Buuugghh
Seseorang yang berlari cepat menyenggol lengan Jungkook membuat kopi yang dia pegang tumpah mengotori kemeja dan sedikit mengenai sepatunya.
"Hai kamu tanggung jawab!" Jungkook berteriak.
Lelaki tersebut sontak berhenti, "maaf saya sedang terburu-buru. Bisa kita lanjutkan besok? Saya berkerja disitu. Ah maksud saya di kedai kopi yang anda bawa itu," ujarnya sembari menunjuk cup yang dipegang Jungkook.
"Saya benar-benar minta maaf tapi waktunya tidak tepat. Maaf saya bukannya kurang ajar, saya harap anda dapat mengerti," lelaki itu menundukkan tubuh dalam-dalam sebelum berlalu.
Jungkook memaki kencang, dia melihat kearah gelas kopi yang dia pegang. Gedung ini ada milik ayahnya, dengan mudah dia dapat menyingkirkan pemuda tadi sekaligus kedai kopinya. Dia tidak menyadari seseorang yang sekarang berdiri di sampingnya.
"Jung ayo pulang. Kamu kenapa?" tanya Jimin asisten kepercayaan ayahnya.
"Sialan dia Hyung, menabrak dan membuat baju dan sepatuku kotor tapi pergi begitu saja?"
"Siapa?"
"Katanya dia bekerja disini," Jungkook menunjuk gelas kopinya.
"Aah Coffee Kim, lho Kim Hyung orangnya sangat sopan, apa benar dia langsung pergi begitu saja?"
"Dia minta maaf dan dibahas besok tapi karena buru-buru dia langsung pergi."
"O ya besok kau kan bisa mendatanginya. Ayo kita sudah mepet dengan curfew time."
Jungkook kesal luar biasa. Semua kebebasannya telah direnggut oleh sang ayah. Sekarang dia hidup dalam pengawasan penuh Jimin dan mengikuti schedule yang ditentukan.
Dengan mengambil mobil, black card dan apartemen, apa yang bisa Jungkook lakukan. Mana sudi dia hidup menggembel, lebih baik menurunkan sedikit ego untuk mendapatkan kembali semua miliknya.
Mereka berdua melangkah menuju mobil Jimin, sudah seminggu ini Jimin menjadi supir dan "baby sitter" Jungkook. Mengawasi Jungkook di kampus, mengantar Jungkook sesuai perintah Bos Tertinggi. Seperti hari ini misalnya, Tuan Besar Jeon meminta Jungkook mengikuti rapat pemegang saham.
"Jangan lupa Jung, mulai lusa belajar intensif-mu di mulai. Jeon Sajangnim sudah mengatur semuanya. Jujur aku khawatir dengan dirimu, cara yang ditempuh Sajangnim agak tidak biasa," peringatan Jimin hanya ditanggapi cibiran oleh Jungkook yang duduk dengan pongah di kursi belakang.
.
Esoknya masih berlangsung rapat tambahan pemegang saham, maka Jungkook kembali datang ke kantor. Hari ini dia bertekad akan menuntut kejadian kemarin.
Saat break siang, peserta rapat disuguhi hidangan buffet namun Jungkook memilih mencari Coffee Kim yang berada di lobby gedung.
Jungkook dapat melihat dari belakang sosok yang sedang melayani pelanggan disana. Dia masih tersinggung dengan perlakuan yang diterima kemarin dan Jungkook bukan orang yang sabar.
"Kim, kau tanggung jawab yang kemarin!" teriak Jungkook pada sosok yang masih berada 3 meter di depannya dan membuat sosok itu membalik badan.
"Maaf, anda berbicara dengan saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
a Sip of Tea [KTH•JJK]
Fanfiction한 잔 (one shot) 두 잔 (two shots) Taehyung dan Jungkook Homophobic ⛔ Go Away! Rate : M 🔞 dengan warning di dalam chapter boyslove Tae!Top Jk!Bot Cover by moddyyyyy