●27🌷

1.6K 69 10
                                    

Pagi ini setelah kejadian tadi malam, dimana kondisi Bara yang tiba tiba drop, dan terpaksa ia harus di pasangkan infus oleh Kea. Setelah kejadian tadi malam pagi ini ia sudah siap dengan semua keperluan sekolah nya, dan untuk kesekian kalinya Rere kembali bertanya kepada Bara apakah ia benar benar sudah kuat untuk berangkat kesekolah pagi ini, mengingat betapa buruk nya keadaan Bara tadi malam, infus di tangan dan masker oksigen di mulut nya. Mengingat itu rasanya Rere benar benar tidak yakin untuk mengizinkan Bara berangkat ke sekolah pagi ini.

Tapi di balik itu semua ia tidak bisa berbuat apa apa, karena ia tau anak nya itu sangat tidak suka jika di kekang seperti itu.

"Adek yakin mau sekolah? "tanya Rere ntah untuk keberapa kalinya.

"Yakin Ma, nih buktinya Bara udah pakai seragam kan? "Bara berjalan mendekat ke arah Rere dan berdiri tegak di depan nya seraya menunjukkan seragam yang kini sudah melekat sempurna di tubuh nya. Wajah nya tampak di buat semanis mungkin agar Rere bisa dengan ikhlas mengizinkan nya untuk berangkat kesekolah.

"Nih lihat, udah ganteng kan Ma? "ucap Bara seraya menunjukkan senyuman terbaik milik nya.

"Iya ganteng"ucap Rere ikut tersenyum melihat senyum manis anak nya.

"Tapi tetap Papa yang paling ganteng"lanjut Rere meruntuhkan senyum manis Bara dan langsung di gantikan dengan ekspresi kesal yang sangat kentara.

Rere yang gemas sendiri mendengar dan melihat apa yang di lakukan Bara langsung mencubit kedua pipi putra nya tersebut. Padahal sebelum nya mana pernah Bara berbicara seperti itu? Belum lagi, tumben tumbenan Bara mau menyisir rambut nya sampai benar benar rapi seperti saat ini. Biasanya juga hanya di rapikan dengan jari, dan ketika Rere atau yang lain nya merapikan nya, Bara akan kesal dan marah marah sendiri karena menurutnya jika rambut nya di rapikan maka kadar ketampanan nya akan berkurang, dan selanjutnya ia akan kembali mengacak rambut nya agar kadar ketampanan nya kembali utuh.

"Adek tumben banget rapi begini, biasa nya juga bodo amat sama penampilan sekolah, ini juga rambut kenapa licin banget sih, Mama aja sampai silau lihat rambut kamu"Rere sengaja menggoda anak nya.

"Itu juga dasi nya tumben di pakai di leher, biasanya juga di kepala, baju juga, tumben banget di masukin, biasanya juga di keluarin, udah gitu kancing nya juga kebuka, adek kenapa sih? Lagi mabuk Cinta ya? "lanjut Rere tekikik geli melihat ekspresi Bara.

"Iya Ma, Bara lagi mabuk Cinta nya Kania"jawab Bara jujur, juga di iringi kekehan di dalam penuturan nya.

"Mama tau, dan Mama yakin Kania adalah perempuan yang tepat untuk kamu, Mama benar benar berharap dengan Kania, karena menurut Mama Kania adalah perempuan yang Baik, selain Baik ia juga pintar, ramah, dan yang paling penting adalah, Kania juga Cinta dan Sayang sama kamu"ucap Rere dengan tangan yang kini sedang mengelus lembut surai hitam milik anak nya, mata nya juga bertatapan langsung dengan manik hitam milik Bara.

"Iya Ma, Bara juga yakin dengan Kania, dan Bara juga yakin dengan perasaan Bara untuk Kania, Bara yakin bahwa saat ini perasaan Bara sepenuh nya untuk Kania"ucap Bara memeluk dan mengecup pipi sang Mama. Dan setelah nya Bara langsung berpamitan untuk berangkat ke sekolah.

♨♨♨

Berbeda dengan Bara, saat ini Afi sedang berada di perjalanan menuju sekolah nya, pagi ini masih sama dengan pagi pagi sebelum nya, dimana ia harus berangkat ke sekolah bersama dengan sang kekasih yang setia menjemputnya di setiap pagi, dan mengantar nya sampai kesekolah dengan selamat, tidak kurang satu apa pun :)

Perjalanan kali ini tidak sama dengan perjalanan satu minggu yang lalu, dimana saat itu mereka tidak henti henti nya beradu argumen, tapi kali ini perjalanan terasa nyaman dengan mereka yang terus berbincang membicarakan kelanjutan hubungan mereka kedepan nya. Mereka tidak main main, dan mereka ingin melakukan yang terbaik untuk hubungan mereka ini. Mereka juga ingin melangkah ke tahap selanjut nya, tahap yang lebih serius, di mulai dengan pertunangan dan di akhiri dengan pernikahan, pernikahan yang akan di adakan sesuai dengan keinginan mereka.

"Jadi kamu benar benar sudah siap jika Mas datang melamar mu? "tanya Genta kepada Afi yang kini mentap nya dengan tatapan penuh cinta. Wkwkwk

"Aku siap, kapan pun Mas datang untuk melamar ku"ucap Afi benar benar yakin dengan apa yang ia ucapkan.

Genta tersenyum.

"Baiklah, kalau begitu secepat nya Mas akan datang untuk melamar mu, dan setelah nyq kita akan masuk ke langkah selanjut nya, dimana kita akan menikah dan memiliki anak yang sangat banyak"ucap Genta dengan tangan yang mengusap lembut surai milik Afi.

Afi juga tersenyum, dan langsung membalas ucapan Genta.

"Iya Mas, kita akan menikah, tapi tidak dalam waktu dekat ini Mas, aku masih SMA dan aku tidak ingin menikah di waktu SMA, kita bisa menikah setelah aku lulus SMA, dan untuk anak, aku akan dengan ikhlas menerima berapa pun anak yang di titipkan Allah nantinya kepada kita, dan aku harap Mas mengerti dengan posisi aku"ucap Afi menatap penuh harap kepada Genta.

"Mas mengerti"ucap Genta benar benar membuat Afi tersenyum lega. Ia lega karena ternyata Genta mengerti posisinya. Dimana saat ini ia masih berstatus sebagai pelajar. Dan sebagai pelajar ia tentu tidak di perbolehkan untuk menikah, karena jika itu terjadi, ia tidak akan segan untuk di keluarkan dari sekolah.

"Terimakasih karena sudah mengerti, dan aku berjanji, ketika aku lulus, kapan pun itu aku pasti siap untuk menikah dengan Mas"ucap Afi benar benar tulus, dan tidak ada sedikit pun keraguan di dalam ucapan nya.

"Terimakasih juga karena sudah bersedia menjadi pendamping Mas"ucap Genta seraya menggenggam salah satu tangan Afi dan tak lupa ia juga mengecup tangan tersebut.

Cup

Blush

Afi benar benar malu saat ini, wajah nya sedikit memerah akibat menahan malu, juga bahagia yang tidak bisa ia ungkap kan dengan kata kata. Jika bisa ia ingin memberhentikan waktu, agar ia bisa selamanya bersama dengan Genta seperti saat ini, saat mereka benar benar bahagia.

"I love you"ucap Genta tulus.

Tanpa berfikir panjang Afi langsung membalas ungkapan perasaan dari Genta, laki laki yang saat ini sangat ia sayangi dan ia Cintai.

"I love you More Mas"














- TBC

Hallo para pembaca setia ku, apa kabar hari ini?

No komen No up!

Pulau Baru
09 01 2020

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang