●15🌷

1.5K 79 10
                                    

Hari ini masih di Rumah Sakit, atau untuk lebih tepat nya di ruang rawat Bara, Afi dan Bara sedang duduk manis di sofa yang berada di pojok rungan menunggu Rere dan Dito yang sedang membereskan beberapa barang mereka yang harus di bawa pulang, karena hari ini Bara sudah di izinkan Kea untuk pulang ke Rumah.

Bara lega dan juga bahagia setelah mengetahui bahwa sebenarnya Dito tidak selingkuh, tadi malam Dito dan Rere sudah menjelaskan kepadanya tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi.

"Kakak ngapain disini? Ini kan masih jam sekolah? "ucap Bara kepada Afi yang duduk manis di samping nya masih dengan menggunakan seragam sekolah, tentu saja karena saat ini jam baru menunjukkan pukul 11:00.

"Sekolah nggak jauh lebih penting dari kamu"ucap Afi tulus dari hati. Wkwk

"Aduh Kakak sweet banget sih"ucap Rere ikut angkat suara dan bergabung dengan kedua kakak beradik tersebut.

"Iya dong Ma"balas Afi dengan senyum manis nya.

"Udah siap semua kan, sekarang ayo pulang"ucap Dito langsung di setujui oleh semua yang berada di sana. Terbukti dengan mereka yang langsung berdiri dan berjalan mengimbangi langkah Dito.

"Pelan pelan aja dek, nanti Dada nya sakit lagi loh"ucap Afi kepada Bara yang berjalan dengan terburu buru, seperti nya Bara sangat exited untuk pulang.

"Udah kak nggak papa kok"ucap Bara lengkap dengan cengiran nya yang menampakkan deretan gigi putih bersihnya.

Setelah sampai di parkiran Bara langsung masuk ke dalam mobil dengan Dito yang menjadi supir nya, sedangkan Afi, ia masuk kedalam mobil nya sendiri dan ia sendiri jugalah yang akan menjadi supir, meskipun begitu Afi tetap ikut pulang dengan cara mengikuti mobil Dito dari belakang.

Sesampainya di Rumah Afi langsung mengantarkan Bara ke lantai atas, dimana disanalah kamarnya berada.

"Sekarang istirahat"ucap Afi kepada Bara setelah sampai di kamar.

"Iya kak"ucap Bara patuh.

"Yaudah kalau gitu kakak pergi dulu ya"ucap Afi langsung berjalan keluar dari dalam kamar Bara.

"Mau kemana kak? "tanya Bara kepada Afi yang sudah berada di ambang pintu.

Afi menoleh lalu kemudian langsung menjawab pertanyaan dari Bara.

"Sekolah dek"ucap Afi tentu saja berbohong, sebuah keajaiban jika seorang Afi akan kembali kesekolah setelah berhasil keluar dari tempat yang menurutnya sangat membosankan itu. Meskipun begitu namun tetap saja ia menjadi seorang pemimpin di sekolah tersebut, ia menjadi ketua organisasi sekolah, OSIS.

"Sekolah nya dimana kak? Di mall? Di cafe? Atau di tongkrongan? "ucap Bara di balas cengiran oleh Afi.

"Di mall dek"balas Afi dengan cengiran lalu kemudian langsung menghilang dari pandangan Bara.

Sepeninggalnya Afi, Bara langsung mengambil ponsel nya yang selama dua hari ini tidak ia pegang. Ia tersenyum setelah melihat ada sebuah panggilan tidak terjawab dari Caca. Di dalam hati nya ia benar benar bahagia karena Caca menghubungi nya. Tidak tau kenapa hanya sebuah panggilan Dari Caca ia bisa sangat bahagia.

Tidak ingin menyia nyiakan kesempatan ia langsung balik menghubungi Caca.

Sudah berulang kali ia menghubungi Caca, tapi tidak satupun panggilan nya di terima oleh Caca. Tidak kehabisan akal akhirnya ia memutuskan untuk mengirimkan Caca pesan, di dalam hati nya ia benar benar berharap jika pesan nya akan di balas oleh Caca.

To Caca.

: P

: Ca, telpon aku kenapa nggak di angkat?

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang