⚜Chapter 26⚜

2.7K 183 79
                                    

Happy Birthday to our tiger🐯💜

wuf u one billion hun, and btw happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

wuf u one billion hun, and btw happy reading!

• • •

Soobin masuk ke dalam kamar nya dan mendapatkan sang anak masih tertidur pulas dengan boneka kucingnya di pelukannya.

Hal itu membuat sang ayah tidak tega untuk membangunkan anaknya, ia terlihat sangat lelah dan itu dapat dilihat dari wajah lelah dan pulas nya saat tidur.

"HwaSoo-ya." panggil nya tapi tidak ada balasan dari sang empu.

Ia menghela nafasnya ketika tidak tau harus berbuat apa. Tak lama kemudian istrinya masuk ke dalam kamar dan mendapatkan sang suami sedang duduk di pinggir kasur.

"Ada apa? Kenapa lama sekali?" tanya Jina tapi suaminya hanya menunjuk ke arah anak mereka.

"Aku tidak tega membangunkannya, apalagi ia sedang sakit." jawab Soobin dan istrinya mengangguk mengerti.

"Jika harus menunggu nya sampai bangun kamu akan terlambat, ingin aku bawakan saja sarapan mu untuk bekal?" tanya istrinya.

"Aku tidak kerja hari ini sayang." jawab sang suami dan sukses membuat istrinya melongo di tempat.

"Hansol mengosongkan jadwalku sampai beberapa hari ke depan, jadi aku akan berada di rumah."

"Lagipula aku ingin menghabiskan waktuku bersama keluargaku setelah sekian lama." lanjutnya lalu melingkarkan tangannya di perut sang istri dan menggesekkan kepalanya di sana.

"Hm, baiklah. Tapi aku yang harus pergi sekarang." ucap Jina membuat suaminya langsung mengerutkan dahi nya.

"Aku harus bertemu dengan eomma dan appa, lalu berdiskusi ke Seulgi tentang company yang akan dipindahkan ke Korea Selatan, lalu―"

"Sudah sudah. Hentikan."

Mulut istrinya ia tutup dengan tangan besar nya dan sang istri hanya terkekeh. Sedangkan Soobin sendiri mengerucutkan bibirnya dan semakin erat memeluk istrinya.

"Besok saja tidak bisa?" tanya nya dan sang istri menggeleng.

"Lebih cepat lebih baik bukan?" balas sang istri lalu mengecup bibir suaminya.

"Tapi―"

"Aku akan cepat, aku janji." Soobin menggeleng lalu berdiri dari posisi duduknya.

"Aku tidak butuh janjimu untuk cepat, aku butuh janjimu untuk kembali." ucap nya dan Jina tertawa kecil.

"Aku janji."

"Tapi aku tidak―" sang istri menutup mulut suaminya dengan kedua tangannya dan melanjutkan perkataannya.

"Jika kamu tidak yakin, aku akan menghubungimu setiap 30 menit sekali, bagaimana?" sang suami mengangguk senang.

"Posesif sekali." Jina tersenyum lalu mencubit kedua pipi suaminya.

ᴀɢᴀᴘᴇ ; sᴏᴏʙɪɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang