[ 𝗽 𝗶 𝘁 𝗮 𝗽 𝗮 𝘁 ]
"Selamat datang Tuan dan Nona, pesanan untuk wedding's gown dan tuxedo nya telah kami persiapkan." Seorang wanita dengan pakaian yang tertata rapi yang diriku asumsikan sebagai salah satu staff di tempat itu tampak tersenyum seraya mengarahkan tangannya pada ruangan yang ia punggungi.
Tanpa menunggu aba-aba, Kak Jaehyun lantas berjalan memasuki ruangan besar yang didominasi dengan warna putih juga krim itu. Sedangkan aku hanya dapat menganga melihat betapa cantiknya ruangan itu di bandingkan kamarku sendiri. Apalagi ini adalah kali pertamaku menginjakan kaki di sebuah bridal bouttique.
"Ini adalah gaun-gaun yang telah dipilihkan secara khusus oleh Tuan Jung Il Woo teruntuk Nona." Wanita yang sedari tadi mengiring kami memilih pakaian pengantin itupun mengarahkanku pada jejeran panjang wedding dress yang terlihat begitu mewah dengan motif dan warna yang berbeda-beda.
Aku hanya dapat memandang ke kiri dan ke kanan, bingung untuk memilih gaun yang paling cocok untuk diriku sendiri. Namun lihatlah sekarang, mungkin tidak hanya diriku saja yang akan kebingungan memilih sesuatu jika disodorkan sedemikian banyaknya pakaian yang sangat mahal dan terlampau bagus seperti ini. "Um ... Mbak, kalau saya cocoknya pakai yang gimana ya?" Aku menunjuk diriku sendiri sambil terkekeh malu.
Wanita yang kutahu sebagai Naeun, terlihat dari nametag yang terpasang pada seragamnya tadi tersenyum pelan. "Menurut saya, karena kulit Nona sangat kontras dengan warna rambut Nona sendiri, akan sangat menarik jika menggunakan warna netral seperti putih. Mari akan saya tunjukan." Aku mengangguk cepat lalu berjalan pelan tepat di belakang Naeun yang terus menerus menjelaskan tentang model beserta apa saja yang akan di gunakan saat presepsi pernikahan nantinya.
Naeun berhenti tepat di hadapan lemari kaca besar yang menampilkan deretan manekuin dengan wedding gown yang berbeda-beda. Aku membulatkan mata tak percaya. Apakah nanti aku benar-benar harus menggunakan pakaian itu? Oh itu terlihat sangat indah dan elite namun ada sesuatu yang masih menganjal.
"Gaunnya pasti berat, iya 'kan Mbak?" Aku terus memperhatikan setiap detail gaun-gaun yang ada di depanku itu dengan seksama yang hanya di balas dengan senyuman oleh Naeun. "Saya yakin semua gaun akan cocok di tubuh Anda," tutur perempuan itu pelan dan ramah.
Aku tersenyum kikuk menerima pujiannya. Kini aku berhenti tepat di hadapan gaun yang terlihat paling minimalis di antara semua gaun yang telah ku lihat tadi. Gaun kali ini terlihat mengekspos sebagian besar kulit tubuh mulai dari bagian punggung hingga dada atasnya dan aku menyukainya.
"Coba kalau kamu mau."
Aku yang sedari tadi menatapi gaun di hadapanku dengan kagum lantas terkejut saat mendengar suara pelan yang hampir setengah berbisik di telinga kananku. Aku memutar tubuhku dan menemukan Kak Jaehyun yang tengah menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIT A PAT ✓
Fanfikce[ 𝐟𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐣𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ; 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝 ] ❝ Saya nggak pernah naruh hati sama kamu, kamunya juga jangan berharap lebih ke saya. ❞ Kak Jaehyun itu ganteng, menjabat sebagai suami yang merangkap jadi dosen pula. Tapi sayangnya kayak...