Hari ini. Masih di Rumah Sakit. Bara masih terbaring di atas brankar, di samping nya ada kedua orang tua nya yang setia menemani nya, menemaninya karena memang itu adalah tugas nya, tugas nya untuk menjaga anak semata wayang nya.
"Sayang"panggil Rere kepada Bara yang sedang fokus memandang ponsel nya, menunggu balasan pesan dari kekasih nya.
"Iya ma"jawab Bara langsung mengalihkan pandangan nya dari ponsel menghadap sang Mama.
"Lihatin apa sih, fokus banget"ucap Rere seraya mengelus lembut rambut hitam legam milik anak nya itu.
"Bukan apa apa kok Ma"bohong Bara tidak ingin Mama nya tau bahwa saat ini ia sedang menunggu balasan pesan dari kekasih nya.
"Yaudah deh, kalau gitu kamu Mama sama Papa tinggal dulu ya sebentar"
"Iya Ma"ucap Bara mengizinkan.
Setelah kepergian kedua orang tua nya Bara kembali fokus memandangi ponsel nya, menunggu balasan pesan dari Caca.
Tapi tidak lama setelah nya ia melihat bahwa ada panggilan Video Call dari Caca.
Imposible. Pikir nya.
Dengan senang hati Bara langsung menerima panggilan dari kekasih yang sangat ia cintai itu.
Hal pertama yang ia lihat adalah wajah Caca yang terlihat sedang menahan amarah. Ia juga bisa melihat bahwa saat ini Caca sedang berada di lapangan, seperti sedang dihukum.
"Hay Ca"sapa Bara Kepada Caca dengan senyum manis yang tercetak jelas di bibir tipis milik nya.
"Nggak usah sok manis anjing"bentak Caca kepada Bara.
Deg.
"Kamu kenapa Ca? "tanya Bara dengan Dada yang mulai terasa sesak akibat bentakan mendadak dari Caca yang mengejutkan nya.
Ia terkejut dan tidak menyangka bahwa Caca akan membentak nya sekasar itu.
"Nggak usah pura pura nggak tau bego"bentak Caca lagi.
"Kamu kenapa Ca? Kenapa marah? "tanya Bara benar benar tidak tau alasan kenapa Caca bisa marah seperti ini, seingatnya ia tidak melakukan kesalahan apa pun kepada Caca.
"Gara gara lo nggak masuk gue jadi di hukum, nyesel gue satu kelompok sama cowok bego kayak lo!"sentak Caca menyadarkan Bara akan kesalahan nya.
Ia ingat bahwa minggu lalu ia di berikan tugas kelompok bersama dengan Caca, dan hari ini tugas tersebut sudah harus di kumpulkan, karena saat ini ia sedang berada di Rumah Sakit jadilah tugas tersebut tidak bisa di kumpulkan.
"Maaf Ca, tap------"
"Gue nggak butuh maaf dari lo, yang gue butuhin itu tugas nya bego, gue bener benar nyesal satu kelompok sama lo, tau gini mending gue satu kelompok sama Alfa yang jelas lebih baik dan lebih terpercaya dari lo"lagi lagi Caca berucap dan tanpa sadar ucapan nya tersebut benar benar menyakiti perasaan Bara.
Bara tersenyum miris dengan tangan yang mulai meremas dada kirinya yang sudah mulai terasa nyeri.
"Maaf Ca-----"
"Gue bilang gue butuh maaf anjing"bentak Caca memotong ucapan Bara.
Bara meringis, dada nya benar benar terasa nyeri, tidak tahan ia lansung melepaskan ponsel dan semakin kencang meremas dada nya dengan kedua tangan nya, ponsel nya terlepas dengan panggilan yang masih tersambung.
"Argh"erang Bara tidak tertahan.
Di seberang sana ada Caca yang mendengar jelas erangan kesakitan dari Bara, ia terpaku, ia terpaku mendengar Bara kesakitan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Genç KurguSEQUEL COMPLICATED2. "Pacar kamu itu aku Ca, bukan dia"tunjuk Bara kepada Alfa yang saat ini berdiri tepat di samping Caca. "Gue tau, trus kenapa? "tanya Caca kepada Bara. "Pacar kamu itu aku, tapi kenapa kamu malah lebih mentingin dia dari pada a...