Felix membuka pintu kamarnya, dia menatap kesana kesini untuk mengingat kenangannya bersama Chae.
Chae tertawa di kamar ini.
Chae mengajarkannya di kamar ini.
Chae tidur untuk pertama kalinya di kamar ini.
Dan Felix yang menggagahi Chae di kamar ini.
Mata Felix berhenti di ranjang, ada Snowie disana yang sedang menatapnya juga dan akhirnya Felix duduk di sisi ranjang dan mengusap ranjangnya bahkan Snowie duduk di paha Felix.
"Kangen Chae ya?"
Snowie diam tatapannya sendu kedepan.
"Aku juga"
Felix mengusap punggung Snowie, anjing yang ia beli bersama Chae sangat penurut sekarang, bahkan Snowie sudah mengerti apa yang di katakan oleh Felix dan itu di ajarkan oleh Chae.
Chae menyuruhnya duduk Snowie duduk.
Chae menyuruhnya tidur Snowie tidur.
Chae menyuruh makan Snowie makan.
Chae mnyuruh lari Snowie lari.
Ya sepintar itu.
Felix tersenyum ketika dia melihat bingkai foto di nakasnya, itu foto dirinya bersama Chae dan anak-anak panti.
"Itzy kangen kamu pasti..."
"... pasti mereka nyariin kamu dan nanyain kamu..."
"... besok aku jemput mereka"
Felix menaruh Snowie lalu bangkit menuju kamar mandi, di buka pakaiannya dan masuk kedalam bath tub dan menyalakan air hangat.
Dia duduk di sana, tidak berniat untuk merebahkan tubuhnya agar tenggelam dengan air dan Felix mematikan keran air.
"Chaewon hikss..."
Felix memeluk kedua kakinya dan menangis disana, tangisannya begitu pilu dan menyedihkan, isakannya begitu menyayat hati bila ada orang yang mendengarnya.
Kenangan-kenangannya bersama Chae terlintas di kepalanya.
Tawanya.
Senyumnya.
Suaranya.
Rengekkannya.
Panggilannya.
Semuanya berputar di kepala Felix.
Pertemuan pertama mereka sekarang yang masuk kedalam kepala Felix, dimana Felix seperti orang gila ketika melihat Chae.
"Aku jatuh cinta pandangan pertama Chae hiks..."
Kata-kata Chae terlintas di otaknya, dimana Felix mengajaknya menjadi kekasihnya.
"Aku percaya kalau di dunia ini beberapa orang mirip sepertiku tapi belum tentu berjodoh Felix"
"Kita berjodoh Chae!"
Felix menarik kepalanya, menatap lurus kedepan.
"Apa dia tumbuh?..."
"... apa dia berhasil?..."
"... aku harap dia ada Chae"
Yang dimaksud dia oleh Felix adalah benihnya.
"Kamu milik aku Chae!..."
"... aku gamain-main sama ucapan aku Chae, kalau kamu besok belum bangun aku akan memaksa kamu untuk bangun!"
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Day's 'Lee Felix'
Teen FictionWaktu yang sangat singkat dengan guru privatenya