My English Teacher - 1
Pagi seperti biasa, jongin melangkahkan kakinya dengan malas memasuki sekolah tempatnya menuntut ilmu. Inginnya tidur dirumah tapi jelas hal itu tidak bisa jongin lakukan. Menghindari omelan ibu Yang sangat panjang adalah alasannya disamping uang saku tentu saja.
Jongin hanya murit biasa dengan banyak teman. Jongin benci sekolah karena tak ada satu mata pelajaranpun Yang jongin sukai. Jongin benci berhitung dan matematika adalah musuh bebuyutan jongin. Jongin benci bahasa inggris juga karena gurunya tua dan galak. Jongin hanya suka menari tidak dengan Yang lain.
Jongin duduk di bangku kelas 3 dan baru beberapa hari lalu masuk disemester pertama. Jongin menghela nafas dan terus melangkah hingga seseorang menubruknya dari belakang merangkul lehernya membuat jongin sedikit menunduk.
"Jonini" panggil sosok Yang sedikit lebih tinggi dari jongin itu lengkap dengan senyum lebarnya.
"Apa sih?? Sakit" jongin berbalik dan memukuli sosok itu mirip gadis-gadis Yang terlalu lebay sebelum keduanya tertawa.
"Kenapa menghela nafas sih?" Tanya si tinggi sambil menarik pipi jongin
"Karena aku ingin segera kuliah biar bisa menari setiap hari" kata jongin. "Kamu tidak bosan sekolah setiap hari tuan Kim woonsik??"
"Ravi, panggil ravi. Berapa kali harus aku katakan. Jangan beberkan nama asliku"
"Biarkan-biarkan" jongin tertawa dan berlari kecil kearah kelasnya karena bel sudah berbunyi dan jam pertama adalah bahasa inggris. Walau nyatanya jongin dan ravi ada di kelas Yang sama bahkan dibangku Yang berdekatan.
Ravi mengejar jongin karena kesal tentu saja. Dirinya ingin dipanggil ravi bukan nama aslinya. Jongin menoleh kebelakang memastikan ravi masih jauh dan
"Bruk"
Tabrakan membuat jongin mengalihkan pandangannya kedepan. Jongin tidak sampai terjatuh tapi jelas kaget apalagi melihat seseorang Yang asing ada di depannya. Jongin memperhatikan penampilan rapi nya dan jongin menyadari kalau sosok pucat di depannya ini adalah seorang pengajar.
"Ma-maaf pak guru" kata jongin sambil membungkuk dalam
"Cepat masuk kelasmu. Ini sudah jam pertama jangan berkeliaran"
"Baik pak" jongin langsung berlari memasuki kelasnya mengabaikan detakan jantungnya Yang menjadi super cepat juga wajahnya Yang memanas.
Semua teman sekelas jongin sudah duduk ditempatnya masing-masing termasuk ravi Yang entah sejak kapan sudah duduk nyaman mendahului jongin. Jongin sempat memukul bahu ravi sebelum duduk dan mengeluarkan buku bahasa inggrisnya. Bersiap menerima omelah si galak.
Jongin menahan diri saat pintu depan terbuka dan masuklah seseorang Yang ternyata bukan si galak. Jongin tersenyum tanpa sadar saat seseorang sudah berdiri di depan kelas membuat seluruh kelas diam.
Jongin menutup sebagian wajahnya bahkan menggigit bibirnya, pria Yang di tabraknya tadi benar-benar seorang guru. Pandangan jongin tak lepas dari sosok super tampan didepan sana Yang mampu membuat jantung jongin berdetak dengan super cepat.
Sosok Yang menurut jongin sangat sempurna. Berwajah tampan, tinggi, berkulit pucat juga dengan hidung mancung jangan lupakan alis tebalnya. Jongin sampai harus menarik pipinya sendiri dan menghentikan imaginasi gilanya pada sosok didepannya Yang bahkan belum dikenalnya sama sekali.
"Ok, good morning, mulai hari ini saya Yang akan menggantikan Guru Lee untuk mengajar kalian mata pelajaran bahasa inggis. Perkenalkan nama saya sehun, Oh sehun, kalian boleh memanggilku dengan sebutan Guru Oh" suara maskulin guru oh membuat jongin semakin berdebar.
"Mari kita mulai pelajaran pagi ini. Silahkan dibuka halaman lima. Dan mulai baca paragraf pertama. Saya akan memanggil seorang dari kalian dan mulailah membaca"
"Ya pak Guru"
"Right we start with. Kim jongin?"
Kelas menjadi sunyi karena seorang bernama Kim jongin hanya diam dan melamunkan entah apa walau dengan wajah menghadap kedepan tapi nyatanya bocah Kim itu hanya melamun.
"Kim jongin" panggil Guru Oh sekali lagi membuat ravi memukul bahu jongin dengan bukunya
Jongin Yang kaget bahkan menjatuhkan bukunya dan mulai panik dan membuka bukunya, membalik semua halaman dan berakhir dengan senyum hambar Yang membuat Guru Oh menggelengkan kepalanya tidak mengerti.
"Jika masih ingin melamun, silahkan melamun diluar kim jongin" ucap Guru Oh dan tanpa dikomando lagi jongin langsung berjalan keluar sambil menundukkan kepalanya dalam.
Jongin sampai diluar kelas dan langsung memukul kepalanya pelan. Jongin merasa sangat malu. Mau ditaruh dimana mukanya. Jongin menoleh kebelakang dan melihat taemin si paling pintar mendapat pujian dari Guru oh membuat jongin semakin kesal.
Jongin berjongkok di sisi pintu sambil berfikir. Apa Yang harus jongin lakukan sekarang karena sepertinya dirinya suka pada Guru bahasa inggrisnya Yang super tampan. Jongin tertawa sendiri mengingat hal gila Yang jongin rasakan.
Apa Yang akan membuat Guru bahasa inggrisnya itu melirik padanya walau hanya sekilas. Apakah jongin harus menjadi sepintar taemin?
Tbc
Yuhuuuuuuu good morning!!!!!!!
Gimana minggu kalian? Minggu ku hambar soalnya kagak jadi pergi kemanapun wkwkwkwk 🤣🤣🤣
Silahkan komen dan vote ye gengs!!!!
E tapi enaknya ini dilanjut apa stop aja?
Hmm 🤔🤔🤔🤔