Season 2 [Chapter 21 : Sacrifice]

2.2K 262 3
                                    


"Kembalikan milikku."

Salah satu yang menghancurkan sisi kemanusiaan pada manusia itu sendiri adalah ketamakan. Memangnya apa lagi yang bisa dilakukan manusia selain mengklaim kepemilikan dan kekuasaan palsu?

Suara Liu HaiKuan bergetar, dia tahu seharusnya tidak berlari di cuaca sedingin ini, asmanya akan kambuh dengan mudah. Tapi suara tembakan tadi mau tidak mau memaksanya mengecek apa yang terjadi di luar sana.

Miliknya?

Tentu saja setelah semua yang dia lakukan, Liu HaiKuan telah mengklaim kepemilikan atas Xiao Zhan. Tidak ada seorangpun yang bisa mengambil apa yang telah dimilikinya, tidak juga Wang Yibo.

Hal pertama yang diperiksanya setelah suara tembakan beberapa kali itu adalah Xiao Zhan, dan benar saja dalam perjalanannya menuju kesana dua orang lelaki berdiri di hadapannya. Wang Yibo tengah menggendong Xiao Zhan di punggungnya, sesuatu yang seharusnya miliknya tidak boleh disentuh orang lain.

Lalu situasi macam apa ini? dadanya terasa sesak dan kedua matanya tidak bisa beralih dari sosok pria pucat di belakang sana. Xiao Zhan adalah miliknya, dan dia akan tetap menjadi miliknya bahkan jika dia sekarat atau mati sekalipun.

"Wang Yibo!!" Teriak HaiKuan.

Wang Yibo tidak paham dengan pikiran gila seorang Liu HaiKuan, tapi yang pasti dia tidak akan menyerahkan Xiao Zhan.

"Zhan-ge bukan milikmu." sahut Yibo dingin.

Liu HaiKuan memegangi dadanya yang kembali sesak, dan suara tembakan itu sekali lagi terdengar dari tempat lain di dalam kapal. Jika tebakannya benar saat ini Zhou Yanchen sedang berurusan dengan Wang HaoXuan.

"Bagaimana kamu bisa masuk? jangan berani kamu membawanya lari."

Xiao Zhan berbisik "Tolong turunkan aku."

Yibo menurut, dia menurunkan Xiao Zhan dari gendongannya dan pemuda itu berdiri sempoyongan. Efek obat yang diberikan Liu HaiKuan belum sepenuhnya hilang, tapi itu sudah lebih baik dari sebelumnya.

Wang Yibo telah mengenal Liu HaiKuan sejak lama tapi hanya sebatas mengetahui tidak benar-benar tahu jika pria itu lebih gila dari ayahnya Wang Zhoujin.

Dahulu ketika masih kecil Liu HaiKuan memang sering memojokkan dirinya dalam setiap pertemuan keluarga, bagaimana akhirnya Nyonya Liu berubah pandangan padanya merupakan sesuatu yang paling menyakitkan. Lalu dengan alasan yang tidak diketahui akhirnya dia diasingkan.

Wang Yibo tahu betul itu ulah kakak tirinya dan Liu HaiKuan, bahkan kematian yang berkali-kali dapat di curanginya. Wang ZhouJin tidak mungkin membenci anaknya sendiri sampai sebegitunya jika bukan karena hasutan Wang HaoXuan.

"Apa kamu tidak mendengarnya? Dia miliku." Ucap Liu HaiKuan menunjuk Xiao Zhan.

Wajahnya sangat merah, Liu HaiKuan adalah kepala keluarga Liu sejak kematian ayahnya. Tidak ada pencapaian yang tidak sukses dibawah kendalinya, kehidupannya sangat sempurna jadi kenapa harus merebut pasangan orang lain?

Liu HaiKuan terlahir untuk memiliki segalanya, maka dari itu dia tidak akan melepaskan apa yang seharusnya menjadi miliknya sejak lama.

"Aku yang seharusnya berkata seperti itu, jangan pernah menyentuh pasanganku.
Dengan tangan yang hanya bisa merampas itu, bisakah kamu menenangkan hati orang lain?"

Wang Yibo membawa Xiao Zhan dalam dekapannya "...Jika kamu ingin perkebunan itu akan aku berikan, akan aku berikan semua yang kamu mau tapi tidak dengan Xiao Zhan." Lanjut Yibo.

"HaiKuan..."

Suara rendah Xiao Zhan menyadarkan kedua lelaki itu sejenak jika ada seorang yang tengah mengerang kesakitan.

"Kamu memanggilku? bagus, kembali kemari Xiao Zhan." Ucap HaiKuan.

Xiao Zhan menggeleng "Aku minta kamu melepaskan ayahku, kumohon."

"Bicara apa kamu?"

Suara riuh dan hantaman tiba-tiba merusak suasana ini, Wang HaoXuan datang secara dramatis dan melempar seorang lelaki babak belur yang bersimbah darah.

"Yanchen!!" Teriak Xiao Zhan.

Zhou Yanchen terkapar tak berdaya di bawah kaki Wang HaoXuan, gelarnya sebagai tangan kanan dan malaikat kematian bisa dianggap lelucon jika seperti ini. Dia adalah monster pembunuh berhati dingin, bagaimana bisa di robohkan oleh HaoXuan?

"Kamu tidak membunuhnya?"

HaoXuan mengangkat bahu "Aku fikir lebih baik tidak membunuhnya, kamu yang harus membalas dendam orang tuamu kan?"

Ucapannya barusan seperti dorongan yang sengaja di buat oleh Wang HaoXuan untuk HaiKuan, dia selalu suka menggoda orang lain dan enggan mengotori tangannya.

"Apa maksudmu?" tanya Xiao Zhan.

"Adik ipar tidak perlu tahu..."

Zhou Yanchen tertawa di tengah menahan rasa sakitnya, "Itu karena ayahmu memang penghianat."

Kepalanya di tendang HaiKuan "Tutup mulutmu."

Xiao Zhan menggenggam lengan Yibo, dia tidak bisa menolong temannya. Zhou Yanchen tidak boleh mati disini, bagaimanapun Zhou Yanchen sahabatnya sejak kecil.

Wang Yibo tidak pernah tahu sebelumnya masalah keluarga Liu, tapi dia pernah mendengar dari Mr.Nam jika keluarga mereka di bunuh secara sadis oleh sekelompok mafia. Yibo tidak pernah peduli sebelumnya, namun sekarang dengan melihat bagaimana HaiKuan memperlakukan Yanchen sudah jelas jika semua ini terhubung.

"Jadi benar? bibi dan paman di serang oleh Kelompok SoZe?" tanya Yibo.

"Siapa yang kamu panggil bibi dan paman? mereka orang tuaku, jangan memanggilnya seolah kamu bukan orang asing. Kamu hanya anak tidak sah dari Wang ZhouJin..."

HaiKuan meminta beberapa orang menyeret Zhou Yanchen, "Bawa dia keluar, lempar dia ke laut... lalu bawa kembali ke ruangannya Tuan Xiao Zhan."

"Bagaimana dengan adik kecilku?" Tanya HaoXuan.

"Kita bunuh juga.."

***

Xiao Zhan kembali di seret ke tempatnya semula, sebuah kamar dingin yang sangat sunyi. Dia harus keluar untuk memastikan keadaan Yibo atau Yanchen, tapi tetap saja pintu itu tidak terbuka sekuat apapun dia berusaha mendobraknya.

Dia telah berteriak, memukul pintu tapi tidak ada yang mendengarnya. Hinggu suara ketukan kecil dari luar itu menarik perhatiannya.

Pintu itu terbuka sendiri dari luar, lebih tepatnya seorang di luar sana tengah membukakan pintu untuknya.

"Suzy?"

Gadis itu segera memeluk kakaknya, bagaimanapun mereka adalah saudara. Tidak ada lagi yang mereka miliki selain ikatan darah, dan Suzy sangat menyayangi kakaknya begitu pula dengan Xiao Zhan.

Suzy meringkuk di dada kakaknya, dia tahu seharusnya berhenti bersikap ke kanak-kanakan dengan menangis dalam pertemuannya yang telah lama tidak terjadi. Kakaknya cukup lama meninggalkan rumah, dan kali ini setelah bertemu sekali dimana Suzy bahkan belum sempat memeluk atau menyentuhnya, kini dia bisa meluapkan rasa rindunya itu.

"Kakak..aku senang..."

"Kakak juga merindukanmu."

Xiao Zhan mengelus puncak kepala adiknya lembut, menciumnya dan membenamkannya lebih dalam. Selama ini yang dia pikir telah di lupakan oleh keluarganya, namun setelah melihat bagaimana adik satu-satunya memeluknya dia yakin mereka masih menginginkan Xiao Zhan kembali

"Bagaimana kamu bisa di sini?" tanya Xiao Zhan.

Suzy menjauhkan tubuhnya, air matanya diusap Xiao Zhan kemudian mereka tersenyum.

"Akan aku katakan rencana Yibo gege padamu..."

***

Hode [Wang Yibo x Xiao Zhan] - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang