"Sayang"
"Hemmm"
"Aku deg-degan"
Felix terkekeh lalu mengusap punggung tangan Chae, bermaksud untuk menenangkannya.
"Gapapa, orang tua aku ga gigit cuma aku aja yang gigit"
Chae menepuk lengan Felix.
"Mesum!"
"Hahahaha"
"Felix!"
Felix dan Chae berhenti di tengah jalan, mereka akan memasuki ruang keluarga namun terhenti.
"Mamih!"
Mamih dan Papih menghampiri Felix lalu memeluk putra semata wayangnya dengan lembut, Chae hanya tersenyum di belakang sana.
"Mamih kira kamu ga kesini"
"Kesini lah Felix kan kangen"
Mamih tersenyum lalu mencium kening Felix dan matanya menangkap sosok Chae.
"Itu siapa?"
Mamih berjalan meninggalkan Felix dan suaminya lalu memegang kedua bahu Chae.
"Aduhh imut banget kamu siapa?"
"Pacar Felix Mih"
"Ye Mamih juga tau maksud Mamih siapa namanya?"
Mamih mengusap pipi Chae dengan lembut.
"Chaewon Tante"
"Ehh Mamih manggilnya ah"
"Ehh iya, Mamih"
Mamih tersenyum lalu mencium kening Chae yang di tutupi dengan poni itu, Chae terkejut.
"Mamih pengen banget punya anak cewe akhirnya punya juga, itu anak Mamih jomblo mulu"
"Ish Mamih mah"
"Udah ayo kita ngobrol di dalam aja"- Papih.
Mamih merangkul Papih dengan mesra membuat Felix mengikuti mereka.
"Ayo masuk jangan malu-malu Chae"
"Iya Mam"
Mereka berempat duduk di sofa empuk dan para maid yang wajahnya berbeda hadir membawa cemilan.
"Papih sama Mamih abis dari mana?"
"Abis dari taman"- Papih.
"Ehh Chae, kamu kok mau sama Felix si?"- Mamih.
"Hehehe gatau nih Mam kayanya aku di pelet hehe"
"Enak aja karena aku ganteng Mam"
"Apa ganteng? Kamu cantik gitu"
"Sayang~"
"Ehh iyaiyaaa"
Orang tua Felix terkekeh melihat Felix dan juga Chae.
"Mih Pih, pacar aku ini sekaligus guru aku loh"
"Ohh guru private kamu?"- Mamih.
"Iya!"
"Yaampun udah cantik pinter lagi huhu nikah aja sama Felix ya?"
"Kalian juga mirip, apa Papih aja yang ngerasa?"
"Iyaa kita kaya kembar kan?"
Chae hanya tersenyum melihat interaksi orang tua ini bersama anaknya.
'Hangat sekali' batin Chae.
"Jodoh ini mah"- Papih.
"Tuh denger Chae kita jodoh"
"Iya kata orang kalo mirip itu jodoh"- Mamih.
Chae hanya menganggukkan kepalanya.
"Pih Mih berkat Chae nilai matematika sama fisika aku 9 loh"
"Felix jangan berlebihan"
"Loh kan itu kenyataan"
"Tapi ga gitu juga"
"Hahaha yaudah aku ke kamar mandi dulu kebelet"
Felix langsung lari ke kamar mandi terdekat, dia menguncinya dari dalam lalu menatap wajahnya di cermin.
"Nah kan bener keluar lagi"
Felix langsung membasuh wajahnya membiarkan darah segar yang mengalir dari hidungnya hilang karena air.
"Kenapa si gue? Akhir-akhir ini selalu mimisan"
Felix menatap dirinya yang semakin lama semakin kurus.
"Gue harus periksa!"
Setelah mengatakan itu Felix kembali membasuh wajahnya dengan mengusapnya secara kasar.
"Pasti kecapean aja tapi gue harus periksa!"
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Day's 'Lee Felix'
Novela JuvenilWaktu yang sangat singkat dengan guru privatenya