Ngga ada geng-gengan

9 0 0
                                    

Tringgg

"Bay lo mau ngantin?" Tanya Farel.

"Enggak."

"Bay kantin yuk!" Ajak Kevin.

"Yuk."

"Gitu lo Bay! Sama gue ngga mau! Sama kuda lumping mau!" Oceh Farel.

"Enak aja gue kuda lumping! Ganteng gini!" Kesal Kevin.

"Diem lo berdua." Timpal Bayu.

Mereka berlima menuju kantin. Yahh jangan ditanya lagi bagaimana keadaan kantin. Masih seperti biasanya. Hanya saja di kantin saat ini tidak terdapat Lycha.

Bayu mengedarkan pandangannya ke semua bagian kantin. Namun tetap saja tidak ada Lycha. Mereka pun segera duduk di tempat yang sudah ditentukan.

Menu saat ini yang akan mereka santap adalah nasgor. Ini adalah kemauan Farel dan Hanif. Karena nasgorlah yang menjadi makanan kesukaan mereka berdua.

"Yahh nasgor! Soto aja lah!" Rengek Kevin.

"Sana beli sendiri!" Balas Farel.

"Emang kalo nasgor lo bakal mbayarin?" Tanya Kevin.

"Maybe."

"Yang bener!"

"Maybe!"

"Ini nasgornya mas-mas yang ganteng!" Ucap Bu Yatmi.

"Wahh kenikmatan mana lagi yang kau dustakan." Ucap Bayu yang senang dengan harumnya nasgor.

Tiba-tiba seseorang datang menuju kantin yang membuat Bayu menghentikan acara makannya. Mata Bayu langsung segera mengalihkan dan mulai memandang nasgirnya kembali.

"Cha! Disitu aja yang deket sama Bayu cs." Saran Wulan.

"Lo aja."

"Ihh lo mah gitu cha!" Lycha langsung meninggalkan Wulan.

"Ehh gimana ni? Nama geng kita apa cuy?" Tanya Arsen.

"Ngga ada geng-geng an." Jawab Bayu singkat.

Kevin yang mendengarnya pun langsung menjatuhkan sendoknya. "Kita bubar gitu?"

"Engga!" Timpal Bayu.

"Lah trus lo tadi ngomong ngga ada geng-gengan?" Jelas Kevin.

"Bodoh! Maksud gue tadi itu ngga ada nama geng!"

"Why?" Tanya Farel.

"Ribet."

"Ngga asik dong." Sahut Hanif.

"Emm kalo kita kasih nama geng nasgornya Bu Yatmi gimana?" Ide Bayu yang mulai tak jelas.

"Yang bener lo Bay!" Kesal Arsen.

"Ahh jelek! Jangan nasgor! Soto aja!" Sahut Arsen.

Bayu pun melanjutkan acara makannya yang tertunda karena nama untuk gengnya. Ia mulai memandangi Lycha dari jauh dan mulai berkata di dalam hati. Kaya Dhisa.

Lycha yang menyadari sembari tadi jika ia di perhatikan oleh Bayu punn segera menatap Bayu kembali agar Bayu berhenti memandanginya.

Dan itu salah. Lycha yang membalas menatap Bayu pun tak berpengaruh. Bayu tak menghiraukannya jika ia memandangi Bayu.Lycha segera mempercepat makannya dan segera kembali ke kelas.

"Gue duluan lan!" Ucap Lycha.

"Lahh buru-buru amat lo cha?"

"Gue mau ke kelas."

"Ehh cha gue." Sebelum Wulan menyelesaikan ucapannya. Lycha segera meninggalkan Wulan sendiri. "Cha! Cha! Masa gue yang harus mbayar makanan lo! Cha!"

✴✴✴✴✴

Bel pukang sekolah sudah berbunyi lima menit yang lalu. Namun Bayu tak kunjung pulang. Ia berinisiatif untuk bermain basket. Keempat temannya sedang tidak berkemauan basket saat ini.

Keadaan kelas sudah sepi dan begitu juga dengan keadaan parkiran. Keempat temannya yang mulai angjat kaki dari kelas dan pamit untuk pulang.

"Bay! Gue pulang dulu! Mau nggodain tetangga gue." Pamit Kevin.

"Bay! Gue pamit mau di ceramahin nyokap gara-gara tadi gue mecahin gelas 5." Ujar Hanif.

"Kalo gue jadi nyokap lo, bakal gue coret lo dari kartu keluarga." Balas Bayu.

"Yaudah kita semua pamit Bay! Maaf ngga bisa basketan bareng lo." Pamit Farel.

"No problem."

Tbc...

BAYU ANJASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang