🌠🌠 Special Chapter : Morning Moodswing 🌠🌠

4.2K 362 66
                                    

Zhuocheng mengeliat sebelum akhirnya membuka kedua netra jernihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zhuocheng mengeliat sebelum akhirnya membuka kedua netra jernihnya. Hari masih pagi buta, tapi perutnya sudah tak bisa kompromi. Bukan lapar, tapi mual tak tertahankan. Dengan sedikit paksaan akhirnya bisa bebas juga dari lingkar lengan Haikuan. Sedikit berlari ke toilet. Rasanya mual tapi tak ada yang keluar. Hanya cairan bening saja. Parah sekali. Badannya juga mendadak lemas tak bertenaga sama sekali.

Setelah kumur-kumur, tadinya dia berniat untuk tidur lagi, tapi tubuhnya mendadak limbung seketika. Untung saja Haikuan datang tepat waktu. Dia menangkap tubuh Zhuocheng yang sudah lemas.

"Sayang? "

"Hm."

"Kau baik?"

Zhuocheng menggeleng.

"Hari ini temani aku ya. Badanku sungguh rasanya lemas. Kepalaku juga pusing."

"Baiklah. Akan bilang pada asistenku dulu untuk menunda meetingnya. Hm? Istirahat ya. Kubuatkan bubur."

Sepeninggal Haikuan, Zhuocheng kembali mencoba untuk tidur. Sayangnya rasa mual itu belum sepenuhnya hilang. Sebenarnya ini bukan pertama kali. Sudah hampir lima hari ini dia merasa seperti ini. Hanya saja dia tak mau bilang pada Haikuan. Dia takut Haikuan panik.

"Sepertinya aku harus ke dokter. Ini sudah terlalu parah."

Seharian ini Zhuocheng hanya bisa tiduran di ranjang. Sementara Haikuan menemaninya sambil mengerjakan pekerjaan kantor. Toh Zhuocheng tak protes.

"Ge."

"Hm? Apa sayang?"

"Mau minum jus, tapi kau yang buat ya?" Pinta Zhuocheng.

Haikuan mengernyit. "Di kulkas juga ada jus. Kau biasanya kan minum itu?"

"Ck! Aku mau kau yang buat, Ge! Mau buatkan tidak?!" Omel Zhuocheng.

Haikuan tersenyum. "Baiklah. Iya aku buatkan. Jus apa?"

"Apa saja, tapi tomat sepertinya enak. Jangan lupa es nya yang banyak ya."

"Ya tunggulah disini. Jangan kemana-mana oke?"

Zhuocheng mengangguk. Haikuan pun pergi ke dapur membuatkan apa yang di mau sang istri.

Haikuan datang dengan segelas jus tomat di tangannya.

"Ini sayang. Minumlah."

"Woahh..enak!" Zhuocheng tertawa kecil saat merasakan jusnya.

"Ge."

"Mm...mau sup ikan."

Haikuan menoleh.

"Sup ikan? Kau bukannya tidak suka itu? "

"Aku mau itu! Sekarang! Buatkan ya?"

"Di kulkas tidak ada ikan sayang. Nanti sore saja ya. Kita belanja dulu."

When Love Grows (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang