Eps. 15

583 16 0
                                    

"Sayang"


Chae menaikan kedua alisnya ketika Felix menoleh ke belakang.

"Ini nomer 10 aku lupa caranya"

"Coba liat"

Felix bangkit dari karpet berbulu yang berada di ruang tengah lalu duduk disamping Chae yang sedang duduk di sofa.

"Ini sama kok caranya kaya nomor 6 tadi"

Felix melihat soal nomor 6 lalu mengangguk paham.

"Bedanya ini yang di cari minusnya ngerti kan?"

"Ngerti"

Felix langsung mengerjakan soal terakhirnya disamping Chae, Chae memastikan bahwa Felix benar.

"Selesai!"

Chae tersenyum bangga, dia melihat Felix yang menaruh alat tulisnya di meja dan menidurkan dirinya di sofa dengan paha Chae yang menjadi bantalan.

"Ada lagi ga PR-nya?"

Felix sempat berfikir lalu memeluk Chae, menenggelamkan wajahnya di perut Chae dan menggeleng.

"Yudah kamu kan capek seharian ini sekolah terus belajar bahkan tadi sempet main sama temen kamu, sekarang istirahat sana udah mau malam nih"

Felix kembali duduk lalu berhadapan dengan Chae kemudian mencium pipi Chae.

"Masih sore sayang masih jam setengah 6"

"Ya gapapa, kalau engga kamu mandi sana"

Felix menggeleng lalu dengan cepat dia mendorong Chae sampai Chae berbaring di sofa dan Felix menindihnya.

"Felix kamu belum mandi ih bau"

"Biarin nanti aja mandinya"


"Emmm tapi kamu bau jalanan ih aku ga-"

'Chae biarkan Felix menyentuhmu untuk yang ketiga kalinya dan pastikan ini yang terakhir Chae, sekarang biarkanlah Felix menyentuhmu, dia sedang lelah dan butuh pelampiasan' batin Chae.


Felix yang berada di tengah kaki Chae langsung mengusap paha Chae yang terekspos, kedua tangan Felix membawa kedua kaki Chae agar melingkar di tubuhnya.

"Aku cinta kamu Chaewon, jangan pergi"

Chae hanya mengangguk dan mengalungkan kedua tangannya semakin erat di leher Felix, karena Felix menggendongnya seperti koala dan mencium bibirnya lagi.

Felix membawa Chae ke kamar, dia membuka pintu tanpa melepas tautan bibir mereka lalu masuk dan menutup pintu kembali, setelah itu menurunkan Chae membuat Chae bersandar di pintu bahkan terpojok di pintu karena kedua tangan Felix sudah menguncinya.

Brak

"Aww~ sshh~"

Chae di balik oleh Felix membuat Felix berada di belakangnya sedangkan Chae hanya menolehkan kepalanya ke kiri dimana Felix menciumi bahunya yang masih tertutup oleh baju.

Kedua tangan Felix menggenggam jari-jari Chae yang menempel di pintu, mengeraktan tautan jari mereka untuk melampiaskan rasa nikmat yang membuncah di perut mereka masing-masing.

Felix melepaskan tautan tangannya lalu dia menempelkan tubuhnya ke tubuh Chae untuk membuka resleting jumpsuit Chae, Felix menuruninya hanya sampai perut tidak terbuka sepenuhnya.

"Ahhh Fel-Felix~"

Chae mendesah dan mengerang ketika Felix menciumi bahunya kembali dan menciptakan hickey di sana bahkan kedua tangan Chae sudah di genggam oleh Felix.

Felix sekarang tidak mau membuat tanda satu atau dua, kali ini dia ingin seluruh tubuh Chae memiliki tanda lalu Felix membuka pengait bra Chae dan membuangnya kesembarang arah.

Brak

"Emph~"

Bibir Chae dilahap rakus oleh Felix setelah Chae di putar lagi menjadi berhadapan dengan Felix, Chae perlahan membuka kaus Felix yang berwarna putih dan membuangnya asal.

Tangan Chae menyentuh permukaan dada Felix, sungguh kakinya lemas karena Chae baru saja mendapatkan pelepasan pertamanya, tetapi dia ingin membuat Felix bangga padanya.

"Engh~"

Felix menyambar tulang selangka Chae membuat tanda di sana lalu turun untuk menggoda dada Chae yang sudah mencuat keluar.

"Sshh~ ahh~ Felix ja-jangan ahhh~ di gigit"

Felix terus menghisap dan menggigit kecil disana, tangan Felix turun untuk menurunkan jumpsuit Chae dan berhasil.

Chae gamau kalah, kedua tangannya turun ke perut Felix lalu menurunkan celana boxer milik Felix, membuat mereka impas.

Felix menempelkan tubuhnya membuat Chae semakin menempel di pintu lalu kedua tangannya mengangkat paha Chae untuk melingkari pinggangnya.

"I love you"

"I love you too Felix"
.
.
.
.
.
Bersambung...


15 Day's 'Lee Felix'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang