✳️✳️ Protection ✳️✳️

4.6K 491 124
                                    

Dasar Xiao Zhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dasar Xiao Zhan. Mau kemarin menangis dan ketakutan seperti apa juga, tak lama kemudian dia akan merengek setengah mati minta jalan-jalan. Zhuocheng memang agak ketat, melarang sepupunya jalan-jalan tanpa pengawalan orang terpercaya. Yang dia maksud terpercaya adalah dia dan keluarganya, Yibo ataupun Haikuan.

Hari ini Ayah dan ibunya sedang sibuk. Yibo sedang ujian. Haikuan sedang demam dan dia sendiri tak bisa meninggalkan kekasihnya yang sedang demam. Bahkan dia memboyong Haikuan ke rumahnya agar dia bisa menjaga Haikuan juga mengawasi kelinci buntal sepupunya yang cerewet setengah mati.

Xiao Zhan menggembungkan pipinya. Dia sudah lengkap dengan masker dan kacamata siap untuk menyamar hanya untuk membeli es krim dan permen gummy.

"A-Cheng, boleh ya?"

"No! Aku bilang tidak ya tidak, Ge! Tunggu Yibo pulang!"

"Aku mau makan itu sekarang bukan nanti!"

Zhuocheng memutar matanya malas.

"Pokoknya nanti ya nanti! Aishhh, Ge! Kau ini sebenarnya bisa dinasehati tidak hah?! Kemarin kau ketakutan setengah mati, sekarang sudah merengek minta keluar! Kalau ketemu dengan dia lagi bagaimana?! Masih untung kau bisa lari kemarin!" Omel Zhuocheng.

"Aku pakai masker juga kacamata! Dia tak akan mengenaliku!" Ngeyel Xiao Zhan.

"Pokoknya tidak ya tidak! Susah sekali sih kalau dinasehati!"

Xiao Zhan duduk di pojok kamar sambil mempoutkan bibirnya. Dia kesal. Haikuan geleng-geleng kepala. Melihat kelakuan dua saudara ini yang menurutnya ajaib.

"Ayo, aku antar. Hanya mini market depan itu kan?"

Xiao Zhan sumringah sebelum tatapan membunuh Zhuocheng kembali melunturkan harapannya.
Zhuocheng mendelik pada Haikuan.

"Tidak bisa! Kau sedang sakit! Demam mu bahkan belum turun, Kuan-ge! Jangan macam-macam!"

"Hanya sebentar. Kalau begitu aku sendiri yang pergi, Zhan Zhan biar tetap disini. Kalau aku yang pergi kan lebih cepat."

"Aku bilang tidak ya tidak! Pokoknya tidak! Zhan-ge, awas saja kalau kau kabur! Aku akan mengikatmu!"

"Kalau begitu, biar Zhan-ge pergi bersamaku saja."

Sebuah suara datang dari arah pintu kamar. Zhuocheng memutar matanya melihat bocah yang akhir-akhir ini selalu datang ke rumahnya kalau Yibo tak ada. Katanya menggantikan Yibo.

 Katanya menggantikan Yibo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
When Love Grows (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang