Pagi yang sangat cerah dan hawa yang sangat menyejukan bagi orang-orang sekitar. Jam sudah menunjukan pukul setengah tujuh pagi dan Bayu tak kunjung bangun.
Byurr
Bayu terlonjak kaget dan otomatis bayu terbangun dari ranjangnya.
"Selamat pagi Bayu." Ucap Hanif yang sedang membawa gayung dengan cengir kudanya.
"Buset lo ngga waras! Suruh siapa lo nyiram gue?" Heran Bayu.
"Emak lo lah! Lagian gue dari jam 6 udah mbangunin lo pake cara lembut ngga bangun-bangun." Cerca Hanif.
"Arghh sialan lo niff!"
"Udah sana lo mandi! Lo ngga inget kita bakal sekolah?"
"Sekolah? Sekolah dimana gue?"
"Kita sekolah di SMA Baskara Bay!"
"Sekolahnya Kevin, Farel, Arsen dong?" Tanya Bayu bahagia.
"Iyaa! Udah lo sana mandi! Bau lo anjir." Suruh Hanif sembari mendorong tubuh Bayu agar mandi.
Setelah 5 menit, Bayu pun selesai menggunakan pakaiannya dan sudah siap dengan outfit baru yang kemarin papanya belikan.
"Jaket lo baru?" Tanya Hanif.
"Sekolah baru jaket baru lah."
"Sini minjem!"
"Apaan! Lo banyak dakinya, nanti jaket gue kotor."
"Eh asal lo tau! Gue setiap hari jumat mandi kembang tujuh rupa!"
"Ngga peduli! Cepet berangkat!"
"Bayuu! Hanif! Sarapan dulu!" Suruh Karina.
"Ahh lamaa maa! Nanti di sekolah aja!" Tukas Bayu.
"Nihh mama wadahin bekal buat kalian."
"Ma! Mereka cowo bukan cewe, nggausah dibawain bekal." Timpal Rozak.
"Yaudah pa nggapapa, makasih ma assalamualaikum."
"Assalamualaikum tante om." Pamit Hanif.
Mereka berdua segera menancapkan gas dan menuju ke sekolah barunya, dan tidak sabar melihat wajah terkejutnya ketiga sahabatnya.
💃💃💃💃💃
"Eh ehh apaan nih rame bener, bagi-bagi sembako?" Heran Kevin.
"Buset ni koridor udah kaya pasar Senin." Sahut Arsen.
"Woyy! Minggir!" Teriak Farel kepada gerombolan siswi.
"Ohh ya silakan kaka-kaka ganteng, woy minggir!" Ucap seorang siswi.
"Ganteng ga tuh anak barunya?" Tanya seorang siswi.
"Hahh? Anak baru?" Kepo Farel.
"Iya! Anak baru! Cakep! Kayaknya dia jadi famous deh disini."
"Cihh famous!" Remeh Kevin.
"Tapi engga kok kak! Kalian bertiga tetep famous!"
"Najis." Bisik Arsen.
Setelah pintu ruang kepala sekolah, siswi-siswi pun segera menggerombol dan kepo satu sama lain. Di sisi lain, temannya tiga itu sudah menuju ruang kelas.
"Kakk minta nomor hape!"
"Kak ganteng banget!"
"Woyy lo sumpah kaya jungkook!" Teriak kaun hawa histeris.
"Apaan sih, brisik bener!" Cibir Hanif dan Bayu segera berlari dan menuju kelasnya.
Mereka tetap sama berada di kelas 12 IPS 2 seperti sekolah lamanya dulu. Lebih menyenangkan lagi mereka berdua berada satu kelas dengan ketiga temannya itu.
Bel sudah berbunyi 15 menit yang lalu, Bayu dan Hanif baru memasuki kelas. Di kelas rupanya sudah ada guru. Seseorang perempuan nampaknya berjalan mendekat menuju kelas 12 IPS 2.
"Lo mau ngapain?" Tanya Bayu kepada perempuan itu.
"Mau ngasih jurnal ini. Kalian kelas IPS 2 kan? Gue nitip jurnal ini ke kalian." Ujar perempuan tersebut lalu meninggalkan mereka berdua.
"Bening euhh." Ucap Hanif yang terpesona melihat perempuan itu.
"Giliran cewe langsung melek." Ledek Bayu.
Tokk tokk tokk
Suara ketukan pintu dari kelas IPS 2 terdengar. Dan guru tang ada di kelas pun segera membuka pintu.
"Ohh kamu anak baru itu ya?" Tanya Bu Mina. Mata murid-murid yang ada di kelas pun kangsung membulat kecuali tiga orang tersebut.
"Sini silahkan masuk kalian dan perkenalkan diri kalian."
"Iya buk makasih." Ucap Bayu dan Hanif.
Setelah tau anak baru tersebut adalah Hanif dan Bayu. Ketiga temannya itu menatap tak menyangka dan langsung gembira. Tak terduga geng nya yang sempat terpisahkan kini kembali utuh.
"Ekhemm, assalamualaikum." Sapa Bayu terlebih dahulu.
"Walaikumsalam." Jawab seisi kelas.
"Nama gue Bayu Anjasmara, ganteng, baik hati dan tidak sombong, kaya, pinter basket." Sombong Bayu.
"Ini memperkenalkan diri yaa! Bukan menyombongkan diri!" Sahut Farel.
"Nggak sombong! Memberi tahu!" Tukas Bayu. Dan diiringin gelakan tawa para murid sekelas.
"Sudah-sudah! Sekarang yang satunya."
"Nama gue Hanif, tingginya 170, ganteng, soleh, kaya, pinter, sekian terima kasih." Ucap Hanif.
"Pinteran Bayu lah!" Sahut Kevin.
"Enak aja! Pinteran gue lumayan!" Balas Hanif.
"Loh kalian ini sudah saling kenal?" Tanya Bu Mina.
"Iya lah buk! Kita satu geng." Tukas Arsen.
"Yasudah kalian boleh duduk di belakang Roni dan Bima.
"Siap buk!" Ucap Hanif dan Bayu dengan tangan hormat membuat murid siswi tertawa.
"Heh anak baru! Mbolos yuk!" Ajak Farel.
"Astagfirullah." Balas Hanif dan Bayu mengusap dada.
Berapa menit kemudian kelas menjadi kondusif dan tak ada yang berbicara seorang pun saat Bu mina sedang mengajar.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYU ANJASMARA
Teen FictionSebuah kisah Bayu dan Melycha yang bertemu saat Bayu pindah sekolah. Pertemuan yang tidak disengaja dan berujung memiliki rasa. Dan diawali oleh sebuah pesawat kertas milik Bayu yang dibuat dari kertas ulangan. Sudah cukup lama Bayu tidak melih...