"Lah parah banget lo mbak. Gua nonton sendirian dong?"
"..."
"Yaelah mbak-"
"..."
"Yaudah hati-hati mbak."
"Byungchan?"
Byungchan menolehkan kepalanya ketika mendengar namanya disebut oleh suara yang tak asing.
"Lah Mas Seungwoo?"
"Ke sini sama siapa?" tanya Seungwoo kemudian.
"Sama mbak Seola, Mas. Tapi Mbaknya tiba-tiba pergi karena ada urusan," jelas Byungchan.
Seungwoo ngerutin keningnya.
"Mas sendiri?" tanya Byungchan ketika melihat seorang wanita di samping Seungwoo.
Seungwoo yang menyadari hal itu langsung memperkenalkan Wendy pada Byungchan.
"Chan, kenalin ini Wendy, Wen kenalin ini Byungchan, adeknya cewek gue."
"Byungchan."
"Wendy."
"Sorry! Sorry gua telat!"
Sebuah suara sukses membuat ketiganya menoleh. Bisa Byungchan lihat Seungwoo dan Wendy yang berdecak kesal.
"Bangsat ye lo Jae! Telat apaan lo sampe dua jam?!" seru Seungwoo kemudian.
"Ban mobil gua pecah anjir, ke bengkel dulu tadi gua."
Byungchan melirik ke arah jam yang melingkar di tangan kirinya. "Mas, Mbak gua duluan ya, pintu studionya udah mau dibuka." Pamit Byungchan yang merasa kecanggungan ketika bersama ketiganya.
Well, Byungchan memang mengenal Seungwoo dengan baik. Tapi tidak dengan Wendy dan seorang lainnya yang dipanggil 'Jae' oleh Seungwoo.
"Oh oke, oke!" sahut Seungwoo kemudian.
Byungchan langsung pergi setelahnya. Menonton film sendirian di bioskop bukanlah hal yang baru bagi Byungchan.
"Lo tuh kalau ada apa apa kabarin kita kita kenapa Jae!" ucap Wendy sembari memukul bahu Jaehyun, ya yang baru datang tadi bernama Jaehyun.
"Lupa gua, terlalu fokus sama ban yang pecah jadi nggak kepikiran buat ngabarin," jawab Jaehyun sekali lagi.
Wendy mencibir, Jaehyun cuma bisa nyengir.
Merasa bersalah.
"Kenapa, Woo?" tanya Wendy kemudian ketika melihat Seungwoo yang berusaha menyalakan hapenya.
"Lo denger sendiri 'kan tadi apa kata Byungchan?" tanya Seungwoo balik.
Wendy menganggukkan kepalanya.
"Tadi Seola nelpon tapi hape gua keburu mati gara gara lowbat," ucap Seungwoo lagi.
"Makanya lo tuh kalau mau pergi hape dicharge penuh dulu, jangan tinggal 30% lo bawa," omel Wendy yang langsung diangguki Seungwoo dengan sebuah senyum dan usakan di kepala Wendy.
Membuat Wendy langsung memukul lengan Seungwoo karena tak suka. Wendy memang paling tak suka rambutnya diusak seperti itu karena menurutnya bisa membuat tatanan rambutnya berantakan, namun teman laki-lakinya justru sering usil mengacak rambutnya. Termasuk Seungwoo.
"Pake powerbank gua nih," kata Jaehyun sambil mengeluarkan benda yang dimaksud.
Seungwoo langsung menerima dan memakainya.
'Kira-kira ada apaan ya tadidianelpon gua?' tanya Seungwoo pada dirinya sendiri.
Bukan tanpa sebab Seungwoo memikirkan hal itu. Kemarin Seola masih marah dan tak mau dihubungi olehnya. Dan sekarang tiba-tiba menelpon. Pasti ada sesuatu. Begitu pikir Seungwoo.
"Kita nonton yang jam berapa?" tanya Jaehyun kemudian.
"Jam 4an," jawab Wendy. Harusnya sih jam 2, tapi karena Jaehyun telat mereka terpaksa membeli tiket baru lagi.
"Nanti abis dari sini kita ke Fable buat nonton performanya Hyungwon." tambah Wendy lagi.
Hyungwon adalah teman mereka yang kebetulan mempunyai pekerjaan sampingan menjadi DJ.
"Kayaknya gua abis nonton nggak bisa ke Fable dah," ucap Seungwoo kemudian.
"Lah kenapa?" tanya Wendy. "Kita kan udah janji sama Hyungwon mau nontonin dia?"
"Ada urusan gua, Wen."
"Ih lo mah nggak seru amat, Woo," rajuk Wendy sembari mengerucutkan bibirnya.
"Udah udah, yang penting kita nonton aja dulu sekarang. Soal Hyungwon dia minggu depan tampil lagi di tempat lain kan?" tanya Jaehyun.
"Ya tapi kan lo minggu depan katanya nggak bisa, Jae?" tanya Wendy lagi.
"Gua usahain bisa dah. Sekalian sama Kai juga, biar komplit. Gimana?" usul Jaehyun sekali lagi.
