Sudah seminggu Felix menghabiskan hari-harinya bersama Chae dengan belajar-mengajar, berjalan-jalan, bermain ditaman bersama Snowie dan kegiatan lainnya.
Mereka saling suka, tetapi tidak ada yang memulainya terlebih dahulu sampai detik ini dan sekarang Felix juga Chae sedang berada di taman dekat panti, membawa Snowie.
Chae menatap lurus kedepan melihat Felix dan Snowie bersama ke-5 anak panti yang cantik, Yeji dan teman-temannya.
Disana ada Felix yang melemparkan bola kecil ke depan membuat Snowie berlari mengejarnya begitupun dengan Yeji dan teman-temannya.
Chae tersenyum, perasaannya menghangat ketika Felix tertawa bahkan tersenyum lalu Chae meresakan ada yang mengalir keluar dari hidungnya, Chae mengusapnya dengan tissue yang ia ambil dari tas.
Chae melihat darah disana, Chae cepat-cepat menghapus darah itu lalu membuang bekasnya ke tempat sampah sebelum Felix dan yang lainnya tahu.
"Hanya kecapean"
Chae menarik nafas lalu menghembuskan nafasnya secara perlahan, Felix yang menggendong Snowie dengan ke-5 anak menggemaskan yang saling bergandeng tangan sedang menuju kearahnya.
"Sayang!"
Chae sangat tidak asing dengan Felix yang memanggilnya seperti itu, semenjak Felix main di panti untuk pertama kalinya, dia mengatakan itu dengan sangat lantang di depan semua orang.
"Hmmm"
Chae mengambil Lia untuk di pangku dan semuanya duduk di kursi kecuali Felix yang berdiri di hadapan mereka dengan Snowie.
"Kamu tunggu sini ya?"
"Kamu mau kemana?"
Felix menatap Chae dan memberikan Snowie kepadanya.
"Aku mau beli ice cream"
"Yeyyyy" sorak ke-5 anak kecil itu.
"Iyaa jangan lama-lama"
Felix mengangguk lalu pergi dari sana.
"Yes aku udah lama ga makan es"- Yeji.
"Iya atu uda" - Lia.
(Iya aku juga)"Nanti kalian makan kok"
Chae tersenyum melihat adik-adiknya yang sangat akrab dengan Felix, bahkan mereka terang-terangan mengatakan mereka semua menyukai Felix setiap sebelum tidur.
Tak lama Felix datang dengan 7 cup ice cream yang berada di dalam kantung plastik. Yeji dan Lia turun, membiarkan Felix duduk lalu mereka berdua di pangku oleh Felix.
Felix memangku Lia dan Yeji lalu di sampingnya ada Ryujin, kemudian Chae yang memangku Yuna dan Chaeryoung sedangkan Snowie berada di bawah sekarang.
"Bilang apa sama kak Felix?"
"Maacih tata Piliks"- Lia dan Yuna.
(Makasih kakak Felix)"Makasih kak Felix"- Yeji, Ryujin dan Chaeryoung.
"Sama-sama sayang, abis ini pulang buat bobo siang, oke?"
"Oke"
"Emang kakak mau kemana?"- Ryujin.
"Kakak mau pulang buat belajar karena dikit lagi kakak ulangan"
"Oh cama tata Ce ya?"- Lia.
(Oh sama kakak Chae ya)"Iya dong, pulang yuk!"
Setelah memastikan ke 5 anak itu masuk, Felix dan Chae pamit kepada Bibi kemudian pergi dari sana.
"Chae besok ikut yuk!"
"Kemana?"
"Ke rumah aku, Mamih sama Papih aku pulang dari Swiss"
"Kamu seserius itu Lix?"
Felix menepikan mobilnya lalu menatap Chae yang berada di sampingnya.
"Kok berenti?"
"Selama ini perlakuan aku ke kamu belum terlalu serius bagi kamu?..."
"... udah seminggu Chae kita kenal dan semakin hari aku semakin yakin kalau kamu itu jodoh aku"
Chae mengernyitkan alisnya bingung.
"Kenapa?"
"Kita sama Chae"
"Felix"
"Apa?"
"Aku percaya kalau di dunia ini beberapa orang mirip sepertiku, tapi belum tentu berjodoh, Felix"
"Tapi aku tidak"
"Kenapa?"
"Aku percaya kalau orang mirip itu berjodoh"
"Tapi itu tidak mungkin Felix"
"Loh? Kenapa?"
"Aku tidak percaya dengan mitos itu"
"Terserah, tetapi aku sangat percaya mitos itu, Chaewon..."
"... apa kamu tidak mempunyai perasaan kepadaku lebih dari seorang guru dan murid?"
Chae menggeleng kuat.
"Bukan Felix, tentu aku merasakan apa yang kamu rasakan"
"Bagus!"
Felix tersenyum sangat manis.
"Jadi kita berpacaran?"
Chae diam lalu mengangguk membuat Felix mencium keningnya.
"Besok kita bertemu dengan orang tuaku setelah aku pulang sekolah"
Chae mengangguk.
'Senang Chae? karena kamu telah mendapatkan Felix? Selamat! Biarkan Felix bahagia dengan mitos itu Chae!' batin Chae.
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Day's 'Lee Felix'
Ficção AdolescenteWaktu yang sangat singkat dengan guru privatenya