Eps. 18

285 14 0
                                    

"DOKTER, DOKTER MARK"

Felix melihat Chae di gendongannya, darah tak berhenti mengalir dari hidung Chae bahkan kedelapan teman Felix berada di belakangnya.

"Felix!"

Felix menoleh ke kanan, disana ada Mark dan Jihyo.

"Dokter selamatkan dia!"

Mark melihat wanita di gendongan Felix.

"Chaewon"

Felix menatap Mark.

"Dokter kenal?"

"Ya dia pasien saya, cepat bawa ke ruang operasi"

Mark mengambil alih Chae lalu meninggalkan Felix dan teman-temannya.

"Operasi?"

Felix duduk di kursi tunggu bersama dengan teman-temannya.

"Kamu kenapa sayang hikss..."

"... kenapa harus di operasi?..."

"... aku tau kamu kuat"

Felix menangis, dia sangat takut dengan Chae lalu dia menatap teman-temannya.

"Kalian bisa ke panti yang dekat sini?"

"Gue aja"- Minho.

"Iya sama gue Ho"- Jisung.

"Bawa yang punya panti Ho namanya Bibi Momo"

Minho dan Jisung mengangguk.

"Makasih"

Felix menutup wajahnya menangis dalam diam.

"Felix tenang"- Seungmin.

"Gue gabisa tenang Min hiks..."

Felix sedang berfikir, dia menerka-nerka apa yang terjadi dengan kekasihnya?.

"Kalian ngapain kesini?"

"Tadi mau ngajak main Lix"- Jeongin.

"Iyaa eh malah kaya gini"- Changbin.

"Gue pernah kaya Chae tapi gue cuma kecapean aja"

"Yaa dia juga kecapean pasti udah lo tenang aja"- Woojin.

"Iya mending lo berdoa"- Chan.

"Felix!"

Yang di panggil menoleh.

"Dokter Mark!"

Felix berdiri ketika Mark mendekat.

"Bagaimana keadaannya Dok?"

"Parah"

"Apa? parah?"

"Bagaimana Dokter bisa mengenalnya?"- Changbin.

"Dia salah satu pasien saya"

Felix hanya menangis, pikirannya tidak jernih lagi sekarang.

"Tapi tak apa, Dokter Jaebum sedang melakukan operasi sekarang dan Felix ayo ikut saya ada yang mau saya beri tahu"

Felix mengangguk lalu pergi bersama Mark keruangannya.

"Dokter sebenarnya apa sakitnya?"

"Kanker otak"

Felix melotot dia tidak percaya.

"Bohong!"

"Aku serius Felix, waktu kamu kesini dia juga kesini dan bahkan dia menanyakanmu tetapi aku tidak mejawabnya, aku tau kamu melakukan video call dengannya dan dia berbohong..."

Felix menangis lagi.

"... dia mengidap kanker otak stadium 4"

"Apa?!"

"Berdoa Felix semoga dia sadar dan sembuh"

"Pantas tadi di sisir saya ada rambutnya dan itu rontok sangat banyak"

"Benarkah?"

Felix mengangguk.

"Itu kanker jahat Felix"

Felix mematung dia menatap kedepan.

"Apa dia kekasihmu?"

Felix mengangguk.

"Apa dia tidak memberi tahumu?"

Felix menggeleng.

"Maaf kalau saya lancang, apa kamu dan dia berhubungan badan?"

Felix mengangguk.

"Saya akan periksa dirimu Felix"

"Tidak!"

"Felix, kalau kau tertular bagaimana?"

"Biarkan! Aku ingin!"

"Felix jangan gila!"

Felix bangkit lalu menatap tajam Mark.

"Lebih baik kau periksa dia, aku sehat!"

Setelah itu Felix pergi dari ruangan Mark dan kembali dengan teman-temannya.

"Felix!"

"Bibi!"

Felix memeluk Bibi dan kembali menangis.

"Maaf Bibi tidak memberi tahumu masalah ini"

"Tak apa Bi"

Felix melepaskan pelukannya.

"Chaewon memberi tahu Bibi masalah ini, tetapi dia ingin Bibi tidak memberi tahumu"

"Kapan dia memberi tahu Bibi"

"Kemarin"

'Tidak! Kamu tidak boleh pergi Chae' batin Felix.
.
.
.
.
.
Bersambung...

15 Day's 'Lee Felix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang