Siang ini, setelah mendapat kabar dari Kea-sang Bunda jika Bara pingsan Afi langsung bergegas dan meminta izin kepada Genta untuk pulang lebih dulu, meninggalkan Genta yang masih sibuk dengan kelas nya.
"Kamu hati hati ya, atau nggak biar Mas antar aja ya, Mas nggak papa harus ninggalin kelas-------"
"Nggak Mas, aku pulang nya naik taxi aja, Mas disini aja terusin ngajar nya"ucap Afi menolak saat Genta ingin mengantar nya kembali ke rumah.
"Nggak, Mas nggak izinin kamu naik Taxi, kamu bawa mobil Mas aja"ucap Genta seraya memberikan kunci mobil nya kepada Afi.
"Nggak usah Mas, nanti kalau mobil Mas aku bawa Mas pulang nya gimana? "ucap Afi lagi lagi berusaha untuk menolak. Ia menolak bukan karena ia tidak mau menerima bantuan dari Genta, tapi karena ia tidak ingin menyusahkan Genta.
"Kamu nggak perlu khawatir, Mas bisa pulang naik Taxi, Mas juga bisa minta jemput Kania, kamu tenang aja dan lebih baik sekarang kamu cepat pulang ke rumah, kasian Bara"ucap Genta kali ini langsung di turuti oleh Afi.
"Yasudah kalau begitu aku pulang dulu Mas, Assalamualaikum"pamit Afi langsung menyalami tangan Genta.
"Waalaikumsalam, kamu hati hati ya"ucap Genta menjawab salam dari Afi dan berpesan agar Afi bisa berhati hati.
Setelah berpamitan dengan Genta Afi langsung menjalankan mobil sport milik Genta membelah jalanan jakarta yang macet di siang hari seperti ini, dengan kesabaran ekstra akhirnya Afi sampai di rumah dengan selamat setelah menempuh perjalanan selama 40 menit.
Sesampainya di rumah Afi langsung naik ke lantau atas menuju kamar nya, dimana kata Kea saat ini Bara sedang istirahat di kamar nya, sebenar nya Bara sudah sadar dari pingsan nya, namun tetap saja kondisinya masih lemah dan masih harus memerlukan istirahat yang banyak, karena jika tidak kondisinya bisa kembali drop. Dan jika itu sampai terjadi ia harus kembali ke rumah sakit dan menginap di sana selama beberapa hari, mungkin beberapa minggu dan mungkin juga bisa menjadi beberapa bulan, karena kita tidak ada yang tau bagaimana kondisi Bara kedepan nya, kita hanya bisa berharap yang terbaik untuk Bara, kita hanya bisa berharap dan berdo'a atas kesembuhan nya, dan semoga saja do'a tersebut dapat terkabulkan.
"Adek"panggil Afi kepada Bara yang saat ini masih terbaring di atas kasur milik nya.
"Kenapa bisa pingsan? "tanya lembut Afi kepada Bara seraya mengelus rambut hitam legam milik adik kecil nya tersebut.
"Karena kangen kakak"jawab Bara dengan tatapan kesal nya menatap Afi yang balik menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Kakak juga udah tau kalau kakak itu emang ngangenin"ucap Afi sengaja ingin menggoda adik nya yang sudah tampak kesal.
Mendengar jawaban dari sang kakak Bara hanya memutar bola mata nya balas. Bukan nya membujuk kakak nya malah menggoda nya dan menjahilinya.
"Maafin kakak ya, maaf kalau akhir akhir ini adek ngerasa kalau kakak udah nggak punya waktu buat adek, sebenar nya nggak gitu kok dek, tadi pagi kakak pergi ke rumah Mas Genta bukan buat senang senang, tapi karena Mas Genta sakit, kakak datang kesana untuk melihat kondisi Mas Genta, kasian juga kan Mas Genta di sana hanya tinggal dengan pembantu pembantu nya, jadi karena itu kakak pergi ke sana"ucap Afi meminta maaf kepada Bara dan menjelaskan apa tujuan nya pergi ke rumah Genta tadi pagi.
Bara diam, harus nya ia tidak bersikap kenakan kanakan seperti tadi pagi, ia harus nya sadar dan mengerti bahwa saat ini kakak nya sudah tidak bisa menghabiskan seluruh waktunya bersama dengan dirinya, ia harus tau bahwa sekarang hidup kakak nya juga sudah tentang Genta, laki laki yang dijodohkan dengan nya, yang akan menjadi suami nya, pendamping nya. Dan untuk itu harus nya Bara mengerti, bukan malah bersikap kenakan kanakan seperti ini.
"Maafin Aku juga ya kak, harus nya aku ngerti kalau sekarang hidup kakak bukan cuma tentang aku, sekarang di hidup kakak sudah ada Mas Genta, dan harusnya aku juga harus ngerti bahwa sekarang di hidup aku juga sudah ada Kania, perempuan yang harus aku jaga"ucap Bara juga meminta maaf dan mengerti bahwa sekarang di hidup nya juga sudah ada Kania, perempuan yang harus ia jaga dan ia bahagiakan.
Tanpa Bara dan Afi sadari, ternyata di depan pintu sudah berdiri dua orang yang sedang mereka bicarakan. Mereka tersenyum, memandang dua kakak beradik di depan nya yang sampai sekarang masih belum menyadari kehadiran mereka.
"Aku mau jujur sama kakak"ucap Bara sengaja menggantungkan ucapan nya.
"Mau jujur tentang apa? "tanya Afi penasaran dengan apa yang akan di katakan oleh adik nya.
"Aku mau jujur sama kakak kalau saat ini aku sudah benar benar mencintai Kania kak, baru dua minggu saling mengenal tapi Kania sudah bisa menguasai semua nya kak, aku Cinta Kania dan aku harap dia juga mempunyai rasa yang sama untuk ku"lanjut Bara mengatakan apa yang sebenar nya ingin ia katakan.
Afi tersenyum dan dua orang di belakang nya juga ikut tersenyum, sebenar nya tanpa harus di beri tau Afi juga sudah tau tentang bagaimana perasaan adik nya saat ini, ia tau bahwa saat ini Bara sudah sangat mencintai Kania, gadis imut yang baru dua minggu hadir di hidup adik nya.
"Aku juga Cinta sama kakak"ucap Kania langsung menyadarkan dua kakak beradik di depan nya.
Mendengar suara tersebut kedua kakak beradik tersebut langsung terpaku, mereka menoleh dan mendapatkan Genta dan Kania yang sedang berjalan mendekat ke arah mereka, tidak lupa mereka juga menampakkan senyuman terbaik yang mereka punya.
"Sebelum kakak cinta sama aku, aku sudah lebih dulu mencintai kakak"ucap Kania yang kini sudah berdiri tepat di samping Afi, atau lebih tepat nya di depan Bara.
"Dan aku rasa kakak sudah tau itu"lanjut Kania yang sudah duduk di tempat yang sebelum nya Afi duduki.
Sadar akan situasi Afi langsung pindah dan membiarkan Kania duduk di tempat yang baru saja di duduki nya. Ia pindah dan mundur menghampiri kekasih nya yang masih tampak sedikit pucat karena kejadian tadi malam, di mana ia pingsan karena astma nya kambuh.
"Iya aku sudah tau, dan maaf karena pernah mencoba untuk menolak perjodohan ini, dan itu artinya aku juga menolak kamu, tapi sekarang aku sadar bahwa kamu adalah perempuan yang tepat untuk aku, dan inti di balik semua nya adalah aku Cinta kamu"ucap Bara menyatakan perasaan nya kepada Kania, dengan tangan yang menggenggam erat tangan mungil gadis di depan nya tersebut.
Lagi lagi Kania tersenyum, ia tersenyum setelah mendengar pengakuan dari Bara.
"Aku juga cinta kakak"ucap Kania memberanikan diri untuk mengecup kening Bara yang sedikit terasa panas.
Bak di sambar petir Bara langsung terdiam kaku, ia tidak pernah menyangka jika Kania akan mengecup kening nya, Bagahia? Tentu saja :)
"Beruntung banget si Bara"ucap Genta yang ternyata bisa di dengar oleh Afi.
Cup
Secepat kilat Afi juga mengecup kening Genta seperti apa yang Kania lakukan kepada Bara."Biar sama beruntungnya kayak Bara"ucap Afi dengan senyum manis nya menatap Genta yang juga menatapnya dengan senyum manis miliknya.
- TBC
Hayo gimana? Suka nggak? Semoga suka ya, aaminn :)
NO KOMEN NO UP!
Pulau Baru
05.01.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Teen FictionSEQUEL COMPLICATED2. "Pacar kamu itu aku Ca, bukan dia"tunjuk Bara kepada Alfa yang saat ini berdiri tepat di samping Caca. "Gue tau, trus kenapa? "tanya Caca kepada Bara. "Pacar kamu itu aku, tapi kenapa kamu malah lebih mentingin dia dari pada a...