Mari belajar bahasa sunda
Aku : Abdi
Kamu : Mane
Kita : teu mungkin lah goblog***
"Kok bisa si mak lampir itu nyiram lo?" Tanya Shena, sahabat Laura menatap yang iba ke arahnya sedangkan Laura malah tersenyum sendiri sedari tadi.
"Woy gelo sia teh? Kesambet setan naon?" Lanjut Shena geram.
Laura pun tersadar dari lamunannya "Biasalah mulut dia duluan yang nyinyir." Jawab Laura.
Shena mengangguk mengerti "Nih ganti baju olahraga gue aja." Shena menyodorkan bajunya kepada Laura.
"Nggak mau Na, gue mau pake bajunya Anggit aja."
"Lo nggak kasian sama Anggit? di kantin dia lepas baju aja udah bikin geger apalagi kalo dia harus lepas baju selama jam sekolah anjir."
"Iya juga ya. Gue juga nggak mau calon gue di godain kali." Laura pun merebut baju olahraga yang tadi disodorkan Shena "Gue ganti aja deh."
Setelah memutuskan berganti pakaian Laura dan Shena pun berjalan menuju kelas, ruang kelasnya- XII MIPA 1. Gadis berkucir kuda itu terlihat begitu senang menenteng sebuah kemeja yang tak lain adalah baju osis milik Anggit, tanpa menghiraukan tatapan mengintimidasi dari para teman kelasnya, lagipula Laura benar-benar tidak peduli dengan segala pemikiran mereka mengenai dirinya.
Laura yang tak tahu malu.
Laura yang gatel.
Laura yang bulu-bulu.
Dan kalimat-kalimat lain yang membuatnya sakit hati, namun Laura tidak peduli. Itulah kenapa Laura lebih senang memiliki teman cowok daripada cewek, mereka tidak ribet dan bukan tukang gibah. Dan asal kalian tahu, berteman dengan cowok itu menyenangkan, kalian akan diperlukan seperti ratu. Karena memang pada hakikatnya, tugas cowok itu menjaga cewek.
Laura melirik sekilas ke arah seorang cowok yang terlihat sedang berkutik dengan ponselnya. Jonathan namanya, atau lebih sering dipanggil Nathan, salah satu Anggota Serpent lainnya. Nathan ini satu kelas dengan Laura dan Shena berbeda dengan Anggit, Abi, Rizal, Roman, Rangga yang berada di XII MIPA 2.
"Nat" Panggil Laura, namun sang pemilik nama belum juga merespon "Jonathan Argata!" Teriak Laura tepat di kuping kiri cowok itu.
"Apaan sih anjir, gue lagi pushrank Ra, lo ganggu Anggit aja sono kalo gabut!"
"Heh siapa juga yang mau gangguin elo? Gue mau minta anter doang ke kelas nya Anggit buat balikin baju, kalo lo nggak mau yaudah!"
"Ck, tuh kan ada Shena, minta anter Shena aja."
"Shena mau ngapel sama gue." Celetuk seorang cowok dari ujung pintu, yang tak lain adalah Abi, kembaran Anggit.
Abi dan Shena memang sepasang sejoli, entahlah Laura tidak tahu kapan tepatnya mereka resmi jadian. Yang jelas keduanya selalu terlihat bersama bagaikan Romeo and Juliet nya geng Serpent.
"Kenapa nggak lo titipin Abi aja sih Ra?" Kata Nathan.
"Nggak mau, ntar kemejanya jadi busuk kalo dipegang Abi." Sahut Laura yang langsung mendapat pelototan tak terima oleh Abi "Mulut lo belom pernah gue sambelin ya Ra?"
"Yaudah ayo, ribet lo."
Nathan akhirnya meletakan ponselnya kesal lalu menarik tangan Laura dan berniat mengantarkan gadis itu ke kelas Anggit, cowok itu rela meninggalkan acara pushrank nya demi sahabat gilanya-Laura Almaheera.
Setelah sampai di kelas XII MIPA 2, Laura dan Nathan langsung menghampiri Anggit yang sedang berkumpul dengan kawanannya yang lain di bangku belakang. Melihat Nathan dan Laura datang, sontak mereka menyambut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flycatcher
Teen Fiction#1 in gengster #1 in anakSMA [ SEBAGIAN CHAPTER DIPRIVATE, FOLLOW DULU UNTUK MEMBACA] Ini tentang Anggit Rahesa Yudistira, cowok pemilik tatapan elang yang mampu membuat siapapun berpikir dua kali jika mau berurusan dengannya. Memiliki sifat dingin...