My English Teacher - 19

3K 387 213
                                    

My English Teacher - 19

Oh sehun x Kim jongin

"Maaf tuan, sepertinya kami harus melakukan prosedur persalinan sekarang" ucap dokter bername tag Kim hanbin itu membuat sehun kaget

"Tapi dokter, kehamilan istri saya baru memasuki usia 8 bulan" kata sehun dengan nada paniknya

"Pemeriksaan menunjukkan bahwa bayi anda sudah ada dibulan ke-9 tuan dan Yang istri anda rasakan tadi bukanlah sebuah kontraksi palsu. Sepertinya bayi anda sudah tidak sabar untuk bertemu ayah dan ibunya" ucap dokter Kim dengan nada santai diselingi tawa kecil

"La-lakukan Yang terbaik dokter. Selamatkan istri dan anak saya dokter"

"Tentu tuan, silahkan untuk mengikuti administrasi dan kami akan memindahkan istri anda ke ruang bersalin"

"Bisakah saya bertemu istri saya sebentar?" Tanya sehun

"Maaf tuan karena kendala waktu kami tidak bisa menyediakan waktu sendiri untuk anda dan istri anda. Hanya ada waktu beberapa menit saat kami mendorong bangkar istri anda keluar, karena harus segera ada penanganan"

"Tak apa dokter" sehun mengangguk paham karena keselamatan jongin adalah Yang utama.

Sehun berdiri gugup didepan pintu dan saat pintu ruangan kembali terbuka sehun melihat jongin sudah berpakaian hijau dengan selang oksigen di hidung mungilnya. Tangan jongin sudah tertancap selang infus dan sehun bisa melihat bahwa jongin masih sepenuhnya sadar.

Karena melihat sehun jongin mengulurkan tangannya dan sehun berjalan mendekat, menggenggam tangan jongin, mengusap rambut jongin dan memandang orang Yang paling sehun cintai itu dengan pandangan khawatir.

"Sehun~" panggil jongin lirih

"Iya sayang, semua akan baik-baik saja. Kita hanya akan bertemu dengan anak kita. Kamu harus kuat demi aku, demi kita sayang aku mohon" ucap sehun dengan nada bergetar Yang bisa didengar siapapun termasuk jongin Yang hanya bisa mengangguk.

Sehun terus menggenggam tangan jongin dan ikut berjalan kemana bangkar jongin dibawa saling menguatkan satu sama lain. Saling menyalurkan rasa khawatir Yang mereka rasakan hingga akhirnya pintu ruang bersalin terlihat dan sehun semakin mengeratkan genggaman tangannya pada jongin.

"Aku mencintaimu" ucap sehun pelan sebelum pintu ruang bersalin tertutup dan menjadi penghalang antara dirinya dan juga jongin.

Air mata mengalir sebagai ganti semua kekhawatiran Yang sehun rasakan. Melihat jongin kesakitan ternyata membuat sehun merasakan sakit Yang lebih menyiksa. Sehun menghapus air matanya kasar dan terus berdiri di depan pintu ruang bersalin dengan tangan Yang saling bertaut gugup.

Administrasi sudah dibereskan oleh supir pribadinya jadi Yang sehun lakukan hanya berdiri seperti orang bodoh di depan ruang bersalin. Menunggu, menunggu dan menunggu hingga jam berlalu dan kekhawatiran sehun semakin menjadi.

Kedua tangan sehun berubah menjadi gemetar, apa Yang terjadi di dalam? Kenapa lama sekali? Apakah jongin baik-baik saja? Apakah anak mereka baik-baik saja? Kenapa sehun hanya bisa menunggu dan berharap?

Lamunan sehun terputus karena suara during ponselnya. Sehun melihat siapa penelfon dan mengangkatnya karena ternyata ayahnya Yang menelpon.

"Kalian dimana?" Tanya ayah sehun begitu sehun mengangkat telponnya

My English Teacher (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang