• • •
📍Seoul, Korea Selatan
Salju turun beberapa hari lalu tapi angin di luar masih terasa dingin ketika tubuh mereka merasakannya. Dengan sweater yang mereka pakai membuat tubuh mereka sedikit hangat walaupun masih sedikit dingin.
Namun berbeda dengan fisik dan tubuh yang dimiliki oleh seorang anak kecil bernama HwaSoo.
Walaupun angin dingin menyapa nya berkali-kali, ia dengan santai tetap menyantap es krim nya sejak 1 jam yang lalu.
Posisi nya sedang di pangku oleh sang ayah sedangkan sang ibu sedang sibuk membuat makanan di dapur untuk countdown tahun baru nanti.
Keadaan rumah sudah ramai dengan kerabat mereka. Dimulai dari Beomgyu dan Hyeorin, Yeonjun dan Lea, Taehyung dan Jungkook, Taehyun dan Daeshim, kedua orang tua nya, dan keponakan-keponakannya.
HueningKai tidak ikut karena ia berkumpul dengan keluarga besarnya di Amerika dan ia tidak bisa membatalkannya― semua keluarganya akan ada di sana dan akan bereuni setelah beberapa tahun tidak bertemu.
"Bibi Jina!" panggil Hana dari belakang sambil memegang boneka beruangnya.
"Hm? Ada apa sayang?" balas sang empu.
Jina mengecilkan api di kompornya lalu berjongkok di hadapan keponakannya― menyamakan tinggi nya dengan Hana lalu tersenyum.
"Apa Hana boleh makan pudding nya? Hana bosan menunggu di ruang tamu." ujarnya malu-malu.
"Boleh, biar bibi ambilkan ya?" keponakannya mengangguk semangat.
Jina membuka kulkas kemudian mengambil puding coklat yang sudah ia potong menjadi beberapa bagian dan ia taruh di masing-masing mangkuk. Setelah itu ia menuangkan vla vanilla di salah satu mangkuk dan memberikannya ke Hana.
"Ini, untuk Hana." ucapnya lalu tersenyum.
"Uwaa terima kasih bibi!"
Puas dengan pudding yang sudah berada di tangannya, Hana segera kembali ke ruang tamu dan duduk di tengah-tengah kedua orang tua nya. Sedangkan Jina kembali memasak.
Tak lama kemudian ia merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang, tanpa ia menengok ia juga tau kalau yang memeluknya adalah suaminya.
"Masih lama?" tanya sang suami.
"Tidak, hanya harus menunggu ini matang dan juga memasukkan ini ke sup sebagai tambahan." jawab nya sekaligus menjelaskan kepada suaminya.
"HwaSoo sedang apa?" tanya nya.
"Bermain dengan Hana, saat aku ingin bermain dengannya ia menolakku dan menyuruhku untuk membantumu di dapur." jawab Soobin lalu menghela nafasnya di pundak sang istri.
Sedangkan Jina hanya tertawa sebagai balasan, itu tentu membuat Soobin semakin kesal karena ia merasa keluhannya hanya dianggap sebagai lelucon.
"Benarkah? Ia menyuruhmu untuk membantuku?" sang suami mengangguk pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴀɢᴀᴘᴇ ; sᴏᴏʙɪɴ ✔
Fanfiction[𝐬𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 3 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐜𝐞𝐨 𝐠𝐢𝐥𝐚] • • • | 𝐚 • 𝐠𝐚 • 𝐩𝐞 | /𝒏./ 1.𝐓𝐡𝐞 𝐡𝐢𝐠𝐡𝐞𝐬𝐭 𝐟𝐨𝐫𝐦 𝐨𝐟 𝐥𝐨𝐯𝐞. 𝐒𝐞𝐥𝐟𝐥𝐞𝐬𝐬, 𝐬𝐚𝐜𝐫𝐢𝐟𝐢𝐜𝐢𝐚𝐥, 𝐚𝐧𝐝 𝐮𝐧𝐜𝐨𝐧𝐝𝐢𝐭𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 𝐥𝐨𝐯𝐞; 𝐩𝐞𝐫𝐬𝐢𝐬𝐭𝐬 𝐧𝐨 𝐦𝐚𝐭𝐭𝐞𝐫 𝐭𝐡...