0.7 𝒏𝒊𝒈𝒉𝒕𝒎𝒂𝒓𝒆 𝒂𝒏𝒅 𝒚𝒐𝒖

16.9K 2.3K 56
                                    

[ 𝗽 𝗶 𝘁  𝗮  𝗽 𝗮 𝘁 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 𝗽 𝗶 𝘁 𝗮 𝗽 𝗮 𝘁 ]

Sebuah scrunchie violet dengan sparkles yang menghiasi di sepanjang kain ikat rambutku itu meliliti rambut hitam ku dengan rapi. Aku tersenyum melihat pantulanku di cermin kamar. Baru saja aku membersihkan diri setelah beberapa jam yang lalu ikut membantu Kak Jaehyun dan papa mama untuk memindahkan barang-barang kami seperti pakaian dan kebutuhan pribadi lainnya ke dalam rumah baru milikku, dan Kak Jaehyun.

Setelah menikah, Kak Jaehyun memutuskan untuk tinggal secara terpisah dengan orangtuanya sendiri maupun orangtuaku. Karena Ia berpikir akan sangat merepotkan untuk tinggal bersama keluarga jika dirinya sendiri sudah menikah. Dan kini berakhir dengan Kak Jaehyun yang pindah ke rumah pribadinya yang telah Ia beli jauh hari sebelum hari perjodohan kami diperbincangkan. Untungnya aku juga merasa tidak keberatan untuk tinggal secara terpisah dengan keluargaku, setelah diiming-imingi oleh mama dan papa jika mereka akan tetap sering berkunjung.

Sekarang, aku kembali gelisah. Mau sebelum menikah ataupun sesudahnya tidak membuat diriku ini bisa hidup tenang begitu saja. Pikiranku kalang kabut memikirkan bagaimana malam ini akan berlangsung. Apakah tidak akan terjadi apa-apa atau justru ada sesuatu yang tak mengenakan akan terjadi?

Ting!

Nanana
| keluar ayo!

Aku mengernyit sambil menatap layar ponsel. Bocah ini sudah gila atau bagaimana, pikirku. Namun aku sendiri baru mengingat jika Jaemin sama sekali belum mengetahui tentang statusku yang telah resmi menjadi istri orang. "Aduh ... gimana ya." Aku kini merengut, bingung ingin membalas apa.

duh je kalo malem ini kayaknya ngga bisa deh
read

Tidak memakan waktu yang lama, Jaemin kembali mengirimkan balasannya.

Nanana
| yah tapi kan gue bosen boy

ajak ecan aja aku beneran ngga bisa
read

Nanana
| dih gaasik.

ngambek???
read

Lagi-lagi aku merasa serba salah. Sejujurnya aku sendiri juga sangat ingin keluar dan bermain bersama Jaemin sambil mencari angin di luar sana. Namun tentu saja diriku sendiri tidak bisa mengabaikan fakta jika kini kemana-mana harus meminta izin pada sang suami terlebih dahulu sebelum pergi. Dan itu akan menjadi momen tercanggung yang pernah ada. Mungkin besok aku bisa membujuk Jaemin agar tidak marah lagi.

Pintu kamar mandi yang terbuka secara tiba-tiba mengejutkanku yang sedari tadi masih betah berlama-lama duduk di depan meja rias. Mataku ku tolehkan pada Kak Jaehyun yang baru selesai membersihkan diri. Lihatlah, bahkan tetesan air dari rambut pria itu masih jatuh membasahi kaos hitamnya.

PIT A PAT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang