Setelah bel tanda pulang berbunyi Bara langsung keluar dari kelas untuk menemui Kania yang saat ini pasti sudah menunggu dirinya di parkiran. Tadi pagi memang Kania berangkat bersama dengan dirinya, dan bisa di pastikan jika pulang nya Kania juga akan bersama dengan Bara.
Bara berjalan menuju parkiran dengan lesu, memang akhir akhir ini ia mudah lelah, dan wajah nya juga tampak lebih pucat dari biasanya, Bara mempecepat langkah nya begitu melihat Kania yang sudah berdiri tepat di samping mobil nya, begitu tatapan mereka bertemu senyum manis nya langsung mengembang, begitu juga dengan Kania, ia juga tersenyum manis kepada Bara.
"Mau langsung pulang? "tanya Bara kepada Kania seraya membukakan pintu mobil untuk Kania.
"Iya"jawab Kania lengkap dengan senyum manis nya dan langsung masuk ke dalam mobil. Duduk di sebelah Bara yang saat ini sudah siap mengemudi.
"Yakin mau langsung pulang? Nggak mau jalan jalan dulu? "tanya Bara sekali lagi.
"Iya kak, emang nya kenapa? Kakak mau pergi ke suatu tempat ya? "tanya Balik Kania kepada Bara.
Bara mengangguk karena memang ia ingin pergi ke suatu tempat, dan tempat tersebut adalah Rumah Sakit, ia ingin pergi ke Rumah Sakit karena tadi saat di sekolah ada sebuah pesan yang masuk dari Bunda nya, dimana isi dari pesan tersebut adalah ia yang di suruh datang ke Rumah Sakit.
"Iya"jawab Bara menganggukkan kepalanya.
"Oh yaudah kalau gitu aku ikut kakak aja"ucap Kania berubah pikiran. "Tapi kalau aku boleh tau, emang nya kakak mau kemana? "lanjut Kania sedikit penasaran kemana Bara akan pergi.
"Yakin mau ikut? "tanya Bara memastikan.
"Iya kak, aku yakin mau ikut, itu juga kalau kakak ngizinin aku buat ikut"jawab Kania benar benar yakin.
"Yaudah kalau gitu kamu ikut kakak ke Rumah sakit"ucap Bara membuat raut wajah Kania langsung berubah.
Rumah sakit, pemikiran nya setelah mendengar Rumah sakit adalah Bara, ia pikir terjadi sesuatu dengan Bara sampai Bara mengajak nya untuk pergi ke Rumah Sakit. Kania menyayangi Bara, juga mencintai Bara. Mungkin ini terdengar membosan kan tapi ini memang benar adanya, ia tidak tau kenapa sejak pertama kali melihat Bara ia langsung jatuh hati kepadanya. Dan sejak saat itu pula ia ingin menjadi pendamping Bara, dan ia juga ingin Bara mendampingi nya, ia menyayangi Bara dan ia tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi dengan nya.
"Kakak kenapa? Kakak sakit? "tanya Kania kepada Bara. Sekuat apa pun Kania berusaha menahan dirinya agar tidak terlihat khawatir namun tetap saja Bara bisa melihat dengan jelas ke khawatiran yang terpancar jelas dari wajah polos Kania.
"Hey jangan khawatir, aku nggak kenapa napa kok, kita ke Rumah Sakit cuma mau ketemu Bunda, bukan karena kondisi aku yang tiba tiba memburuk"ucap Bara dengan tangan yang mengelus lembut surai milik kekasih nya, ini ia lakukan sebagai wujud kasih sayang nya kepada sang kekasih.
"Kakak beneran? nggak bohongkan? "tanya Kania belum percaya 100% dengan ucapan Bara.
"Iya sayang"balas Bara langsung membuat Kania salah tingkah, pasalnya untuk hubungan nya yang belum lama ia masih belum terbiasa dan masih malu saat Bara memanggilnya dengan sebutan sayang. Meski masih malu namun Kania sangat menyukai panggilan tersebut, panggilan sayang yang bisa membuat jantung nya berpacu lebih cepat dari biasanya.
***
Sesampainya di rumah sakit Bara dan Kania langsung menemui Kea di ruangan nya, ternyata di dalam rungan tersebut juga ada Afi, Genta, Alex, Dito, Rere, dan Bimo-Papa Kania yang itu artinya ia adalah Paman Genta. mereka juga di minta untuk datang kesini, tujuan mereka di pinta untuk datang ke Rumah sakit hanya untuk membicarakan kelanjutan hubungan Afi dan Genta, juga hubungan Bara dan Kania. Dan setelah perbincangan singkat tersebut akhirnya terciptalah sebuah keputusan di mana nanti setelah lulus SMA Afi akan langsung menikah dengan Genta.
Bukan apa apa, tujuan Kea ingin segera menikah kan anak nya adalah supaya ada seseorang yang bisa menjaga anak nya, membimbing nya untuk menjadi perempuan yang lebih baik dan menuntun nya menuju surga nya Allah dengan cara menjali Rumah tangga dengan baik.
Ternyata usulan Kea ingin menikah kan anak nya dengan Genta tidak lah salah, pasal nya masing masing dari mereka juga sangat menyetujui usulan tersebut. Mereka saling mencinta dan menurut mereka tidak ada salah nya jika mereka menikah setelah Afi lulus Sma, setelah menikah Afi juga masih bisa berkuliah, sebelum nya hal ini sudah mereka bicarakan dan mereka sudah sama sama setuju, dimana Afi akan berkuliah di kampus tempat Genta mengajar.
Meninggalkan Afi dan Genta sekarang kita beralih kepada Bara dan Kania, dari pertemuan mendadak ini mereka juga mendapatkan keputusan, dimana mereka akan bertunangan tepat di hari pernikahan Afi dan Genta.
Tidak elit memang, membicarakan kelanjutan sebuah hubungan di Rumah sakit. Tapi jangan salah, meski di Rumah sakit namun tetap saja ruangan yang mereka tempati saat ini adalah sebuah ruangan yang nyaman, dimana ruangan ini memang di desain khusus untuk pertemuan pertemuan mendadak seperti ini. Ruangan dengan ukuran 10x8 Meter ini di lengkapi dengan Tv, Ac, sofa empuk, kamar mandi, karpet bulu dan yang lain nya, intinya ruangan ini benar benar nyaman di gunakan sebagai tempat pertemuan.
Sama seperti Afi dan Genta, Bara dan Kania juga tidak menolak usulan dari kedua orang tua mereka, mereka juga menyetujui pertunangan mereka yang tidak akan lama lagi tersebut. Karena tinggal beberapa bulan lagi Afi akan segera lulus dan itu artinya pertunangan mereka secepatnya juga akan di adakan, bersamaan dan bertepatan dengan pernikahan Afi dan Genta.
Untuk pernikahan, Afi dan Genta ingin melakukan itu semua di rumah, dan untuk resepsi Afi dan Genta menyerahkan semua nya dengan kedua orang tua Afi termasuk kedua orang tua Bara, dan tidak lupa juga orang tua Kania yang menjadi wakil dari orang tua Genta yang sudah tiada. Afi dan Genta tidak ambil pusing, untuk masalah resepsi mereka berdua menyerahkan sepenuh nya hal itu kepada para orang tua. Mereka tidak mau ambil pusing dan hanya mau menerima beres nya saja. Wkwk.
Tapi untuk pernikahan mereka berdua sepakat untuk melakukan nya di Rumah Saja, dan untung nya para orang tua juga menyetujui itu. Lebih untung nya lagi Bara dan Kania juga menyetujui itu karena mereka juga ingin bertunangan di Rumah Saja, mereka tidak ingin mengundang banyak tamu untuk pertunangan mereka, mereka hanya mau mengundang kerabat dan teman teman terdekat nya saja.
Setelah semua perbincangan selesai akhirnya satu persatu dari mereka mulai keluar dari ruangan tersebut, pergi untuk melanjutkan kegiatan mereka masing masing.
- TBC
Hallo teman teman online ku, gimana kabar nya? Baik dong pastinya :)
Btw sorry guys gue udah lama nggak up, biasa orang sibuk ngebucin mah emang suka gitu, suka lupa update. Wkwk. Nggak deh bercanda doang, tapi masalah sibuk nya gue nggak bohong kok guys, gue beneran sibuk karena sekarangkan udah masuk waktunya sekolah, kalian pasti ngerti dong, siapa sih yang nggak sibuk waktu udah sekolah, di tambah lagi dengan gue yang ikut bergabung di dalam organisasi osis, jadi nggak kebayang dong sibuk nya gue. Sibuk nya melebihi agnezmo yang harus perfom sana sini. Wkwkwk
Sesibuk sibuk nya gue, gue bakalan rajin up dengan syarat vote dan komen nya harus lancar :)
Pulau Baru
28 01 2020No komen no up!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Novela JuvenilSEQUEL COMPLICATED2. "Pacar kamu itu aku Ca, bukan dia"tunjuk Bara kepada Alfa yang saat ini berdiri tepat di samping Caca. "Gue tau, trus kenapa? "tanya Caca kepada Bara. "Pacar kamu itu aku, tapi kenapa kamu malah lebih mentingin dia dari pada a...