WARN BANGET PARAH!!
okeh lanjot
• • •
"Bin.. ini memalukan sungguh.."
"Hm? Kamu sudah mendapat hadiah dariku, sekarang giliran ku yang mendapat hadiah darimu."
Jina keluar dari kamar mandi setelah mengganti bajunya menjadi pakaian yang di berikan oleh suaminya. Walaupun itu tidak dapat disebut sebagai pakaian karena terlalu terbuka.
Tangannya menutup dadanya juga bagian privasinya sambil berjalan ke arah sang suami yang sudah shirtless di kasur.
Soobin menyandar di headbed sementara istrinya menyiapkan posisi dengan duduk di pangkuannya, wajahnya merah seperti kepiting rebus―mengundang kekehan kecil untuknya.
"Harus sekali seperti ini?" sang suami mengangguk mantap.
"Astaga aku melupakan ini." tangan suaminya mengambil sesuatu di laci, sebuah benda di dalam kotak hitam.
"Kumohon jangan sesuatu yang aneh." monolog Jina.
"ASTAGA CHOI SOOBIN!!" teriak nya sambil memukul kecil dada sang suami.
Sedangkan Soobin hanya tertawa lalu mengeluarkan benda yang ia ambil dari kotak hitamnya. Istrinya menenggelamkan wajahnya di dada nya―menyembunyikan wajah merah tomatnya lebih tepatnya.
"Ini akan menyenangkan, percaya padaku." ujung benda itu dilumuri ludah lalu ia mulai memasukkannya.
"Tidak, unghh.. j-jangan disana―ummhh.. Bin.." lirih sang istri ketika benda yang biasa disebut buttplug memasuki tubuhnya.
"Ahh―j-jangan.. B-bin..―nghh.."
"Lihat, cocok sekali denganmu."
"Aku membencimu, sungguh." ucap sang istri sambil menahan desahannya.
"Sekarang, pemanasan dulu bagaimana?" tanya Soobin sambil menaikkan sudut bibirnya.
"Pemanasan―ahh, itu bergerak, bergeranghh―"
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀɢᴀᴘᴇ ; sᴏᴏʙɪɴ ✔
Fanfiction[𝐬𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 3 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐜𝐞𝐨 𝐠𝐢𝐥𝐚] • • • | 𝐚 • 𝐠𝐚 • 𝐩𝐞 | /𝒏./ 1.𝐓𝐡𝐞 𝐡𝐢𝐠𝐡𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐦 𝐨𝐟 𝐥𝐨𝐯𝐞. 𝐒𝐞𝐥𝐟𝐥𝐞𝐬𝐬, 𝐬𝐚𝐜𝐫𝐢𝐟𝐢𝐜𝐢𝐚𝐥, 𝐚𝐧𝐝 𝐮𝐧𝐜𝐨𝐧𝐝𝐢𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 𝐥𝐨𝐯𝐞; 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐬𝐭𝐬 𝐧𝐨 𝐦𝐚𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐡...