●5🌷

2K 108 12
                                    

Bara Pov

Pagi ini masih sama dengan pagi pagi yang sebelumnya dimana aku harus bangun pagi, mandi, bersiap siap dengan segala keperluan sekolah, setelah selesai aku akan langsung berjalan ke bawah, ke meja makan, dimana disana sudah ada kedua orang tuaku yang sedang duduk manis menunggu ke datangan ku, kami sarapan bersama dan tidak lupa setelahnya aku harus meminum obat yang memang wajib untuk aku minum, obat yang selama ini sudah memperpanjang kehidupanku.

Setelah sarapan dan meminum obat aku langsung berpamitan kepada kedua orang tuaku, lalu kemudian aku langsung pergi kesekolah mengendarai mobil sport hitam ku, mobil yang beberapa hari lalu baru di belikan Papa untuk ku, tidak tau alasan nya tiba tiba Papa membelikan ku mobil, padahal aku tidak memintanya, tapi tidak apa apa, lumayan, aku jadi bisa menambah koleksi mobil sportku, sama seperti ku, Kak Afi juga suka mengoleksi mobil sport, kami kakak adik yang memiliki hobi sama.

Dua puluh menit berlalu dan saat ini aku sudah sampai di sekolahku dengan selamat, aku melangkah menuju kelas untuk menemui kekasih ku yang tidak lain adalah Caca.

"Hay Ca"sapaku kepada Caca yang sedang fokus memandang ponselnya, dan aku langsung mengambil posisi duduk di sebelahnya.

"Hay"respon Caca seadanya.

"Lagi liatin apa sih, fokus banget? "ucap ku sedikit penasaran dengan apa yang sedang Caca lihat di ponselnya.

Bukan nya menjawab, ternyata Caca malah semakin fokus dengan ponsel di tangan nya, aku juga bisa melihat bahwa sepertinya Caca sangat kagum dengan apa yang di lihatnya.

Karena penasaran akhirnya aku merebut paksa ponsel Caca dan melihat apa yang sedang di lihatnya, dan setelah melihat itu aku benar benar merasa kesal, aku kesal dan tidak terima karena ternyata yang Caca lihat adalah Video saat Alfa sedang bermain basket, aku tidak suka dan tidak terima saat Caca lebih mengagumi laki laki lain, aku akui skil bermain Alfa memang hebat karena ia adalah ketua Tim basket di Oxford, meskipun begitu tetap saja aku tidak terima saat Caca lebih mengaguminya.

"Aku nggak suka kamu mengagumi Alfa Ca"ucap ku menyuarakan apa yang aku rasakan.

"Apaan sih, nggak usah lebay, gue kan cuma kagum----"

"Tapi tetap aja aku nggak suka Ca"potongku sebelum Caca menyelesaikan ucapan nya.

"Gue kagum juga ada alasan nya, gue kagum karena dia hebat, dia hebat main basket, dia ketua tim basket di sekolah kita, jadi wajar dong kalau gue kagum sama dia"balas Caca tidak mengerti dengan perasaan ku.

"Tapi tetap aja aku nggak suka Ca, aku nggak suka kamu kagum sama Alfa, ak------"

"Trus lo maunya gue kagum sama siapa? Gue bisa ajasih kagum sama lo, tapi sayangnya nggak ada yang bisa gue kagumin dari lo"sentak Caca memotong ucapan ku.

"Aku tau aku nggak sehebat Alfa, tapi aku juga bisa main basket Ca, dan aku yakin aku pasti bisa ngalahin Alfa"ucapku penuh keyakinan.

"Yakin banget bisa menang dari Alfa"cibir Caca benar benar membuat ku ingin membuktikan bahwa aku juga bisa bermain dan mengalahkan Alfa, persetan dengan jantungku, aku tidak peduli, yang aku pedulikan adalah aku harus menang dan mengalahkan Alfa.

"Aku yakin dan kamu bisa pegang keyakinan aku"ucapku langsung pergi meninggalkan kelas untuk mencari Alfa dan mengajaknya duel basket bersamaku.

Diujung koridor aku melihat Alfa sedang berjalan bersama dengan beberapa teman nya yang berasal dari kelas lain.

"Kenapa? "tanya Alfa to the point saat aku sudah berdiri tegak di depan nya.

"Gue mau nantangin lo duel basket"ucapku penuh keyakinan.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang