👿👿 Feeling of Envy 👿👿

5.9K 639 170
                                    

Haikuan sudah mulai kembali masuk kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haikuan sudah mulai kembali masuk kuliah. Kondisinya sudah pulih. Ditambah lagi hatinya sedang berbunga-bunga saat ini. Bagaimana tidak, Zhuocheng sudah tidak lagi menjaga jarak sejak saat itu. Meskipun terkadang masih suka kasar, tapi paling tidak bisa dekat saja sudah senang. Seperti hari ini, dia mengajak Zhuocheng makan di kantin ICUB. Tak ada penolakan ajakan makan bersama, hanya saja Zhuocheng tidak mau makan di kantin ICUB. Haikuan lalu mengajak Zhuocheng makan di taman. Masih ingat dengan plakat nama 'Haikuan'. Nah, disanalah mereka makan.

Namun, sepertinya seseorang terlihat tidak menyukai interaksi manis antara Zhuocheng dan Haikuan.

"Kenapa mendadak mereka jadi dekat? Bukankah sebelumnya mereka seperti anjing dan kucing?"

Dia, Zhu Zanjin. Orang yang selalu menganggap dirinya paling dekat dengan Haikuan. Pria itu menghampiri Haikuan. Dengan santainya dia duduk di sebelah Haikuan. "Haikuan-Ge. Aku mencarimu sejak tadi. Ternyata kau disini."ujarnya manja.

Zhuocheng memutar bola matanya. Menurutnya ini adalah cara menggoda yang pasaran. Haikuan dengan pelan melepas tangan Zanjin yang melingkari lengannya.

"Ada apa kau mencariku? Aku sedang makan siang."tanya Haikuan.

"Kenapa makan disini? Biasanya kau makan di kantin?"

Haikuan kembali melepas tangan Zanjin. "Aku sedang ingin makan disini dengan Zhuocheng. Lagipula bosan makan di sana."

Zanjin mendecih.

"Cih! Dia yang mengajakmu makan disini kan?! Dia tidak mau makan di kantin karena merasa kantin itu terlalu mewah untuknya kan?"

"Hey! Dengar ya. Mau kantin milik kampusku ataupun milik kampusmu, semua makanannya sama kok! Aku hanya merasa sedikit mual berada di tempat yang banyak orang sepertimu."

Zanjin berdiri. "Kau bilang apa?!"

"Aku bilang..aku mual melihat orang sepertimu!"

Zhuocheng langsung pergi begitu saja.

"A-Cheng! Tunggu!"

Haikuan berlari mengejarnya, meraih tangan Zhuocheng dan untungnya masih sempat.

"A-Cheng, maafkan dia. Bicaranya memang seperti itu. Dia hanya kesal karena aku pacaran denganmu. Sejak dulu dia memang suka padaku, tapi aku hanya menganggapnya seperti adik saja. Sudah ya jangan marah."

Zhuocheng masih diam saja. Haikuan tersenyum.

"A-Cheng, aku tahu kau cemburu, tapi sungguh aku tidak punya perasaan apapun padanya."

Zhuocheng mendelik. "Siapa yang cemburu?! Aku tidak! Terserah padamu mau bergaul dengan siapa! Aku hanya tidak suka kata-katanya! Huh!"

Haikuan menarik Zhuocheng ke pelukannya. "Apa-apaan sih?!"omel Zhuocheng.

Namun, mulutnya segera bungkam saat Haikuan menepuk-nepuk  punggungnya. Entah kenapa itu membuatnya nyaman.

"Aku akan menegurnya nanti. Jadi, lupakan saja ya. Sekarang kita makan di kantinmu saja. Kau belum sempat makan tadi."kata Haikuan. Dia menggandeng tangan Zhuocheng dan berjalan ke kantin BU.

When Love Grows (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang