Prolog

97.5K 2.6K 601
                                    

"LAURA ALHMAHEERA!"

Sebuah teriakan dari salah satu guru tak membuat gadis berkucir kuda itu berhenti berlari. Bahkan langkahnya semakin cepat. Dia berusaha menghindar dari kejaran sang guru yang memergokinya memanjat pagar. Lagi pula siapa suruh bell masuk begitu cepat sehingga membuatnya terlambat. Jadi tak ada cara lain selain memanjat pagar untuk memasuki sekolahnya.

Gadis bernama  Laura Almaheera. Salah satu siswi yang tak jauh dari kata terlambat. Membolos adalah hobbynya. Dan baku hantam adalah passionnya, jika memang diperlukan. Dia gadis yang dikenal tomboy dan suka tawuran. Meskipun begitu dia tak pernah terlibat dalam pembully-an. Karena menurutnya mencari lawan harus yang sepadan. Bukan menindas yang lebih lemah agar terlihat berkuasa. Jujur, dia benci penindasan semacam itu.

"Laura! Jangan lari, saya capek ngejar kamu!" Guru yang mengejarnya belum juga menyerah rupanya.

"Siapa suruh ngejar saya, nanti kalo encok saya nggak tanggung jawab loh bu!" timpal Laura yang masih berlari.

"Kurang ajar kamu!" maki guru itu.

Laura berlari melewati lorong dan melirik salah satu tempat yang mungkin bisa dijadikan tempat persembunyian. Dimana tidak ada yang akan menduga Laura akan memasukinya.

Apalagi jika bukan toilet cowok?

Tuhan, maafkan Laura, ini darurat! semoga dia tidak melihat hal yang tidak seharusnya.

Laura memasuki toilet tersebut dan langsung menutup pintunya. Dia mencoba mengatur kembali napasnya. Menyenderkan punggungnya di pintu dan menunggu sampai guru itu benar-benar hilang.

"Huh, apes banget gue pagi-pagi udah kejar-kejaran sama dugong." Laura bermonolog dengan dirinya. Matanya memejam sesaat, masih mengatur detak jantungnya yang tak karuan.

Tiba-tiba sebuah jentikan mengetuk jidatnya cukup keras. Hingga membuatnya berteriak kencang.

"Aw, sakit anjing!" Ringis Laura sembari mengelus dahinya.

"Minggir," suara serak itu sukses membuat Laura seketika membuka matanya.

Pernah mendengar artikel yang mengatakan jika manusia melihat sesuatu yang disukai, mata pupilnya akan lebih besar dari ukuran biasanya? Ya, itulah yang sedang terjadi dengan Laura saat ini.

Dengan reflek Laura langsung membekap mulut cowok tersebut. Anggap saja mencari kesempatan dalam kesempitan.

"Diem please, gue lagi dikejar Bu Darti njir, jangan bilang sama dia kalo gue disini!"

Cowok itu menepis tangan Laura kasar "Singkirin tangan lo,"

Laura kemudian mengusap tangannya pelan. Menatap sinis cowok yang berdiri didepannya.

Cowok dingin bernama Anggit Rahesa Yudistira, yang sudah diincarnya sejak tahun pertama dia sekolah di sini meskipun tidak mendapat balasan positif.

Anggit memang dikenal karena sifatnya yang nakal tapi dingin. Dia tak pernah mengeluarkan ekspresi apapun dari wajahnya seolah hidupnya tak pernah bahagia. Meskipun begitu dia memiliki wajah yang sangat boyfriendable. Yang membuat banyak kaum hawa rela ngantri sepanjang satu mill hanya untuk menjadi pacarnya, termasuk Laura.

FlycatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang