Beliin bakso

11 0 0
                                    

Hari ini adalah hari kamis, dimana kelas 12 IPS 2 berolahraga. Bagi Bayu cs mapel olahraga jika gurunya datang memang membosankan. Enaknya mapel olahraga pas tidak ada gurunya.

"Ahhh, olahraga! Males ah!" Keluh Bayu.

"Ngopay aja yu." Ajak Farel.

"Yu!" Jawab keempat temannya.

"Ngerokok aja yu!" Ajak Bayu.

"Yu!" Balas keempat temannya.

Priittt prittttt priittt

"Kaget astagfirullah!" Ucap Hanif.

"Kagetan lo monyet!" Sahut Arsen.

"Suka-suka gue lah!"

"Eh itu cs gak bener! Ngapain masih duduk-duduk santai?" Ujar Pak Rohi.

"Enak aja cs gak bener! kita itu udah dianggap oleh dunia pak!" Celetuk Bayu.

"Ahhh! Pake basa-basi! Udah cepetan baris!"

"Aelah si kumis." Ucap Farel.

"Ehh kamu!" Tunjuk Pak Rohi pada Hanif.

"Kamu siapa?" Tanya Hanif.

"Ya kamu!"

"Saya?" Jelas Hanif.

"Iya kamu! What is your name?" Tanya Pak Rohi.

"Lasimin pak!" Tukas Bayu. Murid yang mendengarnya pun tertawa.

"Ohh Lasimin, kamu mimpin di depan!"

"Sialan lo Bay!" Kesal Hanif.

"Nengok ke kanan! 1 2 3 4 5 6 7 8, nengok ke kiri!  1 2 3 4 5 6 7 8, angkat kaki kanan! 1 2 3 4 5 6 7 8!"

🙌🙌🙌🙌🙌

"Ehh Cha! Itu Bayu main basketnya cakep bener!" Ujar Wulan.

"Buset banyak bener cewe! Ngapain pada ngumpul di depan kelas gini?" Tanya Aji.

"Lo liat ngga itu? Bayu cs main basketnya cakep!" Ucap Wulan terpesona.

"B aja!" Timpal Aji.

"Ehh-ehh rame-rame gini ngapain?" Heran Lycha.

"Chaa itu liat! Bayu ganteng bener dahh!" Lycha yang melihat Bayu sedang bermain basket lalu tersenyum tipis, sangat tipis bahkan hingga tak terlihat tersenyum.

"Iya cakep! Cakep main basketnya." Jawab Lycha. Ia langsung mengingat kemaren Bayu mengajarkan basket kepada dirinya.

"Waaa Bayu cakep bangett!"

"Yawlohh titisan malaikat!"

"Pacar guee!" Teriak kaum hawa histeris.

Lycha yang duduk di depan kelas sembari memandangi cara bermain basket Bayu cs. Memang bagus, maka dari itu Lycha menyukai basket.

"Woii lo kesana!" Teriak Bayu kepada timnya sembari mengibaskan rambut.

"Huwaa! Gak kuat!" Teriak salah satu perempuan yang melihat Bayu mengibaskan rambut.

Setelah permainan basket Bayu cs berakhir. Banyak kaum hawa yang berbondong-bondong membawakan air minum untuk di berikan kepada Bayu atau temannya.

"Kak bayu ini ada air minum."

"Kak ini dari aku aja!" Ucap para cewe yang menyerubungi Bayu.

"Kak Kevin ini aku kasih air minum!"

"Kak Farel ganteng banget!"

"Kak Arsen aku bawain jus."

"Kak Hanif! Aku bawain makanan." Oceh para kaum hawa yang membuat mereka risih dan meninggalkannya.

"Kak Arsen! Aku udah beliin jus loh!"

"Gue ngga nyuruh!" Tukas Arsen.

"Sini buat gue!" Sahut Farel menyambar jus itu.

Bayu mendapati Lycha yang tengah duduk melamun. Entah dia melamuni apa, Bayu langsung mendekatinya.

"Lo ngga mau main basket?" Tanya Bayu.

"Ehh ngagetin aja lo!"

"Mau main ngga?"

"Nanti aja."

"Kenapa ngga sekarang?"

"Nggapapa." Kaum hawa yang melihat Bayu mendekati Lycha pun hanya memandangi iri.

"Gue beliin bakso lo mau?" Tanya Bayu.

"Nggausah!"

"Oke ayok!" Bayu tak menghiraukan Lycha menolak, ia menarik tangan Lycha agar Lycha menurutinya.

Di kanting hampir semua orang memandanginya. Karena The Most Wanted Boy yaitu Bayu dekat dengan Lycha. Walaupun belum lama disini, namun Banyak orang yang nge fans dengan Bayu.

"Bu Yatmi! Bakso dua!" Ujar Bayu.

"Oke mas ganteng!"

"Mau duduk dimana?" Tanya Bayu.

"Ngikut."

"Di sana aja!"

"Nihh mas bakso nya, dimakan ya."

"Iya lah dimakan." Tukas Bayu.

"Makasih." Ucap Lycha.

"Ngomong-ngomong, nama lo siapa?" Tanya Bayu.

"Melycha Cantika."

"Oke Mely."

"Lycha!"

"Lo lebih cocok dipanggil Mely." Jelas Bayu.

"Terserah sih."

Mulai hening tak ada pembicaraan. Bayu memandangi gerak-gerik Lycha saat makan. Wajahnya memang seperti candu. Sulit untuk dilupakan. Dan matanya sangat indah.

"Woyy!" Kejut Farel sembari menggebrak meja. Bayu dan Lycha pun terlonjak kaget.

"Berantem mau? Ngagetin lo!" Kesal Bayu.

"Ngapain sih?" Tanya Lycha.

"Wahh wahh, gue ngga di beliin bakso gitu?" Rengek Farel.

"Beli sendiri." Jawab Bayu singkat.

"Oke! Gitu lo!" Bayu hanya mengedikan bahu.

"Woyy! Beli bakso yuk!" Teriak Farel kepada teman-temannya.

"Yu!"

"Bu Yatmi yang cantik! Pesen baksonya empat!" Teriak Kevin.

"Oke mas!"

"Tumben bakso, biasanya nasgor." Ucap Aesen.

"Ssttt diem! Gue punya rencana." Jawab Farel.

"Apa lagi rel?" Balas Hanif.

"Nanti kita makan agak cepet sedikit, biar nanti yang bayar Bayu. Masa iya Lycha di beliin bakso kita engga." Jelas Farel.

"Anak pintar!" Timpal Hanif dengan mengelus puncak kepala Farel.

"Bersyukur lo semua punya temen kaya gue!"

Beberapa menit kemudian teman-teman Bayu sudah selesai makan bakso, sedangkan Bayu dan Lycha masih berbincang. Setelah itu Bayu pergi untuk membayar baksonya.

"Berapa bu?"

"36.000."

"Buset buk, perasaan kemarennya lagi satu mangkok 6.000 sekarang 18.000."

"Bukannya Mas Bayu mbayarin temen-temennya juga kan? Tadi cs nya Mas Bayu pesen bakso trus Mas Farel bilang yang bayar Mas Bayu."

"Ahh sialan Farel! Yaudah nih buk."

"Makasih mas."

"Dengan kesal Bayu menuju kelas dan ingin membuat pelajaran terhadap Farel."

Tbc...

BAYU ANJASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang