Sekitar 10 menit Chae selesai dengan jalan bertatih-tatih, Chae sampai di depan lemari Felix dan dia memgambil pakaiannya yang kemarin sempat ia cuci.
Chae menoleh ke belakang dengan senyuman karna melihat Felix tidur seperti kepompong, Chae duduk di kursi rias lalu mengambil sisir, dia menyisir rambutnya dengan sangat pelan.
"Aku takut Felix"
"Sayang"
Chae memutar tubuhnya untuk melihat Felix yang duduk di ranjang dengan mengucek-ngucek kan matanya.
"Jam berapa sekarang?"
"Jam 10 pagi"
Felix mengangguk lalu kembali merebahkan tubuhnya membuat Chae semakin terisak dalam diam, tanpa sepengetahuan Felix.
'I'm so sorry Felix' batin Chae.
Chae kembali dengan meja rias, dia kembali menyisir rambutnya dengan air mata yang masih mengalir.
"Aku sudah mengambil keputusan Felix, aku harap ini yang terbaik..."
"... setelah ini kita harus berpisah Felix"
Chae buru-buru membuat Felix sarapan dan makan siang sekaligus, hari ini dia membuat makanan yang sangat sederhana.
"Sayang!"
"Aku di dapur"
Felix menuruni anak tangga lalu menghampiri Chae.
"Jangan peluk Felix"
Felix berhenti di belakang Chae.
"Ihh kok kamu tau si aku mau peluk"
Felix mendekatkan Chae lagi.
"Aku bilang jangan peluk"
Chae menunduk melihat kedua tangan Felix yang sudah berada di depan perutnya.
"Kenapa?"
"Aku gamau di peluk sama orang yang bau, sana mandi!"
"Hehe yaudah aku mandi dulu"
"Hemmm"
Chae menegang ketika Felix mencium puncak kepalanya membuat Chae kembali menangis dalam diam.
"Hiks... maaf Felix"
Chae memutar tubuhnya untuk melihat Felix yang sudah menaiki anak tangga kemudian Chae terduduk di lantai dengan lemas.
"Aku gamau Felix! Aku takut!"
Ting Nong
Chae bangkit lalu membasuh wajahnya di westafel dan mematikan kompor kemudian pergi menuju pintu utama.
"Iya sebentar"
Chae membuka pintu.
"FEL...ixxx"
Chae terkejut ketika dia diteriaki oleh ke delapan pria tampan di depannya ini.
"Lo siapa?"- Changbin.
"Saya Chaewon, guru Felix"
"Pacar gue!"
Chae menoleh ke belakang, ada Felix tanpa atasan dan handuk kecil yang bertengger di lehernya.
"Anjay Felix pacaran sama guru sendiri"- Hyunjin.
"Ayo masuk!"- Chae.
Felix menatap Chae tidak percaya, barusan tangannya di tepis oleh Chae ketika Felix ingin merangkul Chae.
"Lo apain anak orang?"- Woojin.
"Gatau"
Felix langsung berjalan mendekati Chae diikuti dengan teman-temannya.
"Sayang"
Chae diam, dia kembali ke dapur sedangkan kedelapan teman Felix sudah duduk di ruang tengah, melihat Felix yang sedang berada di belakang Chae.
"Jangan sentuh saya!"
DEG
Felix mematung lalu dia memutar tubuh Chae agar berhadapan dengannya.
"Jangan sentuh saya Felix, yang sopan sama guru kamu!"
"Chae"
"Gasopan!"
Chae menepis tangan Felix lalu berjalan melewati teman-teman Felix, tetapi tangannya di tahan oleh Felix.
"Kamu kenapa?"
Chae diam menatap Felix tepat di matanya.
'Jangan nangis Chae' batin Chae.
"Felix, kita tidak boleh minum satu gelas, makan satu piring dan lebih parahnya jangan sentuh saya! dimana rasa sopan kamu terhadap guru?"
Felix dan teman-temannya menatap Chae.
"Sayang kamu kenap-"
"Mulai hari ini saya bukan pacar kamu dan guru kamu Felix!"
"CHAEWON!"
Chae dan teman-teman Felix terkejut bahkan mereka berdelapan sudah berdiri.
"Felix jangan kasar"- Seungmin.
"Kamu kenapa?"
"Saya ingin pulang!"
Chae menepis tangan Felix lagi tetapi di tahan oleh Felix.
"Beri satu alasan ke gue kenapa lo kaya gini?"
Chae tak percaya dengan Felix, selama ini Felix tidak menggunakan kata-kata itu.
"Gabisa?"
Chae diam membiarkan tangan Felix menglus pipinya.
"Kamu kenapa sayang?..."
"... aku ada salah?..."
"... ayo ngomong jangan diem"
Chae masih diam, kepalanya pusing.
"Chae kamu ber-berda-darah!"
Chae mengusap hidungnya lalu melihat tangannya dan semuanya gelap.
.
.
.
.
.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
15 Day's 'Lee Felix'
Teen FictionWaktu yang sangat singkat dengan guru privatenya