Keduanya dihantui perasaan perasaan menyakitkan, Memaksakan hati dan otak mengambil keputusan sepihak yang menyayat.
Nafsu amarah terus menggerogoti diri. Andaikan, jikalau, seharusnya, terus terngiang ngiang percuma. Menjadikan rasa bersalah keluar sebagai pemenang.
...
"Tae"
"Taehyung"
"Taehyungie", ucapnya lembut disertai tepukan pelan di pipi. Ia menyadari banyak perubahan pada pria di depan. Pipi menirus, kantung mata, kumis tipis dan rambutnya yang memanjang. Tampak Taehyungnya tak terawat, meskipun ia akui mau berpenampilan seperti apapun lelakinya tetap memikat minus mata panda yang menghias.
"Taehyungieeeee". Bisiknya lagi. Sukses membangunkan pemilik hatinya.
Kerjapan mata tak percaya melihat cantiknya tersenyum indah yang selama ini sukses mengabaikan.
Taehyung bangun dan berlutut di depan kursi roda sang istri. Pelukan rindu yang terbendung menumpahkan lelehan air mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jungkook... Sayang... Maaf, maaf." Ucapan maaf tak hentinya terucap.
Jungkook menangkup pipi Taehyung dengan menampilkan senyuman teduhnya. Menandaan kalau ia baik baik saja.
"Ihhhhhh gantengku kok gini, gak terurus. Jungkook udah maafin, gak usah bahas itu lagi ya?!"
"A-ku nya-nyakit..." Ucapnya yang terbata bata terputus kecupan sayang di bibir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Udah ya gak usah di bahas. Taehyung mau nurutin Jungkook kan?" Taehyung mengangguk. Meskipun air mata tak henti keluar.
Cup
Cup
Cup
Dahi, kedua mata, hidung, kedua pipi dan bibir merasakan ciuman cantiknya.
"Selamat ulang tahun, bahagia selalu ya." Kata Jungkook sesudah mencium bibir prianya.
Taehyung tersenyum. Ia bingung mau merespon bagaimana. Pikirannya sibuk merapalkan maaf sedangkan hatinya senang tak terkira, pusat hidupnya, cintanya di depan mata.
"Taehyung mau nggak habisin hari ini sama Jungkook?". Taehyung mengangguk cepat. Seraya memeluk cintanya erat, takut jikalau ia melepas cintanya menghilang. Ia akan memperbaiki semuanya, bagaimanapun caranya.
"Okay, kamu mandi terus sarapan habis itu kita kencan, gimana?" Ucap Jungkook semangat.
"Hmmm, sesukamu sayang."
Jungkook heran, Taehyung bukanya mandi malah senyum senyum sambil pandangin dia. Gak kedip lagi.
"Ihhhh buruan mandi. Keburu siang. Aku hitung sampai tiga dan kamu gak mandi mandi, kita batal." Kata Jungkook sedikit merengek. Kan bikin gemas.
"Satuuuuu"
"Duaaaaaa"
"Tiiiiiii
Cup. Cium bonus lumat sebelum prianya menghilang di balik pintu kamar mandi.
"TAEHYUNGGG!!! KAget tauuu"
Taehyung hanya tertawa mendengar respon cintanya. Ia tak menyangka Jungkooknya ada disini. Dia gak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Harus bisa merajut kisah sempurna rumah tangganya.
Hanya butuh sepuluh menit untuk taehyung mandi. Disaat ia keluar, ia mendapati istrinya tengah memainkan ponsel.
"Jelek ya aku kumisan?". Tanya Taehyung seraya mengambil alat cukur dan krimnya.
"GANTENG TAU!" “yaampun ngegas". Tambahnya seperti bisikan dengan menutup mulut. Malu.
"Duh jadi malu dipuji ganteng sama bidadari." Ucapnya jenaka.
"Diem"
"Iya ini diem" Jawab Taehyung. Ia mengangkat sang istri untuk didudukkan di pangkuan.
"Kok gini, susah aku nyukurnya nanti."
"Mudahan gini cantik. Udah terima aja, aku kangen"
Sesi cukur kumis sedikit memakan waktu karena mereka tak henti bercanda. Melupakan sejenak ketegangan yang ada. Yaaa semoga aja bisa berefek baik nantinya.
...
Haloooooo. Kangen nggak? Kalau aku kangen kuadrat sama kalian. Lup yuu empat ribu🖤💜💙💚💛❤❤💛💚💜🖤🖤💙💚💛💛💙💜🖤💚❤💜💛🖤🖤💛💜💛 Oh ya makasih banyak ya udah luangin waktu buat baca haluan ku. Salangekkk
