cookies; swoo seola

3 |

Seola ngelihatin dirinya di cermin, hari ini dari bangun tidur dia ngerasa cantik banget. Dan pengen mirror selfie. Dari pagi udah rapi padahal nggak mau kemana-mana.

Moodnya bagus. Tapi langsung turun begitu inget soal Seungwoo.

Nggak mau hari Minggunya kelabu. Setelah berjam-jam mainin hape, Seola akhirnya keluar kamar dan pergi ke kamar adeknya.

"Adek nonton Fantastic Beast yuk!" Ajak Seola ke Byungchan, adeknya, yang lagi asyik nontonin video-video youtube di depan komputernya.

"Kapan mbak?" tanya Byungchan antusias. Well, Byungchan tuh suka sama hal-hal berbau fantasi. Jadi pasti seneng dia. Begitu menurut Seola.

"Sekaranglah!" seru Seola lagi. "Sana siap-siap!" ucap Seola sambil nepuk bahunya.

Byungchan langsung berdiri dari tempat duduknya dan lari ke kamar mandi dengan ninggalin hapenya di atas meja nakas.

Iseng.

Seola ambil hape Byungchan dan langsung buka aplikasi jejaring sosialnya.

Instagram.

Nggak, Seola bukan mau kepoin akun apa yang adeknya follow atau konten apa yang selalu dia lihat. Seola cuma mau...

cek storynya Seungwoo lewat akun dia.

Hehe.

Sayangnya nggak ada story apapun yang diupload Seungwoo. Kayaknya story yang dibahas sama Kai kemarin udah hilang.

Nggak putus akal.

Seola buka akun Seungwoo dan dia cari nama Wendy di list followingnya. Seola buka akun itu dan cek storynya.

Dan bener aja dugaan Seola.

Seungwoo sama dia.

Sesuai chat masuk yang Seola lihat tempo hari. Soal rencana mereka minggu ini.

Wendy upload story dengan foto Seungwoo dan dia tag juga ke akun Seungwoo. Dan itu still fresh from the oven karena baru aja diupload 15 menit yang lalu.

Kalau Seola lihat kayaknya mereka berdua lagi mau makan.

Lagi-lagi emosi dalam diri Seola kepancing. Seungwoo masih nggak jelasin ke dirinya soal rencana jalannya sama cewek bernama Wendy ini sampai sekarang.

Ah salah Seola juga yang terlalu kepo. Seakan akan Seola lupa sama pepatah Curiousity kills the cat. And right now she is the cat.

Nggak mau terus terusan emosi, Seola lebih milih naro hape Byungchan di tempat semula dan pergi keluar dari kamar Byungchan.

Mau manasin mobil. Biar dia nggak ngerasa panas sendirian.

Apasih.

Sambil nunggu jam film dimulai, Seola sama Byungchan keliling mall sebentar. Seola ngajak Byungchan ke Guardian sama Watson dan setelahnya Byungchan ngajakin Seola ke toko Kamera. Yang mana itu bikin Seola keinget lagi sama Seungwoo.

Nggak mau terlalu mikirin Seungwoo. Seola keluarin hapenya dan Seola arahin ke Byungchan.

Kesukaan Byungchan akan motret berbanding lurus dengan kesukaannya dipotret. Byungchan sering banget nyadar kamera kalau Seola arahin hape ke dia. Tapi untungnya kali ini engga.

Cakepan candid dia tuh. Etapi adek gue mah mau gimanapun tetep cakep kok. Sama kayak kakaknya. Hehe.

"Dek ke atas yuk, 15 menit lagi mulai nih," ajak Seola ke Byungchan pada akhirnya.

Byungchan langsung ngelirik jam di tangannya.

"Yaudah ayo mbak," ucapnya sambil ngelingkarin tangan di bahu Seola.

Ini kenapa jadi kayak gue yang adeknya dia sih? batin Seola yang suka kesel karena selalu dikelilingi sama orang-orang yang menjulang tinggi.


























"Mbak tolong pegangin dulu. Gue mau ke toilet," ucap Byungchan sambil nyerahin minumannya ke Seola.

"Ya udah cepet. Bentar lagi dibuka nih pintu studionya," ucap Seola.

Byungchan anggukin kepalanya dan langsung berlari ke arah toilet cowok.

Seola lagi asyik nonton trailer sebuah film ketika dia lihat sosok yang nggak asing berdiri 10 meter dari posisinya.

Itu Seungwoo.

Dia pergi ke counter popcorn dan sebagaiannya dan... with Wendy?

"Huh?" Seola tesenyum miris.

Kesel banget sumpah!

Seola putusin untuk keluarin hapenya dan telpon Seungwoo saat itu juga sambil terus ngelihatin Seungwoo dari jauh.

Dan bener aja. Seungwoo keluarin hapenya dari saku celana jeansnya. Dia lihat layar hapenya.

Tapi abis itu bisa Seola denger nada sambung yang menandakan bahwa sambungan terputus.

Anjir lah ini telpon gue dimatiin?

Seola hela napas kasar.

Terlebih pas Seungwoo masukin lagi hapenya ke dalam saku celana dan ngobrol lagi sama sosok Wendy itu.

Bodo amat!

Gue mau pulang!