Hari menyesalkan

7 0 0
                                    

"Hoaammmhh! Gila badan gue ancurr gini rasanya buset, kayak abis ngangkatin beras 1 ton." Celetuk Bayu. Tanpa basa-basi, Bayu segera berlari menuju pintu untuk membasuh muka.

Braakk

Alhasil, Bayu menabrak pintu yang masih terkunci rapat. Bayu segera mengusap-usap wajahnya yang mungkin reot akibat terbentur pintu.

"Sialann nii aahh! Udah gue relain bener-bener gue tidur di teras, jam segini pintu ngga dibukak." Oceh Bayu yang mulai muak dengan semua ini.

Tinn tinn

Suara klakson motor yang berada pas di depan teras depan rumah, itu adalah Kevin si kampret.

"Wuihh, ada yang baru dicoret nihh dari kartu keluarga. Trus tidur di teras begini." Celoteh Kevin membuat Bayu semakin naik pitam.

"Rewel! Hah! Rapi bener lo vin pagi banget lo udah siap sekolah?"

"Pagi emak lo! Gue kesini karena gue mesti udah nyangka gue telat masuk sekolah, nahh maka dari itu gue datang di mari biar gue dihukum bareng lo blo on!"

"Gue ngga nyangka temen yang selama ini bareng dari masih embrio sampe sekarang, lo punya sifat busuk!" Ujar Bayu.

"Lo sama gue ngga se temen embrio kali!" Setelah perdebatan yang sangat panjang oleh mereka berdua, akhirnya mereka sudah bersiap berangkat sekolah walau keadaan telat.

"Gue rada-rada ragu mau mencari ilmu." Ucap Bayu sembari menatap gerbang sekolah yang masih terkunci.

"Gue biasa aja." Cicit Kevin yang dihadiahi toyoran oleh Bayu.

Mereka pun akhirnya memilih memanjat gerbang, jangan salah. Dari dulu SD Bayu cs sangat mahir memanjat gerbang sampai-sampai mendapat luka memar di lututnya.

Bukhhhh

"Hadouhh akhirnyaa kelar." Ujar Kevin dan Bayu yang berhasil memanjat gerbang dengan selamat.

Mereka berjalan melewati setiap koridor-koridor. Suasana cukup sepi dan masih terdapat anak-anak yang keluar. Ada yang disuruh mengerjakan diluar dan ada yang sedang bersantai.

"Males banget sekolah sih gue." Keluh Kevin.

"Udah tau males, ngapain tadi pake nyamperin segala kerumah gue?"

"Ya daripada gue telat sendiri Bayy!" Asik pada perdebatan, sampai-sampai tak menyadari dibelakang mereka terdapat Pak Sam.

"Ekhmm." Ujar seseorang dibalik Bayu dan Kevin.

"E-em-a vinn, kayanya gue kenal suaranya." Ucap Bayu.

"Itu kan-"

"Kalìan ngapain masih disitu?!" Teriak Pak Sam dari belakang.

"Aa emm kaborrr!" Jerit Bayu segera meninggalkan Kevin dan disusul Kevin.

-------

Brukkk

"Aww shh." Ringis perempuan yang tertabrak oleh Bayu dan Kevin.

"Ehh so-sorry ngga sengaja." Bayu yang menatap lekat perempuan tersebut dan akhirnya menolongnya. "Sini gue bantu."

Lycha. Dia yang tertabrak oleh Bayu dan kevin. Saat Bayu tengah membantu Lycha, Lycha hanya tersenyum tipis dan langsung meninggalkan kedua curut tersebut.

Bayu hanya menghela nafas kasar. "Untung cakep, coba kalo burik. Udah gue lempar ke tong sampah." Batinnya dalam hati.

"Dicuekin lagi dicuekin lagi." Ujar Kevin sembari menepuk bahu Bayu. Alhasil Bayu hanya menepis tangan Kevin lalu menyelonong begitu saja.

"Ehh Bay! Woo sialan lo!"

😑😑😑😑😑

Tringgg

Bell istirahat pertama sudah berbunyi, dan para siswa atau siswi segera mengisi perut mereka yang lapar.

Nampaknya geng-geng abal-abal yang berisi 5 orang tersebut saat ini hanya 4 orang. Karena Bayu tak ikut ke kantin, tujuan utama jika bukan kekantin pasti pergi ke rooftop.

"Huhh." Bayu mulai menghisap rokoknya lalu menghembuskannya dengan kasar. Sembari tadi ia hanya mengacak-acak rambutnya.

"Ehh apaan sih lo!?" Bentak Bayu kepada Farel yang menyenggol bahunya sampai rokok milik Bayu yang sedang dihisap terjatuh.

"Maap atuh abang." Cengir Farel. "Nihh." Farel yang menyodorkan rokoknya untuk Bayu.

"Nggausah." Balas Bayu.

"Lo kenapa? Ngga dikasih uang jajan sama mamah?" Gurau Arsen.

"Ehh asal lo semua tau yaa! Tadi gue nyamper kerumah Bayu, masa dia tidur di teras depan rumah." Ujar Kevin yang mulai mengompori.

"Diem lo kecut!" Ketus Bayu.

"Hahahaha! Jadi satpam Bay?" Kelakar Arsen.

Walau keempat temannya sudah berusaha membuat lelucon. Tetap saja Bayu tidak minat untuk tertawa bahkan senyun sedikit pun.

Alhasil Bayu meninggalkan teman-temannya. Entah mengapa hari ini ia sedang mode mood jelek.

"Ahhhkk apaan sih lo." Gletak Bayu sembari menepis tangan seseorang yang menjewernya. "Ee ehh Pak Sam." Cengir Bayu tak berdosa.

"Ikut bapak!" Bentak Pak Sam dengan menjewer Bayu. Ciwi-ciwi yang melihatnya pun bukannya ilfeel tetapi tertawa. Bahkan disaat Bayu sedang berantakan pun bukannya tambah jelek namun menambah auranya.

"Aduhh pak aduhh, sakit pakk." Keluh Bayu sembari mengusap telinganya.

"Bapak tau dari kepala sekolah kamu di SMA Pambudi, kalo kamu berperilaku badung dan sudah tidak bisa dinasehati. Maka dari itu bapak menyuruh seseorang untuk membuat sifat kamu jauh lebih baik lagi." Jelas Pak Sam dengan nada meninggi.

"Lahh pak, iya-iya saya emang bandung. Tapi nggausah nyuruh orang njagain Bayu lah Pak." Tolak bayu.

"Bapak ngga peduli! Yang bapak mau kamu itu bisa berubah menjadi pribadi yang baik."

Didalam hati, Bayu tidak suka bahkan sangat tidak suka dengan perintah yang diajukan hanya untuk dirinya. Mangapa keempat temannya tidak diberi peraturan seperti ini?

"Pakk-"

Tokk tok tokk

"Masuk." Ujar Pak Sam. Saat pintu dibuka seseorang datang menghampiri mereka berdua. "Melycha, ini Bayu. Anak ini yang bapak serahkan ke kamu untuk kamu perbaiki sifat-sifat buruknya."

"Tapi pak, seseorang yang bisa merubah sifatnya adalah orang itu sendiri." Ucap Melycha.

"Aduhh dalem banget sih omongannya." Batin Bayu.

"Tapi bapak percaya kamu, dan bapak yakin jika kamu bisa merubah anak badung ini." Timpal Pak Sam sembari melirik Bayu.

"Baik pak." Sahut melycha.

😷😷😷😷😷

Tringgg

"Akhirnya udah bell pulang sekolah!" Teriak Bayu di kelas, membuat seluruh isi kelas menoleh.

"Kaya ngga pernah bell pulang sekolah aja lo nyet." Sahut Farel.

"Bodo!" Timpal Bayu lalu bergegas menuju parkiran.

"Bayu!" Panggil seseorang di koridor membuat Bayu malas menoleh.

"Bayu, pulang sekolah langsung kerumah." Tukas Lycha.

"Ngga ah, gue mau nongkrong." Goda Bayu sedikit.

"Pokoknya lo langsung pulang kerumah, ngga pake acara nongkrong-nongkrong segala!"

"Wettt udahh apel aja nih si neng geliss." Celetuk Hanif.

Gelis=cantik

"Iya-iya gue pulang kok, tenang aja. Gue ngga mau bikin tugas lo makin runyam." Jawab Bayu yang mulai meninggalkan Lycha sembari tersenyum tipis.

"Gue pegang omongan lo." Ujar Lycha datar.

Tbc...














BAYU ANJASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang