●21🌷

1.6K 92 27
                                    

"Bukan Kak Afi yang mencintai saya, tetapi saya yang mencintai Kak Afi, saya mencintai Kak Afi tanpa ada yang mengetahuinya, dan sekarang semua sudah tau, saya mengaku bahwa sebenarnya saya sangat mencintai Kak Afi"ungkapan Alfa sama sekali tidak membuat Afi terkejut, ia sudah tau semua ini karena ia sering menyadari bahwa Alfa mengikuti nya, dan memotretnya secara diam diam.

Untuk itu Afi sama sekali tidak marah, dan ia juga tidak peduli, karena selagi itu tidak mengganggu kehidupan nya ia tidak akan mempermasalahkan nya. Dan untuk perasaan Alfa, ia tidak bisa membalasnya karena ia tidak sedikitpu menaruh rasa kepada laki laki tersebut.

"Al, lo bohongkan? "ucap Caca tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya.

"Sorry Ca, tapi gue nggak bohong, gue beneran Cinta dan sayang sama kak Afi, gue tulus Cinta dengan kak Afi, tanpa memandang harta kekayaan Kak Afi"ucap Alfa sedikit menyindir Caca.

"Lo jahat Al, lo tau kalau gue Cinta banget sama lo, tapi kenapa lo malah giniin gue Al, kenapa lo malah milih kak Afi dan mengabaikan gue Al, gue sayang Al, gue Cinta sama lo"ucap Caca mulai menangis, jujur ia sakit hati setelah mengetahui bahwa laki laki yang teramat sangat ia cintai ternyata lebih memilih perempuan lain.

"Kenapa nangis? Sedih karena Alfa lebih milih gue? Iya? "sentak Afi seraya mencekram pipi Caca dengan tangan nya, dalam kesempatan itu ia juga menekan kuku nya hingga terdapat goresan di pipi mulus milik Caca.

"Sekarang impas, akhirnya lo juga merasakan apa yang selama ini adik gue rasain, sakit hati, sakit hati saat seorang yang teramat ia cintai ternyata lebih memilih orang lain, jadi sekarang gue puas, karena sekarang lo juga sama hancur nya dengan adik gue, dan jangan harap setelah ini lo bisa kembali menyakiti Bara, karena jika itu terjadi, gue nggak akan segan untuk melenyapkan lo dari muka bumi ini, dan gue rasa lo tau betul siapa gue, gue orang yang nggak pernah main main dengan ucapan gue sendiri"lanjut Afi seraya melepaskan cengkraman tangan nya dari pipi Caca.

Caca meringis, pipi nya benar benar perih.

"Gue sayang lo Al, gue cinta -----"

"Sorry Ca, gue udah sering bila sama lo kalau gue nggak Cinta sama lo, gue akui gue emang sayang sama lo, tapi itu hanya sebatas teman, nggak lebih, jadi gue rasa disini gue nggak salah, karena emang dari awal gue udah ngomong kalau gue emang nggak bisa cinta sama lo, karena apa? Karena gue cinta sama kak Afi"ucapan dari Alfa sontak membuat Afi tersenyum penuh kemenangan, tentu saja, karena saat ini, di depan mata kepalanya sendiri ia bisa melihat ke hancuran Caca.

"Tapi sorry Al, gue nggak cinta sama lo, gue udah punya seseorang yang tepat buat jadi pendamping gue"ucap Afi di respon senyuman oleh Alfa.

"Aku tau kak, tapi nggak papa, aku memang cinta dan sayang sama kakak, tapi aku nggak akan maksa kakak untuk balas rasa cinta aku, aku paham dan ngerti kalau memang kakak nggak bisa sama aku"ucap Alfa menerima dengan lapang dada bahwa Afi tidak bisa membalas perasaan nya.

"Ah dan ya buat anda nyonya yang terhormat, saya tau bahwa anda gila harta bukan? Dan tujuan anda melakukan perjodohan ini semata mata hanya untuk harta, tapi anda salah, anda salah jika berpikir adik saya itu tidak kaya, hanya untuk sekedar informasi, adik saya, laki laki yang selama dua tahun ini sudah anak anda sakiti itu adalah Bara"ucap Afi sengaja menggantungkan ucapan nya.

"Saya tidak peduli karena memang anak penyakitan itu tidak memiliki apa apa"ucap Mama Caca tanpa sadar sudah membuka kedok nya sendiri.

"Sekarang sudah terbukti bukan? Bahwa ternyata semua yang saya ucapkan itu benar, anda adalah wanita yang gila harta, dan sayang nya anda salah mengambil tindakan, anda terlalu cepat memotong ucapan saya, karena saya belum selesai memperkenal kan adik saya"ucap Afi lagi lagi menggantungkan ucapan nya.

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang