4. Hikmah tawuran

24.3K 1.9K 224
                                    

Kalau kau merasa tidak ku perhatikan, maaf, aku sedang sibuk memperhatikan lingkungan mu, barangkali ada orang yang menganggumu, ku hajar dia!

***

Panas matahari kian meredup, namun semangat gerombolan siswa yang sedang berkumpul di sebuah tempat lapang itu tak kian redup. Mereka terlihat layaknya prajurit dengan senjata gesper, tongkat, maupun benda tumpul lainnya.

Tepat setelah kabar teror yang dialami Shena, anak-anak Serpents langsung menantang anak-anak Dragons untuk menyelesaikan masalah dengan jalur jantan. Tentu saja mudah bagi Serpents untuk menyulus emosi lawannya, hanya dengan sedikit olok-olok saja sudah membuat emosi remaja labil itu naik turun.

Abi, Anggit dan juga Nathan berdiri di barisan paling depan dengan gesper yang melekat di tangannya. Disusul Laura yang juga sukses mencuri perhatian karena dia satu-satunya gadis di gerombolan Serpents dengan membawa tongkat baseball layaknya Harley Queen dalam kisah Suicide Squad. Dibelakang Laura masih terdapat Rangga, Rizal dan Anggota lainnya dari kelas sebelas, tak lupa Roman yang akhirnya memilih ikut dengan syarat berada di barisan paling akhir.

"Gue nggak tahu nyali lo ternyata gede juga berani neror cewek gue." Kata Abi dengan kilatan tajam menatap salah seorang siswa yang meneror Shena "Gue kira lo dan geng lo itu cuma boyband banci yang nggak punya nyali."

Itulah kebiasaan Abi sebelum tawuran, mengeluarkan kalimat-kalimat yang mampu membuat suasana semakin tegang. Kalau kata Laura, Abi itu memang banyak bacot tapi cowok itu juga mempunyai kemampuan yang sebanding dengan mulutnya.

"Nggak usah banyak bacot lo, yang gue lihat disini gerombolan lo itu cemen-cemen sampe ada cewek nyasar juga disitu." Kata salah satu anak Dragons yang berada di barisan depan "Neng, yakin mau tawuran? Nggak mau main aja sama abang, ntar abang bayar sejam nya mau berapa?" Sontak kalimat itu diikuti tawa dari semua anak Dragons dan membuat Laura semakin naik pitam.

"BRENGSEK!"

Bentakan Anggit sukses membuat tawa itu meredam, cowok itu berlari ke arah Rendy -orang yang baru saja mengolok-olok Laura dan langsung melayangkan pukulan keras pada pipi cowok itu. Teman-teman Rendy pun berusaha menolong dengan menyerang Anggit, melihat hal itu seluruh anak-anak Serpents juga ikut maju meneruskan acara baku hantam yang dimulai oleh Anggit.

Laura Almaheera, gadis dengan kulit putih serta rambut panjang berkucir itu mulai melayangkan seluruh pukulannya pada anak-anak Dragon. Ada untungnya juga Laura ikut taekwondo, siapa sangka gadis seperti Laura mampu menumbangkan beberapa dari anak Dragons dan seolah menutup mulut siapapun yang tadi berani menertawakannya.

"Bangsat lo anjir." Terdengar umpatan Abi yang sedang sibuk memukuli Pandu, mantan Shena.

Laura menggeleng pelan, Abi memang banyak bicara ketika tawuran.

"RAAA!" Teriakan Roman tadi berhasil membuat Laura terkejut lalu mengumpati cowok itu

"Apa sih Ndon."

Roman berlari dibelakang Laura, "Tuh orang sangar Ra, lo aja yang lawan gue mau lawan yang krempeng-krempeng aja."

Laura berdecak "Oke, lo tenang aja Madhon!" Laura berjalan angkuh ke arah cowok yang dimaksud Roman tadi lalu melayangkan pukulan tepat mengenai bahu cowok itu hingga meringis kesakitan.

Cowok itu terlihat mengumpat lalu hendak membalas pukulan Laura, namun sebelum itu Laura terlebih dahulu menendang titik kelemahan bagi cowok manapun. Mambuat cowok sangar itu akhirnya tumbang juga. Laura tersenyum puas lalu hendak berbalik.

"RA AWAS!" Tetap setelah teriakan Rangga Laura merasakan sebuah pukulan dari cowok lain mengenai pelipisnya dan Laura tidak sempat menghindar.

Laura terjatuh namun gadis itu masih mendapatkan kesadarannya, dengan geram Laura bangkit dan hendak membalas siapapun yang tadi memukulnya.

FlycatcherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang