Prolog

7.8K 301 91
                                    

Pria itu melangkahkan kakinya bersama anaknya. Lengkap dengan kemeja dan jas nya, sedangkan sang anak lengkap dengan tas kecilnya juga baju sekolahnya.

"Appa, apa di sekolah nanti ada orang baik?" tanya anaknya. Sang ayah tersenyum manis kemudian mengangguk.

"Di sekolah, kamu akan menemukan banyak orang baik. Dimulai dari guru, teman sekelas, juga teman yang berbeda kelas."

Sang anak tertawa kecil, membayangkan bagaimana hari pertama sekolahnya akan sangat menyenangkan. Lalu ia masuk ke dalam mobil, diikuti dengan sang ayah yang sebelumnya sudah memasangkan sabuk pengaman kepada anaknya agar ia tidak terluka.

Menancap gas nya menuju sekolah sang anak. Di perjalanan, anaknya tidak berhenti berceloteh dan bertanya bagaimana hari pertama sekolahnya akan berjalan.

"Semangat sekali hm?" sang ayah bertanya dari kursi kemudi nya, dijawab dengan anggukan semangat dari anaknya.

Singkat cerita mereka sudah sampai di sekolah. Sang ayah merapihkan baju sekolah anaknya yang sedikit berantakan, juga rambutnya. Kemudian tersenyum ketika sang anak sudah sangat bersemangat untuk masuk ke kelasnya.

"Ingat, appa akan menjemputmu lagi disini, pukul 11 siang. Jadilah anak baik sampai siang nanti ya?" anaknya mengangguk.

"Jika ditanya siapa namamu―"

"HwaSoo-ya!"

Seorang anak perempuan memanggilnya. Membawa dua boneka, lengkap dengan masker di mulutnya juga jaket hijau yang dikenakannya.

"Hana-ya!" seru HwaSoo seraya membalas panggilan saudaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hana-ya!" seru HwaSoo seraya membalas panggilan saudaranya.

"Kenapa kamu membawa boneka?" tanya nya lagi kemudian dibalas dengan kekehan kecil dari Hana.

"Ini! Untukmu satu! Appa yang membelikannya untukku. Lalu aku meminta satu lagi untukmu." jelas nya.

"Dari paman Tae? Uwaa terima kasih."

HwaSoo mengambil boneka yang di pegang Hana, kemudian ia menunjukkannya pada ayah nya sambil tertawa kecil.

Tak lama kemudian ada seorang pria yang datang menghampiri mereka. Dengan tergesa sambil memegang sebuah tas dan handphone. Hana tertawa ketika melihat yang datang adalah appa nya yang dari tadi mengejarnya.

"Astaga Kang Hana, appa―hahh.. astaga." tawa Hana semakin kencang ketika melihat appa nya sendiri sedang berusaha bernafas dengan tenang.

Sedangkan HwaSoo hanya diam di sana sambil melihat interaksi mereka berdua. Sesekali menahan tawanya ketika melihat Hana di cubit gemas oleh sang ayah karena bersikap nakal.

ᴀɢᴀᴘᴇ ; sᴏᴏʙɪɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang