Didedikasikan untuk DivaAnggraf
Memaklumi sikapnya dan membiarkan hati yang terluka adalah sikap bodoh seseorang yang sedang jatuh cinta
***
Vote dulu baru baca, tinggalkan komen juga.I wish i could escape, i don't wanna fake
I wish i could erase it, make your heart believe
But i'm a bad liar, bad liar
Now you know, you free to go.
Suara tepukan tangan dari Aldin langsung terdengar tepat ketika Laura selesai menyanyikan lagu tersebut.
"Gila lo emang keren banget Ra," komentar Aldin dengan raut sumringah.
"Siapa dulu abangnya." Kevin yang sedang memegang stik drum menimpali, dengan raut bangga.
"Gue tau suara gue mirip selena, udahlah kalian para fans nggak usah lebay gitu reaksinya," kata Laura dengan nada angkuh. Gadis itu lalu mengambil tas slempangnya dan memakainya, berniat untuk langsung pulang.
Kali ini dia memang sedang berada di studio yang disewa Kevin dkk. Dan terhitung sudah hampir dua jam Laura berlatih dengan band baru nya ini.
Hight Five namanya, beranggotakan empat orang termasuk Laura. Kevin sebagai drumer, Aldin gitaris, Yogi keyboard dan Laura sebagai vokalis pengganti sementara. Sebenarnya Laura tidak terlalu mengenal Yogi, cowok itu lebih sering diam dan terlihat misterius. Berbeda dengan Aldin yang nampak sangat ramah terhadapnya. Kalo Kevin jangan ditanya.
"Kak, anterin pulang kuy," ajak Laura kepada Kevin.
"Ntar aja lah dek, masih sore ini."
Laura berdecak pelan. "Tapi gue pengen pulang."
"Gue anter aja gimana?" Tawar Aldin.
Laura menggeleng. "Nggak usah bang, kemarin lo udah anter gue, masak hari ini gue repotin lo lagi."
Ya, kemarin memang Aldin mengantarnya pulang karena Kevin lagi-lagi bersifat menyebalkan. Laura sendiri bingung sebenarnya kakak kandungnya itu Kevin atau Aldin sih.
"Engga tenang aja," ujar Aldin tiba-tiba. "Yuk pulang," lanjutnya sembari mengandeng Laura.
Laura kaget dan reflek melepaskan gandengan tersebut. Aldin hanya mengangguk mengerti akan hal itu.
***
Keheningan tercipta didalam mobil, hanya ada suara lagu menyala dari tip. Laura sendiri sibuk mengamati jendela luar tanpa melirik kearah Aldin.
"Emm Ra, lo laper gak?" tanya Aldin memecah keheningan.
"Laper sih, tapi jangan dibayarin ya, gue bayar sendiri aja kak," balas Laura sembari terkekeh.
"Yah ga asyik lo. Jangan panggil kak, panggil gue Aldin atau sayang," ucap Aldin menatap laura.
Laura terkekeh sesaat. "Buset, fakboi nya keluar. Gue udah punya pacar, tiati ditikam, dia galak," jawab Laura dengan nada bercanda.
"Gantengan mana sama gue?" Tanya Aldin semakin menggoda, sembari menaik-turunkan alisnya.
"Pacar gue lah," jawab Laura cepat.
"Sialan." Aldin meruntuk pelan, menyesali kalimatnya barusan. Seharusnya dia tidak bertanya hal seperti itu. Hanya saja sekarang dia tahu, Laura tipe gadis yang setia. Benar-benar idamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flycatcher
Teen Fiction#1 in gengster #1 in anakSMA [ SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW DULU UNTUK MEMBACA] Ini tentang Anggit Rahesa Yudistira, cowok pemilik tatapan elang yang mampu membuat siapapun berpikir dua kali jika mau berurusan dengannya. Memiliki sifat dingin...