My English Teacher - 4
Oh sehun x Kim jongin
Jongin terkejut benar-benar terkejut. Melihat seorang pria pucat Yang sekarang sudah duduk di depannya diruang tamu rumah jongin. Jongin duduk dengan tidak nyaman dan menunduk. Sang ibu sedang membuatkan minuman untuk pria didepannya ini.
"Jongin?"
"Y-ya pak Guru?" Jongin gugup, benar yang duduk di depan jongin adalah sehun, oh sehun Guru bahasa inggris jongin.
"Kamu sudah lebih baik?" Tanya sehun "aku datang karena wali kelasmu tidak bisa kemari. Dia khawatir dan memintaku menjengukmu"
"A-ahh iya pak Guru. Saya sudah lebih baik. Lusa sudah akan berangkat. Terima kasih sudah repot datang kemari pak Guru"
"Silahkan dinikmati pak gurunya jongin" ibu datang dan menaruh limun dingin di hadapan sehun dengan beberapa kue kering disebuah piring kecil.
"Terima kasih nyonya Kim. Anak anda sudah belajar sangat keras" kata sehun sopan
"Saya juga kaget pak Guru, entah motivasi apa Yang membuat jongin menjadi sangat rajin. Tapi malah jatuh sakit" nyonya Kim mengusap rambut jongin penuh sayang.
"Semoga lusa saya sudah bisa bertemu dengan jongin dikelas nyonya Kim"
"Tentu, tentu saja pak Guru oh" jawab ibu tak kalah sopan
🐻🐻🐻
Setelah sehun berpamitan tinggallah jongin dengan sang ibu. Ibu melihat jongin dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Jongin" panggil ibu pelan
"Ya bu?"
"Gurumu benar-benar tampan" kata ibu kemudian membuat jongin langsung menoleh melihat kearah sang ibu
"O-ohh tentu saja bu" jongin tertawa hambar dan langsung kabur menuju kamarnya. Menghindari pertanyaan sang ibu yang akan membuat jongin kesal.
Jongin langsung melempar dirinya kekasur begitu memasuki kamarnya. Jongin menyentuh dadanya merasakan debaran super cepat karena tiba-tiba sehun berdiri di depan rumahnya mengjenguknya walau hanya membantu wali kelas jongin Yang tidak bisa menjenguk jongin Yang sedang sibuk.
"Oh my, mimpi apa aku semalam?" Bisik jongin sebelum tertawa seperti orang gila.
Jongin meraih ponselnya dan mendapati puluhan pesan singkat dari ravi juga beberapa panggilan tidak terjawab dari nomor Yang sama. Jongin tertawa, pasti ravi penasaran dengan kedatangan sehun. Dan jongin akan membiarkan ravi mati penasaran jadi jongin putuskan untuk tidak menjawab semua pesan ravi.
Rasa mengantuk melanda jongin dengan cepat. Membuat jongin memutuskan untuk tidur. Mengistirahatkan dirinya dan jongin yakin jika dirinya akan mendapat mimpi Yang indah setelah ini. Karena kedatangan Guru bahasa inggrisnya Yang sangat menawan.
🐻🐻🐻
Hari ini adalah hari pertama jongin masuk sekolah dan menjadi hari Yang paling jongin tunggu, karena hari ini jongin akan kembali melihat sehun. Jongin tersenyum sepanjang jalannya menuju sekolah.
Jongin langsung masuk kekelasnya dan duduk dikursinya. Memainkan ponsel miliknya sebentar sebelum membuka buku catatan ravi Yang dipinjamkan pada jongin beberapa hari lalu. Jongin mulai menyalin buku ravi agar dirinya tidak ketinggalan terlalu banyak karena sakit kemarin.
Jongin berusaha menyalin catatan ravi hingga kelas akhirnya berisi banyak orang dan Guru oh pun memasuki kelas, karena hari ini pelajaran pertama adalah bahasa inggris, beruntungnya jongin. Jongin melirik ravi Yang duduk disampingnya membuat ravi melambaikan tangannya lengkap dengan senyuman.
"Oh, jongin sudah sembuh?" Tanya sehun ramah
"Iya pak Guru terima kasih atas perhatiannya" jongin membungkuk dalam lengkap dengan senyum manisnya
"Baiklah, sekarang keruang Guru, ambil hasil ujianmu kemarin di sana Guru wu menunggu mu" lanjut sehun
"Terima kasih Guru oh" jongin berjalan keluar dari kelas
Tanpa sengaja ponsel jongin terjatuh mengagetkan taemin Yang duduk disamping jongin Yang lain dalam keadaan menyala dan betapa terkejutnya taemin saat melihat bahwa foto Guru oh lah yang menjadi wallpaper ponsel itu.
"Pak Guru" panggil taemin membuat sehun menghentikan mengajarnya dan menoleh kearah taemin
"Ya taemin ada apa?" Sehun mendekati taemin dan taemin langsung menunjukkan ponsel jongin pada Guru oh
"Milik siapa ini?" Tanya sehun bertepatan dengan datangnya jongin kembali dari ruang Guru.
Jongin tentu kaget nelihat ponsel miliknya Yang ada di tangan pak gurunya itu.
"Ini milikmu jongin?" Tanya Guru oh yanga hanya di anggukki oleh jongin karena jongin bahkan tahu jika gurunya melihat wallpaper di ponsel miliknya
Jongin melihat tatapan kaget Guru oh juga tatapan mengejek taemin membuat jongin semakin menunduk dan meremat kertas hasil ujiannya. jongin benar-benar tidak tahu harus melakukan apa.
"ikut aku keruang guru sekarang kim jongin" kata Guru Oh membuat seluluh kelas kaget termasuk jongin. Sedang Guru Oh sudah berjalan keluar, jongin pun segera menyusul tanpa mau melihat kearah taemin bahkan ravi yang melihatnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
jongin dan sehun sampai diruang guru yang sepi. hanya apa Guru wu yang sedikit kaget namun memilih untuk diam. sehun duduk dikursinya mencoba untuk tenang sedang jongin berdiri didepannya dengan kepala menunduk dalam.
"kim jongin, saya sebagai Guru mu akan langsung ke pokok permasalahan ini, ini bukan saat yang tepat untukmu mengurusi hal remeh seperti ini. kamu harus rajin belajar dan jadi anak pandai dan juga berprestasi" kata sehun membuat jongin menoleh dan melihat kearah Guru yang selama ini dia kagumi
"jadi perasaan seorang murid hanya hal remeh untuk pak guru?" tanya jongin dengan nada pelan
"ya, seorang murid haruslah belajar bukan malah menunjukkan ketertarikannya pada seorang guru secara terang-terangan. kamu boleh mengagumi siapapun. tapi jangan mencintai seseorang yang bahkan tidak bisa kamu raih" kata sehun membuat jongin kaget dan melihat sehun dengan mata yang mulai berair. sedih rasanya saat perasaan kita dianggap sesuatu yang tidak penting oleh orang yang kita cintai.
"Guru oh anda sedikit keterlaluan" kata Guru Wu membuat Guru Oh dan juga jongin menoleh serempak
"jongin kembali kekelasmu" lanjut Guru Wu dan jongin langsung berbalik setelah mengambil ponsel miliknya. berlari keluar dari ruang guru entah kemana dengan wajah memerah juga kedua mata yang berair.
"kamu sedikit keterlaluan sehun" kata kris pelan sambil menutup daftar nilai yang haru terisi setengah
"tapi memang tidak seharusnya dia memikirkan hal remeh temeh seperti ini" jawab sehun dengan nada dingin
"ada yang kamu lupakan sehun, perasaan yang ada di hati tidak ada yang tahu kapan akan tumbuh dan berkembang. untuk seorang murid seperti jongin ataukah untuk orang dewasa seperti kita. tidak ada yang tahu. rasa cinta bukan hal remeh temeh jika kamu lupa" kata kris sambil membawa tumpukan buku dan langsung keluar dari ruang guru meninggalkan sehun seorang diri.
pandangan mata sehun meredup. sehun hanya berharap bahwa ini adalah sebuah pilihan yang tepat untuk dirinya bahkan sehun berharap ini adalah pilihan yang tepat untuk jongin.
tbc
Ayo kita selesaikan book ini segera karena yg komen dikit wkwkwk 🤣🤣🤣
5 end 🤣🤣🤣🤣
Bubye