[ 𝗽 𝗶 𝘁 𝗮 𝗽 𝗮 𝘁 ]
Untuk dua minggu pertama di semester awal seperti ini, tidak pernah terpikirkan sekalipun kalau tugas dari matkul ku akan bisa semenumpuk dan semenyusahkan ini. Tolong deh, ini baru awal semester dan aku sudah bisa menggolongkan diri sebagai mahasiswa menyedihkan seperti ini? Seharusnya hari ini aku bisa melenggang senang di rumah karena tidak ada jadwal mata kuliah sama sekali. Namun disinilah aku berakhir, duduk di salah satu kursi cafe yang berada tak jauh dari kampus.
Aku menatap sebotol nescafe yang baru saja ku beli tadi dari vending machine dan kembali duduk. Setelah meneguk seperempat minuman itu, aku kembali memfokuskan mata pada layar laptop yang menampilkan materi kuis untuk dua hari ke depan. Rasanya aku pingin cepat-cepat punya suami kaya saja biar nggak ribet kuliah kerja lagi.
Loh terus Kak Jaehyun itu apa?
Hehe bercanda deh cita-citaku kan jadi indepedent women.
"Eh? Anny bukan sih?"
Aku yang merasa namaku baru saja di panggil segera menoleh, menatap pria bermata lebar dengan senyuman yang terlukis manis di wajahnya, "Eh kamu ...." Aku berpikir sebentar. "Kakak sepupunya Jaemin?"
Pria itu berjalan mendekat dan memilih untuk duduk di kursi berlawanan arah denganku, "Iya, Taeyong. Masih inget?" Aku mengangguk beberapa kali sebagai jawaban. "Kok bisa disini?"
"Tadinya nunggu temen. Tapi dia nya malah ga jadi dateng. Lo?" Kemudian aku mengangukan kepala mengerti, lalu terkekeh. "Aku lagi ngerjain tugas kuliah, banyak banget hehe."
"Yah kasian, sendiri doang?" Tanya Kak Taeyong lagi. Entah sudah keberapakalinya, namun aku kembali mengangguk. "Iya Kak."
"Gue temenin mau?"
Aku berpikir sejenak. Sungguh merupakan tawaran yang bagus. Tidak ada salahnya untuk diterima, pikirku kemudian. "Boleh."
Kami kembali mengobrol yang tidak di sangka-sangka, akan semenyenangkan dan senyambung ini. Aku beberapa kali tertawa di buat Kak Taeyong yang padahal aku sendiri itu terbilang susah untuk bersosialisasi dan dekat sama orang asing.
"Nggak mau makan? Gue bayarin deh," ucap Kak Taeyong di sela-sela obrolanku dan dirinya. "Eh nggak usah Kak. Nggak laper kok," balasku sedikit segan. Sudah gila namanya jika aku menerima tawaran seperti itu di pertemuan kedua dengannya.
"Yakin?"
"Iya." Aku tersenyum lebih lebar dari yang biasanya, lalu sebuah deringan mengusik acara obrolan yang sedari tadi sudah berlangsung. Kak Taeyong meraih ponsel hitamnya yang tadi berada di saku celana, lalu mengisyaratkan untuk mengangkat teleponnya sebentar padaku yang segera mengangguk mempersilakan.
Kak Taeyong bergerak menjauh dan mengembalikan waktu sendiriku yang kembali fokus untuk mengerjakan tugas. Namun kali ini aku terusik di kala sebuah pesan muncul di layar ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIT A PAT ✓
Fanfiction[ 𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝 ] ❝ Saya nggak pernah naruh hati sama kamu, kamunya juga jangan berharap lebih ke saya. ❞ Kak Jaehyun itu ganteng, menjabat sebagai suami yang merangkap jadi dosen pula. Tapi sayangnya kayak...