My English Teacher - 10
Oh sehun x Kim jongin
Wajah lelah sehun Yang sedang tidur adalah hal pertama Yang jongin lihat ketika membuka kedua matanya. Rasa pusing langsung membuatnya kembali menutup kedua matanya erat. Berusaha menetralkan rasa pusing Yang tiba-tiba datang. Gerakan kecil jongin ternyata membangunkan sehun dari tidurnya.
Jongin merasakan tangannya digenggam dan jongin balas menggenggam tangan sehun erat. Masih mencoba menghilangkan rasa pusing Yang dirasakannya saat ini.
"Jongin kenapa? Ada Yang tidak beres? Sakit?" tanya sehun dengan nada super khawatirnya
"Pusing"
"Aku panggilkan dokter ya, tunggu sebentar" sehun langsung memencet bel di samping tempat tidur jongin dan tak berapa lama seorang suster dan dokter datang keruangan jongin.
Jongin mulai diperiksa dan sehun tidak melepaskan genggaman tangan keduanya. Sehun benar-benar merasa khawatir dengan keadaan jongin. Apalagi ditambah dengan adanya calon anak mereka diperut jongin membuat sehun semakin dan semakin khawatir.
"Tidak ada Yang perlu di khawatirkan tuan" kata dokter Yang menangani jongin membuat sehun tersadar.
"Lalu pusingnya?" Tanya sehun
"Pusing disebabkan oleh pingsan tadi. Selebihnya semua baik-baik saja"
"Ah begitu" sehun mengangguk dan mengusap tangan jongin Yang di genggamnya.
"Baiklah kami permisi tuan"
"Terima kasih dokter" Kata sehun saat dokter sudah beranjak keluar dari ruangan jongin.
"Aku sakit apa?"
"Kamu tidak sakit sayang" kata sehun lengkap dengan senyum tampan sambil mencium punggung tangan jongin
"Kenapa aku pingsan?"
"Kamu kelelahan, terlalu lelah. Baby protes karena mamanya terlalu lelah kuliah" kata sehun
"Maksud kamu apa? Baby apa?" Tanya jongin membuat senyum sehun semakin lebar
"Baby nya disini" sehun menaruh tangannya diatas perut datar jongin. "Calon anak pertama kita sedang tumbuh disini"
Ucapan sehun membuat kedua mata jongin melebar karena kaget dan reflek menyentuh perutnya sendiri. Kaget tapi juga bahagia. Jongin tidak menyangka bahwa dia dan sehun akan diberikan kepercayaan secepat ini. Tapi kemudian jongin teringat kejadian tadi yang membuatnya terjatuh dan rasa bersalah tiba-tiba hadir di sudut hati jongin.
"Maaf" ucap jongin kemudian membuat sehun merenggut tidak suka
"Aku tidak tahu dan malah membuat diriku sendiri jatuh bahkan sampai disini" ucap jongin dengan nada bersalah Yang membuat sehun merasa semakin kesal saja dengan yuna dan juga sejong.
"Jika kamu tidak jatuh mungkin kita tidak akan tahu hari ini kalau kita akan jadi orang tua" kata sehun bijak
"Tapi lain kali kamu harus lebih hati-hati" lanjut sehun
"Iya aku akan hati-hati" ucap jongin sambil mengusap perutnya sendiri.
"Jongin, Kim jongin!! Mana yang sakit?" Ibu Kim datang dengan wajah panik dan langsung mendekati jongin, menangkup pipi anak kesayangannya Yang tiba-tiba ada dirumah sakit. Mendengar insiden Yang jongin alami membuat ibu Kim sangat khawatir tentu, karena jongin adalah anak satu-satunya juga kesayangan keluarga Kim.
"Tidak sakit lagi ibu" kata jongin menampakkan senyum manisnya saat ibu Kim mengusap pipi jongin.
Sehun bangkit dan lebih memilih untuk memberikan space untuk ibu dan anak itu untuk saling bicara. Sehun memilih untuk berdiri di samping ayah Kim, sambil mendengarkan pembicaraan ibu Kim dan jongin. Melihat interaksi lucu ibu Kim dan jongin adalah hal Yang sehun sukai.