Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☀️☀️☀️Ini kejadiannya pas mereka belum nikah dan kondisi Xiao Zhan masih linglung. Gak lama setelah kejadian di Rumah sakit itu loh. Oke..happy reading☀️☀️☀️
Haikuan menghela nafas saat melihat kekasihnya minum-minum. Sepertinya sudah lumayan mabuk. Dia berjalan mendekati kekasihnya. Merebut gelas yang baru saja diisi ulang. Zhuocheng kesal karena acara minumnya terganggu. Melirik Haikuan.
"Kembalikan itu!" Omelnya.
"No! Sudah berhenti minum. Kau sudah mabuk. Kita pulang ya." Ajak Haikuan. Namun, Zhuocheng melepaskan pelukan Haikuan.
"Aishhh! Aku masih mau minum! Aku tidak mabuk tahu! Sini!"
Zhuocheng merebut kembali minumannya dan meneguk isinya.
"A-Cheng! Apa sih yang membuatmu harus minum-minum begini?!"
"Aku kesal! Aku tidak bisa memenuhi janjiku! Bagaimana aku harus mempertanggung jawabkannya!"
"Janji apa? Pada siapa? Kau bisa menjelaskannya baik-baik!"
"Keluarga kami berjanji pada orang tua Zhan-ge sebelum mereka meninggal. Kami berjanji untuk melindunginya. Membuat Zhan-ge bahagia, tapi apa...kau lihat kondisinya sekarang?! "
Oh jadi itu masalahnya. Haikuan mengelus kepala Zhuocheng.
"Sayang, dengar. Ini semua bukan kesalahanmu. Orang itu yang salah. Kau jangan menyalahkan diri sendiri. Kau sudah berusaha semampumu. Ini juga bagian dari takdirnya."
Zhuocheng meraung. Haikuan memeluknya. "Ssssstt...ini bukan salahmu. Mereka tidak akan menyalahkanmu. Mereka tahu kau sudah melakukan yang terbaik."
"Hiks..hiks..hiks.."
"Sudah ya. Kita pulang ."
Zhuocheng melepas pelukannya.
"Aku tidak mau pulang! Aku mau ke rumahmu saja."
Haikuan mengangguk.
"Baiklah..baiklah..hey, jangan minum lagi! Wang Zhuocheng!"
Haikuan merebut gelas itu dan meletakkannya di meja. Zhuocheng merengut dan entah sumpah serapah apa yang dia lontarkan pada Haikuan dan Haikuan tak peduli. Yang dia inginkan adalah membawa kekasihnya ini pergi.
Sampai di rumah, Haikuan ingin menggendong Zhuocheng, tapi sepertinya kekasihnya itu lebih memilih jalan sendiri meskipun harus dituntun. Baru saja Haikuan menutup pintu, dia terkejut karena Zhuocheng memeluk lehernya. Matanya yang sayu menatap Haikuan.
"Apalagi? Ayo, jalan."
Zhuocheng masih dalam posisi seperti itu. Jujur saja Haikuan sedikit tidak nyaman. Bagaimanapun dia laki-laki yang punya sisi buasnya sendiri. Melihat kekasihnya itu seperti kucing , jiwanya agak memberontak.