💖💖 Date 💖💖

6.9K 772 138
                                    

Wang Zhuocheng sedang duduk di depan televisi, saat bel pintu berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Zhuocheng sedang duduk di depan televisi, saat bel pintu berbunyi. Dengan malas Zhuocheng membuka pintu. Namun, betapa terkejutnya dia karena Haikuan sudah berdiri di depan pintu. Sedetik kemudian dia teringat kalau Haikuan memaksa untuk pergi kencan.

"Mau apa kau?!"

"Kau sudah tahu apa maumu, A-Cheng. Cepat bersiap."

"Siapa yang bilang kalau aku mau? Aku tak pernah menyetujui permintaanmu. Pergi saja sebelum..."

"Sebelum apa?" Tanya Haikuan seraya bergerak menghimpit Zhuocheng di pintu. "Apa yang kau lakukan brengsek?! Menjauh dariku!" Umpat Zhuocheng. Dia menoleh kanan kiri, takut jika ada yang lihat.

"A-Cheng siapa diluar?!" Teriak ibunya. Haikuan menyelinap masuk tanpa bisa dicegah oleh Zhuocheng.

"Hey!"

"Ah..ada tamu rupanya. Masuklah."

Terlambat. Ibunya sudah melihat Haikuan masuk.

"Maaf, Bi. Malam ini aku ingin mengajak Zhuocheng pergi kencan."

Zhuocheng melotot pada Haikuan. Bisa-bisanya pemuda itu mengatakan akan pergi kencan. Tentu saja Ny. Wang agak kaget.

"Kencan?"

"Bohong! Aku tidak kencan dengannya! Kami hanya pergi makan!"

Haikuan tersenyum. Ny. Wang menepuk-nepuk pundak Haikuan.

"Lihat, dia malu."

Zhuocheng masuk ke kamar karena kesal. Dia mengambil baju apa saja.

Sepuluh menit kemudian, Zhuocheng keluar kamar. Dia menatap tajam pada Haikuan. Seakan-akan berkata 'awas kau'.

"Baiklah, Bi. Kami berangkat dulu. Sebelum jam sembilan kami pasti pulang."

⚜️

Selesai makan malam, mereka menonton film. Tidak ada hal istimewa karena jelas-jelas Zhuocheng menjaga jarak dengan Haikuan. Haikuan kemudian mengajak Zhuocheng ke suatu tempat. Sebuah rumah dengan gaya klasik. "Tempat apa ini?" Tanya Zhuocheng.

"Rumah pribadiku. Ayo masuk."

Zhuocheng tetap pada posisinya.

"Apa perlu kugendong kau masuk, hm? Akan kulakukan kalau kau mau."

Zhuocheng kaget saat Haikuan benar-benar menggendongnya. Dia pikir tadi hanya candaan saja.

"Ahh! Hey, turunkan aku Brengsek! Aku masih bisa jalan sendiri?" Umpat Zhuocheng yang hanya ditanggapi senyum saja oleh Haikuan.

Pemuda itu menurunkan Zhuocheng di sofa. Dia langsung mengungkung tubuh Zhuocheng.

"Apa yang kau lakukan?! Menyingkir dari tubuhku! Brengsek ! Apa kau tuli?!"

When Love Grows (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang