Hadiah dari Mama part 2

7 0 0
                                    

"Bayuuu! Bayuuu!" Teriak Karina menggelegar.

"Waduhh! Tamat lah sudah kisah perjalanan hidup gue!" Rintih Bayu ngeri.

"Bayuuu! Mama ke atas!"

Dokk dokk dokk

"Aduhh gimana nih? Gue lompat aja kali ya dari jendela. Ehh tapi ya kali gue lompat trus berakhir jadi mayat, engga ahh engga." Bayu yang sembari tadi bermonolog.

"Bayuu! Buka pintunya! Bayuu!" Bayu yang pasrah pun segera membukakan pintu dari pada nanti membuat berisik tetangga.

"Ehh mama! Dari kapan ma disini? Ada perlu apa ya sama Bayu?" Ujar Bayu cengengesan.

"Kamuu itu ya! Cepet follow me!" Ucap Karina sembari menarik pergelangan tangan Bayu.

"Aduhh maaa! Ngapain sih narik-narik tangan Bayu? Kalo mau Bayu follow di instagram tu ngga gini caranya atuh mama!" Oceh Bayu yang mulai melantur dan semakin membuat karina pusing tujuh keliling.

"Maksud mama minta follow itu, mama nyuruh kamu ikut dengan mama! Bukannya minta kamu follow instagram mama! Tapi kalo kamu mau follow mama juga gapapa." Celetuk Karina.

"Awalnya sihh Bayu follow mama, cumann sama Bayu di unfoll. Gituuu."

"Kamuu sama orang tua berani unfoll akun mama ya! Awas kamu! Kena azab duoblee!"

"Lahh kok duoble? Emang azab pertama kenapa? Bayu salah apa?" Bayu yang mulai ngeles dan mencoba berbohong.

"Pura-pura ngga tau! Tadi katanya Nesa, kamu ninggalin Nesa di tempat permainan mall kan?"

"Ehh maa! Nesa berbohong wahai mama ku sayang! Kan emang Nesanya sendiri yang minta main di tempat permainannya, truss Bayu kan ketempat jaket." Elak Bayu.

"Banyak alesan kamu yaa! Sekarang you sleep disini! Di teras depan rumah! Biar tau rasa nanti ditemuin sama perempuan berambut panjang." Ujar Karina dengan bergidik ngeri.

"Ehh maa! Ngga boleh gitu dong! Bayu laporin HAM tau rasa!" Tukas Bayu tak peduli dan melipat tangannya di depan dada."

"Ngga peduli!"

Brukkk

"Ehh maa! Maaa! Weeeii maa! Bayu bercanda atuh mama!" Rengek Bayu yang menggebrak-gebrak pintu.

Oiyaa dan mengapa akhir-akhir ini ayahnya jarang sekali menampakan diri? Karena ayahnya sedang ada urusan di Singapore yaitu urusan bisnis. Yaa jadi, Bayu harus begini jika tak ada yang membelanya.

"Yaudahh ma! Lemparin kunci motornya Bayu aja deh." Teriak Bayu pada Karina karena Bayu berinisiatif untuk pergi ketempat Hanif.

Klekk

"Hwaduh maa! Kok lampunya mati gini sih ma? Maa ahh! Kejem bener sama darah daging!" Rengek Bayu yang semakin ngeri karena ulah mamanya. "Baru sadar gue, rumah segede ini ternyata depannya serem, mana gue kedinginan lagi." Rintih Bayu yang seolah-olah menginginkan keajaiban datang.

Keajaiban yang diinginkan Bayu misalnya seperti ada bidadari datang dari surga yang menolong Bayu.

"Dingin gini, ngga ada yang meluk. Beuhh kapan gue ada yang meluk ya." Ujar Bayu. "Mana ni bantal ni, mana ni selimut ni?"

"Maa-"

Brukk

Dengan sengaja dan secara tiba-tiba Karina melemparkan bantal, guling, selimut dari pintu dan melemparnya pas mengenai wajah tampan Bayu.

"Wwmmmhhh maa! Tega bener ya! Di kira Bayu ni babu!"

Bayu hanya pasrah dan ia mulai mengantuk, namun rasa kantuk Bayu tiba-tiba hilang karena, Batu merasa tak enak tidur di teras rumah. Banyak laron bercampur nyamuk, suara tokek dan cuaca yang mulai gerimis.

"Arghh lo semua binatang pergi ngga?!!" Kesal Bayu sembari menapok serangga yang mulai mengerumuni tubuhnya.

Merasa jenuh, ia pun berinisiatif untuk sekedar jalan-jalan mengelilingi komplek di dekat rumahnya. Terasa sunyi dan sepi tak ada satu pun orang. Suasana ini memang berbahaya jika ada seorang perempuan berjakan sendirian.

Karena di tempat ini lah orang jahat akan berpusat. Dan untungnya Bayu adalah laki-laki, tak cuma itu. Ia juga tak segan-segan ada orang asing yang mencoba menyentuhnya walau hanya sejari. Ia akan melukainya.

Di lampu jalanan. Bayu melihat terdapat seorang yang mengenakan helm full face dan mulai mendekati motor ninja biru dan seseorang itu membawa sekantung gorengan.

Bayu pun berjalan mendekat dan mencoba ingin menyapanya, namun niatnya terurungkan. Karena orang tersebut menatapnya walau ia masih mengenakan helm.

Bayu mulai berbalik arah perjalanannya. Ia takut jika itu adalah musuhnya. Bukan karena Bayu takut tak bisa melawan. Namun Bayu takut membuat gara-gara yang sepele.

Brummm

Suara motor ninja terdengar oleh Bayu. Ia pun berbalik arah dan suara motor tersebut adalah motor yang tadi. Bayu mengernyitkan dahi dan cukup heran. Apakah ini salah satu temannya yang menggunakan motor yang berbeda atau kah ini orang asing yang mencoba ingin melukai Bayu.

Orang tersebut akhirnya turun dari motornya dan mulai berjalan mendekati Bayu. Bayu mati rasa, ia tak tahu harus melakukan apa. Tapi yang pasti ia tak segan-segan akan menghabisi orang ini jika memulai masalah.

"Siapa lo? Nggausah nghalangin gue mau jalan! Ini jalan emak gue napa! Sono lo minggir, gue aduin satpol pp nyaho lo!" Celetuk Bayu yang sepertinya tak di respon oleh orang tersebut.

"Apasih lo! Sok jadi orang misterius!" Timpal Bayu.

Masih tak ada tanggapan oleh orang tersebut. Dan orang tersebut melepaskan helmnya. Dan walau helm nya di buka ternyata hanya percuma saja. Ia masih mengenakan jaket yang tudung jaket direkatkan dan menggunakan masker.

"Maaf ya! Ini bukan lagi syuting sinetron anak jalanan! Mending lo minggir deh, kasihani nyawa lo! Masih banyak doa mak bapak lo di rumah buat lo." Celoteh Bayu semakin kesal.

Bayu memutuskan untuk kembali tidur di teras rumah. Yahh walau harus tidur diteras, yang penting ia belum di coret dari kartu keluarga. Dari pada menangani orang jalanan ini, lebih baik ia tidur.

Bayu segera berjalan gontai menuju rumahnya, sesekali ia menengok kebelakang menatap orang tersebut.

"Ehh! Lo mau ngapain disitu hah? Mau jadi patung bagong lo berdiri disitu mulu?" Masih tak ada respon dari orang tersebut.

"Apa jangan-jangan dia fans tak dikenal gue ya?" Monolog Bayu sembari cengengesan.

"Ehh masa sih fans gue keren gitu? Yang ada mahh fans gue tu dari kalangan cewe-cewe make-up beli pake duit orang tua."

Bayu terduduk di teras depan rumah sembari termenung. Menatap langit-langit yang penuh dihiasi dengan bintang yang bersinar. Dulu diumurnya yang kelima tahun, mamanya sering mengajak Bayu melihat indahnya bintang di langit.

Tapi sekarang mamanya dan Bayu bak tom and jerry tang tak pernah akur. Ada saja masalah yang terjadi diantara mereka. Namun walaupun begitu, rasa sayang Bayu kepada mama tak pernah hilang begitu juga Karina pada Bayu.

Tbc....







BAYU ANJASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang