●6🌷

1.7K 95 11
                                    

Sesuai janji, Lima komen solo up
___________________________●_●

Di dalam sebuah ruangan di Rumah Sakit Bara sedang tebaring lemah di atas brankar dengan selang oksigen yang menjadi alat bantu pernapasan nya. Beberapa menit yang lalu ia sudah sadar setelah di periksa oleh Kea yang memang menjadi dokter pribadinya.

Disamping Bara ada Afi dan juga Kea yang baru saja selesai memeriksa keadaan keponakan yang sudah ia anggap sebagai anak kandung nya sendiri, anak dari Dito, saudara kembarnya.

"Kenapa bisa collaps? "tanya Kea dengan aura menyeramkan yang siap mengomeli keponakan bandel nya ini.

"Nggak tau juga Bun"jawab Bara yang jelas jelas berbohong, ia tentu tau apa alasan kenapa ia bisa collaps seperti sekarang ini.

"Nggak lagi bohong kan ?"tanya Kea masih belum percaya dengan apa yang di katakan oleh Bara.

"Nggak Bun, Bara mana berani bohong sama Bunda"ucap Bara berusaha meyakinkan Bunda dari Kakak nya ini.

"Bunda percaya, yaudah kalau begitu Bunda pergi dulu, masih ada pasien lain yang harus Bunda periksa"ucap Kea sebelum pergi dari ruang rawat Bara.

Setelah kepergian Kea, suasana yang terjadi di antara Bara dan Afi tidaklah baik, mereka hanya diam dengan mata yang memandang satu sama lain tanpa ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.

Afi kesal kepada Bara yang memilih berbohong kepada Bundanya, bukan hanya itu, Afi juga kesal karena Bara dengan bodohnya berani menantang Alfa yang jelas jelas adalah ketua Tim basket sekolah.

Sedangkan Bara, ia diam bukan karena ia kesal, tapi karena ia takut dengan kemarahan kakak di depan nya, ia takut Afi marah dan kecewa kepadanya, walau pada kenyataan nya Afi tidak akan pernah bisa marah dengan jangka waktu yang lama kepadanya.

"Sekarang hobi lo jadi nambah satu ya dek"sindir Afi kepada Bara yang sedari tadi terus menatap nya dengan tatapan bersalah.

"Untung nya apa coba, ngebohongin Bunda kayak tadi, nggak ada untung nya juga kan"lanjut Afi kepada Bara yang hanya diam tidak merespon.

"Sorry kak"ucap Bara yang akhirnya angkat suara.

"Kakak nggak tau udah berapa banyak kamu bohongin kita dek, bohongin Bunda, Mama, Papa Daddy, Kakak nggak tau dek"lanjut Afi mengabaikan permintaan maaf dari Bara.

Melihat Afi yang tidak menggubris permintaan maaf nya akhirnya Bara menemukan cara lain, ia berusaha bangun dan melepas selang oksigen dari hidung nya, ia melakukan ini supaya ia bisa memeluk Afi dan meminta maaf kepadanya.

"Jangan di lepas"cegah Afi saat Bara hendak melepaskan selang oksigen dari hidung nya.

Afi menahan tangan Bara dan kembali memasangkan selang tersebut ke hidung Bara, ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi kepada adiknya.

"Kakak tau kamu pasti mau meluk kakak buat minta maaf, iya kan"pertanyaan Afi di jawab anggukan oleh Bara, Bara mengangguk layaknya anak kecil yang sedang di introgasi oleh orang tuanya.

"Kali ini biarin kakak yang meluk kamu"ucap Afi langsung memeluk tubuh adiknya.

"Maaf kak, maafin Bara, Bara cuma nggak mau Bunda khawatir"ucap Bara kembali meminta maaf.

"Nggak usah minta maaf, kakak nggak marah, kamu juga tau kalau kakak nggak bisa marah sama kamu"ucap Afi membalas ucapan adik sepupunya itu.

"Makasih kak, aku bahagia bisa jadi adik kakak"ucap Bara tulus.

"Iya, sama sama"ucap Afi tak kalah tulus.

Saat ini di tempat lain ada Caca yang sedang jalan jalan bersama dengan Alfa, Caca tidak tau dan tidak ingin tau bahwa saat ini Bara yang statusnya adalah kekasihnya sedang terbaring lemah di brankar Rumah sakit.

Setelah pertandingan antara Alfa dan Bara tadi pagi, Caca dan Alfa memilih untuk bolos sekolah, mereka pergi ke mall untuk bersenang senang. Mereka melakukan apa saja yang menurut mereka bisa membuat mereka senang dan bahagia.

"Al, lo tadi kenapa bisa kalah dari Bara? "tanya Caca kepada Alfa saat mereka sedang duduk berhadapan di salah satu meja di starbucks.

"Ntahlah"jawab Alfa seadanya.

Setelah mendengar jawaban singkat dari Alfa membuat Caca memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan tentang pertandingan tadi pagi, karena itu hanya akan membuat mood Alfa hancur, dan Caca, ia tidak ingin itu terjadi, ia tidak ingin menghancur kan mood Alfa.

"Al, lo tau kan tentang perasaan gue sama lo, perasaan gue tulus Al, gue tulus cinta dan sayang sama lo"ucap Caca kembali mengingatkan Alfa tentang perasaan nya kepada Alfa.

"Iya gue tau, gue tau semuanya"jawab Alfa yang memang mengetahui tentang semua perasaan yang dimiliki Caca untuk nya.

"Tapi kenapa Al, kenapa lo bertingkah seolah olah lo sama sekali nggak tau tentang perasaan gue"lanjut Caca menanyakan tentang bagaimana tanggapan Alfa dengan perasaan yang ia miliki untuk nya, perasaan tulus dari dirinya untuk Alfa.

"Lupain gue Ca, karena gue lebih nyaman begini, gue lebih nyaman temenan sama lo dari pada harus jadi pacar lo"ucap Alfa tidak bisa merubah pertemanan nya dengan Caca menjadi hubungan percintaan.

"Tapi gue cinta sama lo Al, perasaan gue tulus sama lo"ucap Caca lagi.

"Gue tau Ca, tappy sorry Ca, gue lebih nyaman jadi teman lo dari pada harus jadi pacar lo"ucap Alfa tidak enak hati kepada Caca, ia tidak enak hati karena tidak bisa membalas perasaan yang dimiliki Caca untuknya.

"Sorry Ca, saran gue lebih baik lo berikan semua perasaan yang lo punya untuk gue buat Bara, karena itu akan lebih baik Ca, itu akan lebih baik karena Bara juga tulus cinta sama lo"lanjut Alfa meminta kepada Caca untuk memberikan semua perasaan nya kepada Bara yang jelas jelas tulus mencintainya.

"Tapi sorry gue nggak bisa Al, gue nggak bisa memberikan perasaan cinta dan sayang gue buat Bara, karena lo tau perasaan gue ini buat lo Al, bukan buat Bara, jadi sorry gue nggak bisa"Caca menolak tidak bisa memberikan perasaan cinta dan sayang nya kepada Bara.

"Bara itu pacar lo Ca, kalian udah lama pacaran, dan gue rasa nggak ada salah nya lo coba buat cinta dan sayang sama dia"ucap Alfa lagi.

"Sorry Al, lo nggak bisa maksa gue buat cinta sama Bara, karena lo juga tau bahwa gue itu cinta nya sama lo, bukan sama Bara"ucap Caca menegaskan bahwa ia hanya bisa mencintai Alfa, bukan Bara tau yang lain nya.

"Ingat Ca, lo udah punya Bara, lo punya Bara yang tulus dan sayang sama lo, jadi saran gue lebih baik lo pertahanin Bara"

"Gue nggak bisa Al, gue nggak bisa karena gue cinta sama lo Alfa"ucap Caca semakin menegaskan.

"Ca, ingat Ca lo udah punya Alfa, lo harusnya bersukur bisa di cintai oleh laki laki seperti Bara, lo juga harus ingat dengan kondisi kesehatan Bara Ca, lo nggak lupakan kalau Bara punya masalah dengan jantung nya, dan gue nggak tau apa yang akan terjadi sama Bara ketika tau bahwa selama ini lo nggak pernah cinta sama dia"ucap Alfa terakhir kali sebelum pergi meninggalkan Caca yang masih terdiam akibat ucapan nya.

Sebenarnya Alfa tidak benar benar pergi, ia hanya ingin Caca berpikir jernih, berpikir untuk tidak mempermaikan perasaan Bara yang benar benar tulus mencintainya.











____

OKE GUYS, DISINI GUE MAU MINTA PENDAPAT SAMA KALIAN -

GIMANA PENDAPAT KALIAN TENTANG AFI? BARA? CACA DAN ALFA?

TULIS PENDAPATNYA DI KOLOM KOMENTAR YA GUYSSS ")

SORRY TYPO AND SEE YOU NEXT PART :)

Pulau Baru
24 11 2019

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang