⚜Chapter 5⚜

2.3K 184 94
                                    

warn warn warn eheheheh

• • •

Soobin duduk di cafe sambil menunggu seseorang yang semalam mengantarnya pulang―Jung Hoseok. Setelah mencari identitasnya juga nomor telfonnya, ia langsung meminta pria itu untuk menemuinya dan menjelaskan semuanya.

Setelah 30 menit, akhirnya yang ditunggu datang juga. Hoseok hanya menggunakan sweater putih dengan gambar di tengahnya, juga dengan tangan yang membawa makanan.

Duduk di depan Soobin lalu menaruh tempat makannya di meja. Menatap dalam ke arah pria di hadapannya dan memulai percakapan.

"Jadi, ingin dijelaskan dari mana?" tanya Hoseok.

"Semuanya. Tanpa terlewat sedikitpun." jawab Soobin dan memperhatikan semua gerak-gerik yang pria di hadapannya lakukan.

"Berhenti melihatku seperti itu." tegas nya.

Hoseok membuka tempat makan yang ia buka lalu mulai memakan makanannya, sedangkan suami saudaranya hanya melihatnya dengan tatapan aneh.

"Apa?"

"Kenapa kamu membawa itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu membawa itu?"

"Ini namanya hemat bodoh."

Soobin hanya menganggukkan kepalanya lalu menunggu Hoseok untuk menjelaskan semuanya. Sambil menunggu ia memutuskan untuk memesan minuman, setelahnya pria di hadapannya mulai berbicara.

"Saat itu tiba-tiba Jina menelfon ku." mulai nya, yang lebih muda mendengarkan.

"Ia mengatakan ingin tinggal bersamaku sampai beberapa tahun kedepan. Aku hanya mengiyakan perkataannya saat itu." lanjutnya.

"Saat aku tanya kenapa ia ingin tinggal bersamaku, ia mengatakan akan menjelaskannya saat sampai di sini nanti."

"Lalu 2 minggu kemudian ia datang. Dengan seorang pria yang memiliki tinggi hampir sama denganmu. Mungkin hanya beda beberapa cm."

"Siapa?" tanya yang lebih muda penasaran.

"Nam nam, namon? Ah―aku lupa namanya siapa." Soobin tau siapa orang yang dimaksud Hoseok.

"Lalu istrimu mengatakan semuanya. Sambil sesekali menangis ketika bercerita―"

Minuman Soobin datang, membuat yang lebih tua menghentikan ceritanya sebentar lalu kembali melanjutkannya ketika pelayan pergi.

"―Ia tidak membencimu, sungguh."

Sang suami yang tadinya ingin meminum minumannya kini terdiam. Ia sedikit tidak percaya dengan apa yang Hoseok katakan.

Lalu mengapa kemarin ia tidak ingin menemui ku?

"Ia hanya takut."

"Takut tentang?"

ᴀɢᴀᴘᴇ ; sᴏᴏʙɪɴ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang