Eps. 5

416 29 0
                                    

"Felix ganti baju kamu dulu terus makan dulu biar pelajarannya masuk nanti"

Felix menghela nafasnya lalu bangkit dari ranjang dan menatap Chae yang sedang membuka bukunya, mencari materi yang mana saja yang Felix tidak mengerti.

"Baiklah aku akan mengganti baju"

"Mandi lebih bagus Felix"

"Iyaiya"

Felix pergi ke kamar mandi tapi sebelum dirinya benar-benar hilang dari balik pintu, dia melihat Chae yang berdiri.

"Mau kemana?"

Chae menoleh kebelakang.

"Aku ingin kebawah, apa boleh aku membuka kulkas?"

"Untuk apa? mengambil cemilan?"

"Tidak aku tau kamu belum makan"

"Oh memasak?"

"Iya"

"Aku makan ramen Chae"

"Jangan ramen, pantas aja badan kamu kurus"

"Ihh aku ideal, udah sana lihat sendiri"

Chae langsung keluar dari kamar Felix dan pergi menuju dapur.

"Apa telur dan sosis?"

Chae menolak pinggang sambil menatap isi kulkas Felix.

"Dasar!"

Chae mengambil bahan-bahan seperti telur, sosis dan keju.

"Omelet aja deh"

Chae memulai masakanya, dia mengocok telur lalu memotong sosis dan keju untuk isian telur dan sedikit bumbu penyedap rasa.

"Astaga banyak sekali ramen!"

Chae tidak percaya melihat isi lemari dapur disana banyak sekali ramen yang Chae yakini sangat pedas.

"Soda?!"

Chae melanjutkan masaknya lalu dia mengecek penanak nasi.

"Ahh ternyata ada, aku kira tidak ada"

Chae menuang nasi ke piring dan menaruh omelet buatannya di atas nasi dan mengambil air untuk Felix minum kemudian kembali kedalam kamar.

"Eh udah selesai"

Felix yang sedang menggosok-gosokan rambutnya, memutar tubuhnya untuk melihat kearah pintu.

"Ih itu apa?"

Chae duduk di bawah dan menaruh piring juga gelas di depannya.

"Ini omelet dan nasi"

"Aku gabisa kalau tidak makan pedas Chae"

"Berhenti Felix atau lambungmu akan rusak dan aku melihat stok ramen dan sodamu sangat banyak"

Felix cengengesan lalu duduk di lantai berhadapan dengan Chae.

"Ayo makan setelah itu kita mulai"

Felix mengangguk lalu memakan masakan Chae, sedangkan Chae kembali dengan buku-buku Felix, sesekali Felix melirik Chae yang serius membaca buku.

"Chae"

"Hemmmm"

"Kamu mau ga sekolah lagi?"

"Ya maulah"

Felix terkekeh melihat Chae yang menjawab tapi tidak melihatnya.

"Aku sekolahin deh"

Chae menatap Felix.

"Engga mau!"

"Kenapa? Katanya mau?"

"Aku mau tapi gamau di sekolahin sama orang lain Felix"

Chae kembali dengan buku.

"Oke kalau gamau aku ga akan tanya lagi"

"Bagus!"

Felix tertawa kecil.

"Chae"

"Hemmmm"

"Mau tinggal disini ga?"

"Engga!"

"Aku beliin tempat tinggal"

"Engga! makasih"

"Aku be-"

"Abisin cepatan"

"Siap Bu guru"

Tak lama Felix selesai dengan makannya lalu meneguk air sampai tandas dan menaruh piring juga gelasnya di nakas.

"Siap?"

"Siap!"

Chae tersnyum lalu dia tengkurap di lantai dengan Felix yang berada di sampingnya, tengkurap juga.

Felix sangat serius mendengar penjelasan dari Chae, matanya sedari tadi menatap tangan Chae yang kesana-kemari untuk menunjukan rumus.

Kedua kaki mereka terangkat dan bergerak di udara bahkan kedua kaki mereka saling menyentuh, tetapi tidak membuat mereka kehilangan fokus.

Felix menganggukan kepalanya ketika rumus itu dapat ia tangkap, Felix akui Chae berbeda dengan guru di sekolahnya.

Chae sangat singkat dan tidak berbelit-belit.

Chae sangat detail dalam menjelaskan.

Chae sangat pelan dalam berkata.

"Mengerti?"

"Ngerti!"

Chae tersenyum lalu mengambil buku tulis Felix dan memberikan Felix sebanyak 3 soal.

"Kalau kamu bisa kerjain ini dengan benar, aku kasih hadiah"

Mata Felix berbinar dengan cepat dia mengangguk semangat.

"Oke!"

Chae terkekeh lalu memperhatikan Felix yang fokus dengan soal yang ia berikan, sesekali Chae tertawa kecil ketika Felix menggaruk kepalanya dan menautkan alisnya.

"Udah?"

Felix melirik Chae.

"Udah!"

"Mana sini aku liat"

Felix memberikan bukunya kepada Chae lalu duduk bersila diikuti dengan Chae.

"Hemmm"

Felix menatap Chae, berharap dia benar dan diberikan hadiah oleh Chae.

"Benar!"

Felix membuang nafasnya lega lalu bertepuk tangan kecil dan mengulurkan tangannya kedepan, siap menerima hadiah dari Chae.

"Mana?"

Chae menggelengkan kepalanya lalu merogoh saku celananya dan memberikan Felix gelang.

"Gelang?"

"Iya, aku selalu kasih itu ke murid aku"

Felix tersenyum lalu memakai gelang yang Chae berikan.

"Terima kasih Chae!"

"Sama-sama ayo kita lanjut"

Felix mengangguk dan kembali tengkurap dan diikuti dengan Chae.

'Sialan jantung!' umpat Chae.
.
.
.
.
.
Bersambung...

15 Day's 'Lee Felix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang