Saat Bayu menuju parkiran, tujuan jeleknya pun datang. Ia ingin nongkrong sebentar di cafe dekat SMA Pambudi. Yaa awaknya ia tak ingin berbohong kepada Lycha namun ia tetap kekuh untuk pergi ke cafe.
Jika ia mendapat sanksi oleh Melycha pun tak apa. Asalkan mendapat sanki dari orang cakep.
Brumm
Secepat mungkin Bayu melajukan motornya agar tidak ketahuan oleh Lycha. "Woii kutil! Main tinggal aja lo!" Jerit Hanif yang tad direspon oleh Bayu.
Bayu membelah jalanan kota Jakarta. Ia melaju kencang dan tak menghiraukan klakson-klakson kendaraan lainnya.
Setibanya di cafe, ia melihat banyak perempuan yang menggunakan pakaian minim. Tak peduli pada kalangan orang berpacaran. Disini ia hanya ingin bersantai menenangkan pikiran.
Ia melirik sekilas orang-orang yang berpacaran. Lalu ia memalingkan tatapannya kembali.
"Cihh liat aja kapan-kaoan gue juga punya."
""""""
"Lann, lo pulang sama siapa?" Tanya Lycha yang menghampiri Wulan di depan gerbang sekolah.
"Gue pulang sama tante gue, lo mau ikut cha?" Tawar Wulan yang dibalas gelengan oleh Lycha.
"Yaudah gue pulang duluan ya cha."
"Dadah!" Lycha memandang seluruh kendaraan di parkiran, tidak ada motor milik Bayu. Pasti Bayu sudah pulang.
"Mmhh gabut bener yak, gue pulang aja kali." Monolog Bayu sembari menyambar kunci motor di meja lalu segera meninggalkan cafe.
Saat ingin mengenakan helm full face, ia teringat pada kelakuannya ini. "Gue gapapa kan bohong sama Mely? Ahh nggapapa." Ucapnya.
Bayu segera mengendarai motornya dengan kencang. Ia memilih melewati daerah SMA Pambudi. Di jalan, ia melihat beberapa temannya dulu saat di SMA Pambudi.
Bagitu juga dengan tragedi saat ia harus keluar dari sekolahnya dengan Hanif. Tetapi ia juga merasa biasa saja pindah ke SMA Baskara.
Ckitttt
Suara rem dari kedua motor yang saling baehadapan membuat Bayu merasa kesal. Seseorang yang menggunakan motor ninja biru ber helm full face hampir menabraknya.
Untung saja Bayu maupun orang yang disepannya saat ini semoat mengerem. Bayu turun dari motornya dan melepas helmnya. "Woi lo ngga bisa pake motor?" Teriak Bayu yang mulai naik pitam.
"Turun lo!" Diam sejenak ia mulai berfikir, sepertinya Bayu pernah bertemu orang ini. Tapi dimana.
Bayu mulai mengingat tadi malam seseorang yang membawa sekantung gorengan dan berjalan mendekati Bayu malam-malam.
"Lo kan yang tadi malem ndeketin gue kan?" Tanya Bayu. Dan seseorang itu mulai membuka helmnya dan ternyata. Melycha.
"Hah? Mel? Lo ngapain disini?" Tanyanya gagap dan merasa kikuk.
"Lo bisa-bisanya bohong sama gue? Bukannya lo udah bilang lo bakal langsung pulang?" Lycha yang mulai minta oenjelasan sekaligus kesal.
"Gu-gue awalnya emang mau langsung pulang, cu-cuman gue pengin aja pergi ke cafe." Ujar Bayu sembari memandang lekat manik mata Lycha.
"Pokoknya kali ini gue harus temenin lo pulang sampe kerumah!" Tukas Lycha.
"Oke, temenin sampe pelaminan juga boleh." Goda Bayu yang membuat Lycha memalingkan wajahnya. "Waitt, berarti yang tadi malem mbawa gorengan ternyata elo?"
"Kalo iya kenapa?"
"Ternyata lo peduli sama gue, sampe-sampe lo mau ngasihin gorengan ke gue."
"Pede! Gue beli buat abang gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
BAYU ANJASMARA
Teen FictionSebuah kisah Bayu dan Melycha yang bertemu saat Bayu pindah sekolah. Pertemuan yang tidak disengaja dan berujung memiliki rasa. Dan diawali oleh sebuah pesawat kertas milik Bayu yang dibuat dari kertas ulangan. Sudah cukup lama Bayu tidak melih...