Jungkook cekikikan memainkan wajah suaminya. Hidung mancungnya, mata tajam yang tertutup kelopak sampai bibir tebalnya ia tarik tarik.
"Sayang", sapaan lembut dengan suara serak khas bangun tidur yang dijawab dengan senyuman manis bidadari nya.
Tak ada yang bergeming diantara keduanya, mereka terlalu asik dengan kehangatan yang mereka salurkan satu sama lain.
"Tae bangun, nanti kamu telat"
"Hmm, bentar lagi sayang"
"Ya udah, lepasin dulu pelukannya aku mau buat sarapan dulu"
"Gini aja dulu please"
"Gak, lepasin. Aku mau nyiapin keperluan kamu dulu"
"Iya ya". Jawab Taehyung malas seraya bangun
"Eh eh, kenapa bangun, katanya mau tidur dulu"
"Aku mau nemenin bidadari menyiapkan sarapan untuk pangerannya". Jawab Taehyung santai.
Tak elak pipi Jungkook merah akan gombalan yang terlontar.
"Gak usah, aku bisa sendiri"
"Aku gak minta izinmu kan"
"Nyebelin" . Jawab jungkook dengan pouting yang menambah keimutan dan Taehyung hanya tertawa menanggapi istri cantiknya itu.
Meskipun Jungkook harus pakai bantuan kursi roda tak membuat ia selalu bergantung kepada orang di sekitar. Ia juga melakukan semua kewajiban sebagai istri dengan baik seperti memasak dan menyiapkan keperluan suaminya . Padahal di mansion mereka banyak pelayan tapi selagi bisa mengapa tidak, itulah kata Jungkook.
Sarapan berjalan dengan khidmat hanya suara dentingan alat makan yang terdengar, sebelum
"Tae, nanti jalan jalan yuk. Bosan dirumah". Jungkook mengawali pembicaraan
"Iya sayang, kamu mau kemana?"
"Ke sungai han aja ya, pengen permen kapas hehe"
"Iya, apa sih yang gak buat malaikat cantikku ini"
"Gombal terus sampai sukses"
"Kan udah sukses, buktinya sang malaikat cantik ini jatuh ke pelukan pangeran tampan kan"
" stop Tae, jijik tau gak"
" jijik? Tapi kok mukanya merah sih. Lucu banget sih kamu jadi pengen cium ". Tawa ceria mengalun di bibir keduanya untuk pagi yang cerah ini.
.
.
.
Next/delete 😊
