"Tahu nggak, La, kenapa Sehun selalu adain Party setiap tahun di Villanya ini?"
Seola menoleh ke arah Krystal yang tengah menyeruput Tequilanya, kemudian menggelengkan kepala. Ini baru kali pertama ia datang ke pesta yang diadakan Sehun, jadi mana dia tahu akan kebiasaan Sehun itu. Meski sebenarnya dia dan Sehun sudah menjadi rekan satu kantor selama 2 tahun.
"Buat ngerayain hari kematian kedua orangtuanya."
Seola membelalakan matanya mendengar ucapan Krystal barusan.
"It's not funny, Klee!" serunya seraya memukul pelan lengan Krystal.
"Gue nggak lagi ngelucu! Sehun punya kutukan dimana dia nggak akan pernah bisa ngerasain perasaan sedih di dalam hidupnya. He helds this party every year for remembering the day he lost his parents."
"That's so sad."
"I know right. But he can't feel it that anyway, so I don't really care."
"Dasar nggak punya hati," cibir Seola membuat Krystal melemparkan wajah protes.
"Kalau gue nggak punya hati, gua nggak akan mungkin nangis tiap kali ditinggalin sama cowok-cowok brengsek yang-"
"Ganteng dan lebih lo pilih ketimbang cowok baik tapi tampangnya biasa aja."
Krystal menatap Seola tak percaya.
"Geez, you are so mean," ucap Krystal sembari memilih pergi meninggalkan Seola.
Seola tak peduli. Ia memundurkan langkahnya, memilih duduk di depan station bar.
"Good Mojito," ucap Seola pada salah satu Barista yang ada.
Seola menghela napas panjang. Diedarkannya pandangan ke arah orang-orang yang terus menghentakan kakinya seiring dengan musik keras yang terus terdengar.
Berbeda dengan Sehun, Seola bisa merasakan rasa sedih. Dan rasa sedih akibat apa yang dilakukannya akhir minggu kemarin masih menyisakan luka di hatinya.
Kesedihannya masih terasa sampai sekarang. Membuatnya sama sekali tak bisa menikmati keriuhan pesta yang diadakan Sehun ini.
BRUK!
Seola menoleh ke samping.Seorang laki-laki dengan satu gelas minuman di tangan baru saja mengambil tempat di sampingnya.
"Nggak turun?" tanyanya pada Seola ketika Seola menoleh ke arahnya.
"Lagi nggak mood."
"Sama dong."
Seola hanya menganggukan kepalanya. Ia juga sedang dalam keadaan tidak mood untuk mengobrol dengan orang lain.
Apalagi laki-laki.
"Han Seungwoo,"
"Hah?"
Seola melirik ke arah tangan laki-laki yang terulur sembari mengucapkan sebuah nama yang diduga namanya tersebut.
"Kim Seola."
Please no. Not again.

KAMU SEDANG MEMBACA
cookies; swoo seola
FanfictionBuku khusus cerita pendek Seungwoo Seola ❤ pic (on cover) credit to owner