0.34 𝒐𝒏𝒆 𝒔𝒕𝒆𝒑 𝒕𝒐 𝒉𝒆𝒍𝒍

13.9K 1.7K 144
                                    

[ 𝗽 𝗶 𝘁  𝗮  𝗽 𝗮 𝘁 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 𝗽 𝗶 𝘁 𝗮 𝗽 𝗮 𝘁 ]

Nanana hai. maaf baru ngehubungin.
                  lo disana ok ok aja kan?

Mungkin teks dengan dua bubble chat itu sudah tak terhitung berapa kali sudah ku ulang-ulang untuk dibaca. Setelah 3 bulan tidak ku dengar sama sekali kabarnya, Jaemin kembali menghubungiku.

"Kenapa? Masih belum lo bales?"

Mark duduk di sampingku sambil terus menyeruputi milo kotak yang baru ia beli tadi. Aku menggeleng, sebagai jawaban dari pertanyaannya. Bukan berarti aku masih belum memaafkan dan mengikhlaskan kejadian yang lalu, tapi mungkin ada secuil dari hatiku yang masih tak rela dengan kepergian Jaemin.

"Bales aja kali. Mau gue bantu?" Mark kembali bersua, membuatku meliriknya kali ini.

"Nggak usah. Ini mau dibales kok."

Dengan tekad yang sudah ku tetapkan, aku mulai mengetik beberapa kata sebagai balasan untuk Jaemin.

baik. km? milan gimana?
read

Hampir saja ponselku ini terlempar saking kagetnya aku. Kenapa Jaemin cepat sekali membaca pesan yang ku kirim? Bahkan tak sampai semenit, pesan balasan sudah masuk ke notifku.

Nanana seru asli disini. byk cewe euy!
minggu dpn gue plg
cape gue di omelin bunda
grgr cuti kuliah lama wkwk

Sisi melankonisku sepertinya akan tumpah ruah saat ini. Cepat-cepat aku menutup ponselku, membuat Mark yang duduk di samping menatapku terbingung-bingung.

"Kenapa deh? Bagus lah kalo dia pulang," Ternyata Mark dari tadi mengintip chat antara aku dan Jaemin. Pantesan nggak banyak ngomong.

"Iya, bagus."

Bagus. Sayang saja, rasanya aku belum siap bertemu dengan Jaemin lagi.

Pikiranku teralih pada Om Taeil dan Tante Seulgi. Sudah tiga bulan juga aku tak bertemu dengan mereka, apalagi saling berbicara. Apa mereka tahu jika hubunganku dan Jaemin merenggang? Aku kangen mereka berdua. Tapi untuk bertemu lagi, tentu aku sendiri takan berani.

Mungkin saja mereka benci denganku, kalau sampai tahu alasan Jaemin pergi ke Milan karena diriku.

Aku berdiri dan berjalan keluar dari perpustakaan. Awalnya tadi, aku berniat untuk membaca novel The Mysterious Affair At Styles karangan Agatha Christie, penulis favoritku. Tapi kandas karena aku langsung tak bernafsu untuk melakukan apapun saat ini.

PIT A PAT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang